20

363 23 11
                                    

==============
"Jinaya, keluar!" Min Tae Gu berteriak
dan sebelum ia mencapai pintu, Api kembali menyambar keluar dari jendela-jendela yang pecah, Min Tae Gu reflek menelungkup di tanah.
===================

Kepulan asap menutupi pandangan Min Tae Gu. Tanpa membuang waktu, Min Tae Gu kembali menembus kepulan asap hitam, menajamkan pandamgan mencari Jin-a.

"Yoon Jina!" Ia kembali berteriak.

Ji na terseok-seok keluar dari pintu membawa kitty.

Rasa lega nyaris melumpuhkan Min Tae Gu.

Min tae gu menyambar mereka berdua. Memeluk dengan erat.

"Kau terluka?" Tanya Min Tae Gu sambil melepas pelukannya. Ji Na menggeleng. Air mata mengalir dipipinya. "Aku baik-baik saja. Aku menemukan kitty, dia merunduk, ketakutan dibelakang pintu." Jawab Ji Na tergagap. "Dia mendatangiku ketika melihat kehadiranku. Dan saat ledakan itu terjadi, kami berlindung dibalik pintu. Tae Gu ssi, Kitty pasti sangat ketakutan. Dia akan baik-baik saja kan?"

Min Tae Gu memejam mata dengan lega, " tentu saja." Kemudian  saat membuka mata kembali, perhatiannya teralihkan pada kitty. "Hey, swetty. Kau Tenanglah. Tidak apa-apa." Kata Min Tae Gu sambil memeluk anak bulu kesayangannya. Kitty terengah, matanya melebar karena panik maupun asap yang sekarang mewarnai bulunya yang indah.

Min Tae Gu kemudian menarik mereka menjauh dari rumah dan menuju ketempat Seo Jo berada.

Ji Na langsung berlutut dihadapan Seo Jo begitu mereka sampai. Menyibak rambut Seo Jo  dari darah di kening. "Oh, Tuhan, Seo Jo ya, kau bisa saja terbunuh."

Mata Min Tae Gu terasa panas. Setelah semua jaminan dan janji-janjinya yang meyakinkan, yoon Ji Na bisa saja terbunuh juga-tetapi, ia tidak dapat memikirkan itu saat ini.

Ji Na menyelamatkan anjingnya.

Min Tae Gu memejamkan mata, dilanda berbagai pera- saan, dan lepas kendali. Namun, itu hanya membuat- nya mengingat Ji Na terburu-buru memasuki rumah
Seo Jo, ketika ia menyadari apa yang mungkin hilang darinya jika sesuatu terjadi pada Ji Na.
Ia harus memikirkan semua itu nanti.

Setelah menarik napas dalam, Min Tae Gu berkata pelan, tetapi sangat tegas, "Sekarang tenanglah."

Ji Na menatapnya, tetapi Min Tae Gu tidak membalas. Ia tahu, Ji Na akan membuatnya kacau jika ia melakukan itu. Ia  belum bisa menenangkan Ji Na, belum bisa memeluk Ji Na erat-erat untuk mengatakan...

Min Tae Gu mengatupkan gigi dengan rapat, dan men- jernihkan pikiran. Di balik pohon yang melindungi mereka, ia memberikan senjata kepada Seo Jo dan menutupkan tangan untuk memastikan Seo Jo memeganginya erat-erat. "Oke?"

Seo Jo menarik napas. "Ya. Tentu saja."

Namun, Seo Jo tidak terlihat baik-baik saja. Kepalanya mungkin mengalami benturan hebat yang berbahaya atau lebih buruk lagi. Jantung Min Tae Gu terasa sakit.

"Ya! Aku bisa, Pergilah."

Mulut Ji Na terbuka dua kali sebelum dia terkesiap, "Pergi ke mana? Apa maksud kalian?"

Sepertinya  tidak mampu memaksa diri bergerak. Jika semua ini jadi kacau, para penyusup melihat Seo Jo bersenjata, mereka mungkin menembak mati Seo Jo.

Sial. Sial, sial, sial.

Min Tae Gu menghirup udara dalam-dalam, dan merasakan bau asap. "Kau tahu aku mencintaimu, kim Seo Jo"

Seo Jo memusatkan tatapan yang memancarkan kesakitan kepada Min Tae Gu. "Ya!! Jangan sekarang. Aku akan tetap hidup, aku bersumpah. Cepatlah pergi." Kemudian, sambil menggerutu, dia bergumam, "Tapi, ya, aku mencintaimu juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOT SAUCE (cinta penuh tantangan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang