16🍎

82 10 0
                                    

Setelah Alex pergi Ocha mengambil handphone dan membuka fitur kamera, dan Ocha pun geram dengan kelakuan Alex yang mengambar apel dijidatnya.

"Ya ampun sabar sabar, jelek banget gambar apel nya."

Setelah itu Ocha memasukan handphonenya ke tas, dan ia langsung berlari menuju kamar mandi sambil menutupi jidatnya. Murid murid yang sudah berdatangan pun langsung melihat kearah Ocha, dan Ocha yang dilihat seperti itu pun sangat malu dan lanjut berlari dengan kencang.

____________________________________

Dengan memakai sweater berwarna putih dan rok bermotif kotak berwarna merah maroon, dan tidak lupa mengepang kedua rambutnya, Ocha dengan semangat memasuki bus.

Malam ini dia akan ke rumah Alex untuk menjadi guru privatnya, Ocha memandang keluar bus melihat bintang yang diselimuti langit gelap.

"Semoga kak Alex nepatin janjinya."

Setelah lima belas menit perjalanan akhirnya Ocha telah sampai dikediaman keluarga Pratmoyo. Ia pun langsung masuk karena tadi ketika Ocha ingin memencet bel bi Sumi sudah lebih dulu menghampiri Ocha dan mengajak nya masuk.

"Langsung masuk aja cha, nyonya dan Tuan muda Hans sedang menunggu anda diruang tamu." Ocha pun berterimakasih kepada bi Sumi dan ia pun langsung masuk dan menyapa Carina dan Hans.

"Selamat malem tante kak Hans."

"Eh Ocha tante kira kamu bakal nyerah sama Alex, tante seneng banget kamu masih mau bantuin mamah sama Hans, ouh iya tadi kamu panggil apa!! tante, NO Ocha tapi mamah okay?" Carina langsung memeluk Ocha dengan erat dan langsung mengajak nya untuk duduk.

"Eh iya mah hehehe, ouh iya kak Alex dikamar nya ya mah?" Tanya Ocha karena sejak tadi dia tidak melihat Alex, Ocha berfikiri apa Alex sedang dikamarnya.

"Maaf Cha dari pulang sekolah tadi Alex belum juga sampe rumah padahal ini udah mau jam 7 malem, dan juga handphone nya Alex gak aktif." Ocha yang mendengar itu pun hanya menghela nafasnya, Ocha berifkir apa Alex hanya mempermainkannya. Tapi dia mencoba untuk berfikir positif nungkin dia ada keperluan penting, mungkin sebentar lagi dia akan pulang dan menepati janjinya kepada Ocha.

"Gak papa kak Hans aku bakal nungguin dia, siapa tau Alex lagi ada keperluan penting, lagian kemarin dia udah janji bakal belajar kok bareng aku hehehe." Ocha tersenyum tipis dia mulai neragukan ucapannya.

"Yaudah kita tunggu sama sama ya Cha mamah bakal temenin kamu disini." Carina mengusap rambut Ocha agar Ocha tetap tenang.

3 jam berlalu

Yah sudah 3 jam Ocha menunggu Alex,  jam sudah menunjukan pukul 9 malam dan Alex belum muncul sama sekali, dan Ocha hanya memandangi ponselnya, sementara Carina sedih melihat Ocha yang sedari tadi hanya diam, dan Hans pun sibuk dengan handphone nya mencoba menelpon teman dekat Alex masalah nya Handphone Alex masih tidak aktif.

"Hans udah coba dihubungin, gimana? udah tau keberadaan Alex?"
Hans pun hanya menggelengkan kepalanya, dan dia berjalan menuju Ocha, setelah itu dia berjongkok didepan gadis itu, mengangkat wajahnya agar menatapnya.

Hans bisa liat raut cemas dan sedih diwajah Ocha.

"Ocha maafin adik aku yah,dia memang kurang ajar, sebaiknya kamu aku anter pulang aja gak usah nungguin Alex, aku akan anter kamu, jangan sedih ya."

Saat Hans beranjak ingin mengambil kunci mobil tiba tiba Ocha menarik tanganya.

"Gak usah kak aku pulang sendiri aja lagian kakak ku bakal jemput kok, aku pulang dulu mah kak Hans, selamat malem"

Ocha langsung meninggalkan dua orang itu yang menatap nya dengan sedih, dia berbohong jika kakak nya akan menjemputnya sejujurnya Ocha ingin menuju ke kafe kak Chan siapa tau Alex ada disana.

"Aku gak bakal maafin kak Alex, tega tega nya dia gak nepatin janjinya, Aku kira kak Alex bisa kuajak belajar bersama, padahal aku udah seneng akhirnya aku bisa nolongin seseorang dengan kemampuan ku, baru aja aku ingin mengajari kak Alex dengan segenap keyakinan, tapi ternyata kak Alex hanya mempermainkan ku."

_____________________________________



MY TEACHER MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang