6🍎

490 117 9
                                    

       

       Ocha dan Ara sekarang sedang duduk dikelas mendengarkan apa yang disampaikan guru.

Hari ini Ocha dan Ara ada bimbingan pelajar yang diadakan setiap hari jum'at dan itu cukup membuat murid murid yang ada dikelas Ocha merasa malas. Bagaimana tidak, bimbingan pelajar dilaksanakan hampir dua jam dan itu bertujuan agar membuat siswa dan siswi yang ada disekolah ini tau peraturan dan tata tertib yamg berlaku.

 "Ocha lo gak bosen apa dengerin bu guru itu ngomong terus, gue aja bosen plus ngantuk lagi, mana tadi malem guwe nonton drakor sampe jam 2." bisik Ara kepada Ocha agar tidak didengar oleh guru yang sedang menasehati murid murid tentang peraturan tata tertib sekolah.

        Ocha memalingkan mukanya menghadap Ara yang sedang membenamkan wajahnya dimeja, Ocha pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan si Ara.

   "Gak aku gak bosen, malah seneng, kan buat kebaikan kita juga Ra." Ara yang mendengar jawaban dari Ocha langsung mendongakan kepalanya dan melirik temanya itu , Ara menghela napas.

"hahhhhhh, iya deh orang pinter emang aneh ya pemikiran nya, gue dengerin bu ani ngomong rasanya mual sama pusing anjir." ucap Ara kembali menaruh kepalanya dimeja seperti murid lain.

       "Ra nanti kita ke kantin yuk, aku mau cerita penting sama kamu." Ocha membisikan ditelinga Ara agar tidak mengganggu guru yg sedang berbicara. Ara menatap Ocha dengan penuh tanda tanya.

"hal penting apa cha ?" 

"Gak sekarang Ra nanti aja ya kalo udah istirahat, sekalian makan."

  "Ouh ya udah"

                     *waktu Istrirahat
       

       Bel istirahat pun berbunyi dengan nyaringnya, tidak butuh waktu lama siswa dan siswi yang tadinya dikelas langsung berhamburan keluar.

        Ocha dan Ara sekarang sedang duduk dipojok meja kantin, mereka sengaja memilih meja yang yang tidak terlalu ramai.

Ocha memesan bakso,dan Ara memesan somay, batagor, dan mie ayam.

"Kamu laper Ra , apa doyan ?"
Ocha ngeri melihat makanan yang dipesan Ara, karena walaupun badanya kecil tapi nafsu makannya sangat banyak.

"Hehehe dua duanya, ini mah masih standar Cha, kalo guwe mesen satu gak akan kenyang Cha . Ouh iya katanya mau cerita penting, ayo cepetan gue kepo nih."

       Ocha pun menceritakan kepada Ara , tentang kejadian malam tadi.

"Uhuk uhuk uhuk."

Ara tersedak , dan Ocha langsung memberikan minum kepada Ara dan menepuk punggungnya.

"Ih Ara hati hati dong makannya, kan gak lucu kalo kamu mati karena kesrdak makanan, nanti yang disalain aku lagi."

"Gila loe Cha nyumpahin guwe mati durhaka lo jadi temen." Ara megambil minuma yang ada didepannya dan meminum nya dengan tergesa gesa.

"Maaf lagian kamu sih tergesa gesa"

"Bahasanya ya ampun, emang ratu drama lo Cha,"

"Emang Aku Ratu drama yah kaya apa sih ratu drama kayak nya keren." Ocha lantas membayangkan bagaimana jika dia jadi ratu drama apakah dia akan memakai baju princes.

"Bodo amat Cha dasar kang lemot."

"Ih nyebelin gak bunda, gak kamu kenapa sih pada ngatain aku lemot aku tuh Ocha O-C-H-A ya bukan lemot atau kang lemot, ah udahlah kenapa jadi bahas ini si, kembali ke topik inti gimana menurut kamu?" Ocga mendekat kan tubuh nya ke Ara meminta pendapat sahabat nya itu.

"Kaget gue Cha mana mungkin lo jadi guru privat seorang berandal lebih tua lagi usianya sama lo Cha, kalo lo ketauan kerja jadi guru privat gimana, bisa dikeluarin lu." kata Ara.

"Iya sih aku juga bingung tapi aku udah nge iya in Ra nanti kalo aku nolak Bunda bisa marah, Kamu mau aku jadi anak durhaka." Ucap Ocha sambil membayangkan muka marah bundanya itu.

"Ya tapi kan Cha gak bisa gitu juga dong." Ara mengambil batagor dan langsung memasukannya keadalam mulut.

"Tenang aja Ra kata mamah kalo nanti aku gak kuat aku bisa berhenti kok." jawab Ocha sambil tersenyum manis kepada Ara.

"Eh btw murid yang nanti lo ajarin kan cowok yah, ganteng gak ? " kata Ara dengan mata berbinar.

Ocha memutar bola mata nya malas mendengar pertanyaan si Ara
"Aku gk tau mukanya kaya apa karena aku mulai ngajar itu setiap 3 minggu sekali dan nanti malam, hari pertama aku , kok aku gugup ya Ra ?"

Ocha memasang muka khawatir. Ia khawatir jika nanti murid yang diajar nya malah balik mengerjainya karena kata Bunda nya murid yang diajarkannya itu adalah anak yang sering membuat ulah disekolah.

"Tenang aja Ra gk usah khawatir guwe yakin lu bisa kok, positif thingking aja kali ."

"Ya deh semoga."

"Eh Cha gua kok jadi ngebayangin ya gimana kalo nanti murid yang lo ajarin itu suka sama lu Cha wah gak bisa bayangin gue, kaya yang  didrakor drakor gitu Cha." mendengar itu Ocha langsung melotot dan mencubit lengan Ara.

  "Ih kamu yah gak mungkin lah jangan sampe, yang kaya gitu gk mungkin terjadi lagian siapa yang mau sama aku." Ocha langsung lesu,dan Ara yang mendengar kalimat itu pun refleks mencubit tangan Ocha.
Ara mengusap lengan yang tadi dicubit oleh Ocha.

"Ngadi ngadi ngomong nya, aslinya banyak yang mau sama lo, lonya aja yang gak peka Cha, kalo beneran terjadi wah gak bisa bayangain sih, akhirnya temen gua gak jomblo lagi." Ara tertawa tidak jelas seperti orang gila menurut Ocha.

"Kamu juga jomblo kok, seterah kamu aja deh Ra yaudah lanjut makan sebentar lagi udah mau masuk jam pelajaran ke 5 cepetan abisin."

"Sori sori kucing nih ya btw guwe gak jomblo guwe udah punya suami banyak okay Cha, gue gak punya waktu buat ngeladenin plakor, Cha ?, Cha Ihh ngambek ya??"Ara menoel pipi Ocha.

"Gak jelas kamu suami apaan coba udahlah cepetan abisin nanti si Oji kesini loh, nanti makanan kamu diembat sama dia."ucap Ocha.

"Ih anjing oji. Mana Oji, gak akan guwe biarain dia ngabisin makanan guwe untuk yang ke 100 kalinya, kalo itu terjadi siap siap berhadapan sama ratu pantai selatan si Keara anaknya bapak Dendi." Mendengar itu Ocha langsung tertawa terbahak bahak, padahl dia itu berbohong agar Ara tidak lagi berbicara dan memakan makanannya itu.

"Ocha bohong Ara, Ocha gak serius, abis nya dari tadi kamu ngomong terus kaya kereta."

"Dosa lo Cha boong masuk neraka loh, hayoloh Cha" Ara menakut nakuti Ocha, dan sepertinya itu berhasil membuat Ocha ketakutan.

"Ihhh Ocha gak dosa Ocha kan anak baik, suka bantu bunda , Ocha juga suka bantu Ara, Ocha gak bakal yah masuk neraka, pokoknya Ocha tuh anak baik titik, gak pake sambel" ucapnya cemberut sambil menatap Ara.

"Becanda, gue percaya kok lo anak baik, saking baiknya, setan juga gak mau deket deket sama lu panas cha panas." Ara mengibaskan tangannya dimuka karena kenpanasan.

"Beneran ya Ocha anak baik, okay ayok kita makan."

      Akhirnya mereka berdua melanjutkan makan yang tadi ditunda karena Ocha cerita, tanpa mereka sadari seorang cowok yang duduk dibangku paling pojok terus memandangi Ocha dengan mata tajamnya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Akhirnya bab 6 publis juga 😂😂 buat kalian yang udah baca cerita aku, aku sangat berterima kasih kepada kalian ,maaf kalo cerita atau tulisannya gk bagus . Dimaklumin aja soalnya baru belajar nulis😆😆.
Yang udah baca jangan lupa vote+coment dan kasih tau aku tulisan tulisan yang harus di perbaiki maklum lah masih pemula😊😊.

       

MY TEACHER MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang