11

301 29 31
                                    

===============================
"Karena aku bisa mereka jadikan tersangka pertama."
========================

Ji Na menatap Min Tae Gu, ternganga. "Apa maksud mu? Mengapa orang bisa mencurigaimu?"

"Aku orang paling asing dalam masalah ini. Dan polisi hanya akan curiga jika mulai menggali sejarahku, karena tidak akan menemukan banyak hal"

"Tidak akan?"

"Aku selalu menyembunyikan jejak." Min Tae Gu paling tidak ingin menjadi profil yang dikenal publik. "Ini berhubungan dengan keamanan pekerjaanku. Tapi, polisi tidak menyukainya. Mereka melihat apa pun yang ditutupi sebagai keputusan bersalah."

Ji Na menerima itu tanpa pertanyaan, tetapi pihak berwenang pasti tidak. Min Tae Gu tidak ingin mereka mulai menyelidikinya, bukan mencari para pelaku yang sebenarnya.

Min Tae Gu berkacak pinggang dan menatap tempat tidur Ji Na yang besar. Kasurnya bergeser, pakaian
Ji Na tumpah ruah di atasnya, tetapi selain itu, kamar tidur Ji Na kelihatan baik-baik saja.

"Masalah lainnya, polisi memiliki kemampuan ganjil untuk memperingatkan setiap tersangka betulan. Itulah cara mereka menyelidiki."

Ji Na bangkit dari lantai. "Apa maksudmu?" Dia memasukkan alat penyimpan memori itu ke saku lalu mulai memunguti pakaian.

"Mereka terang-terangan dalam segala hal. Banyak peraturan yang harus mereka ikuti, prosedur-prosedur legal yang harus dipatuhi."

Seseorang mungkin mengobrak-abrik barang-barang Ji Na untuk menyelidiki keberadaannya. Apakah Yoon Jeong Han yang mengutus seseorang untuk melakukan
Kelihatannya mungkin.

"Tapi, aku tidak..."

"Aku tidak berpikir sampai ke situ. Cara paling mudah untuk menangkap orang adalah menyergap mereka tiba-tiba. Siapa pun yang menculikmu profesional, punya banyak koneksi. Jika terlibat hal ini" Min Tae Gu memandang laci lemari yang ditumpahkan, "mereka tidak akan meninggalkan barang bukti."

"Karena pintu tidak terkunci, siapa pun bisa masuk."

Min  memikirkan itu. "Di mana kau simpan kunci-kuncimu?"

"Di dapur, di rak perabot. Aku selalu meninggalkan tas tangan di sana juga." Ji Na mulai berjalan ke dapur dan Min Tae Gu mengikutinya. Kondisi dapur tidak seburuk kamar tidur. Isi tas tangan Ji Na ditumpahkan di meja, dua laci berisi kertas dan pena dikosongkan.

Ji Na mencari di seluruh penjuru ruangan, tapi tidak menemukan kunci-kunci itu di mana pun. "Kunci-kuncinya hilang."

"Ada orang lain yang memiliki kunci rumahmu?"

"Adikku, dan pemilik gedung."

Min Tae Gu membuka beberapa lemari tempat penyimpanan makanan dan barang pecah-belah, serta laci- laci berisi peralatan makan perak, cempal, dan lap piring. Semua tidak diusik. ltu informasi penting. "Siapa pun yang masuk kemari mencari sesuatu yang spesifik. Dia tidak sekadar mengobrak-abrik tempat ini."

Sambil mengerutkan kening, Ji Na kembali ke ruang keluarga dan memandang berkeliling, kemudian kembali ke kamar tidur.

Min Tae Gu bisa mengetahui
Ji Na mengamati kerusakan di rumahnya, berusaha memahami semua. Ji Na menatap meja, mengatur ulang beberapa helai kertas yang berantakan. Semenit kemudian, dia berkata, "Siapa pun yang masuk kemari menggeledah catatan-catatanku yang sudah di-print, dan meninggalkan komputerku menyala."

Min Tae Gu mengerutkan kening. "Coba periksa flash drive itu di komputer, apakah pekerjaanmu diganggu atau tidak."

"Aku sedang mengerjakan buku sebelum pergi keluar dan disergap. Itu fle terakhir yang kubuka."

HOT SAUCE (cinta penuh tantangan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang