15🍎

297 16 4
                                    

Pagi ini Ocha berencana untuk jalan ke sekolah, Ia tidak memakai sepedanya karena Ocha ingin menghirup udara segar dipagi hari. Disepanjang perjalanan entah mengapa Ocha terus tersenyum, Ia masih mengingat kejadian tadi malam saat Ia pulang bersama dengan Alex.

Rasanya kejadian kemarin seperti mimpi untuk Ocha, Ia tidak menyangka ternyata Alex juga mempunyai sisi baik, yang tidak semua orang tau.

Setelah menempuh perjalanan hampir 20 menit, Ocha pun sampai disekolah, ketika Ia ingin membuka pintu kelas tiba tiba ada yang menarik tangan Ocha dan membawa Ocha ketaman yang berada dibelakang sekolah.

Ocha yang ditarik tangannya pun hanya mengikuti kemana Dia akan dibawa pergi, dan betapa terkejutnya Ocha bahwa yang menarik tangannya adalah Hans.

"Kak Hans kenapa bawa Ocha kesini?" Hans mengajak Ocha untuk duduk, dengan tangan yang masih bergandengan.

"Gak papa, cuman mau ngobrol aja sama kamu, gak papa kan?" Ocha berpikir apa yang akan Hans tanyakan, padahal kemaren kemaren Ocha tidak membuat masalah dengannya, kenapa tiba tiba Hans minta Ocha untuk mengobrol.

"Iya gak papa kok, mau ngobrolin apa?" Ocha cukup bersyukur karena pagi ini sekolahnya masih terlalu sepi, bisa dibuly habis habisan jika ketauan fansnya Hans, jika Ocha mengobrol berduaan dengan idola sekolah.

"Ehmm kamu tadi malem pulang bareng kah sama Alex?"

Hans menatap dengan tatapan serius membuat Ocha sedikit takut, takut jatuh cinta magsudnya. Karena jika ditatap dari dekat Hans terlihat sempurna bak Dewa.

"I......iya."

"Kalian ngobrol lin apa aja, terus Alex gimana sama kamu kasar kah lembutkah, terus Alex jahatin kamu gak, ouuh gini gini, kamu dibentak lagi kah sama Alex."

"Satu satu kak, duh kaya reporter aja nih kak Hans." Hans hanya tersenyum malu, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maaf Cha penasaran habisnya, baru kali ini loh Alex deket sama perempuan, semenjak dia ditinggal sama Rachel."

"Rachel siapa yah kak?pacarnya kak Alex?"

"Ehh ya ampun keceplosan, gak gak ganti topik aja yuk, gausah ngomongin medusa." Ocha yang kaget bukan main pun merasa penasaran siapa itu Rachel. Ocha tidak menyangka Alex juga bisa dekat degan perempuan lain.

"Ehm maaf ganggu, gw minjem Ochanya kak." Tiba tiba entah dari arah mana Alex muncul dan menarik tangan Ocha tanpa menunggu persetujuan Hans yang tadi meminjam Ocha terlebih dahulu, Hans yang melihat itu pun hanya tersenyum manis.

"Manis banget sih mereka berdua"

🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎

"Kak lepasin sakit tau, ihh masih mending ditarik kak Hans Lembut, lah ini kasar banget." Ocha bingung ada apa dengan 2 saudara kembar ini, paginya sudah dipenuhi dengan drama persaudaraaan, padahal dia berangkat pagi ingin membaca buku dengan santai tapi malah direcoki oleh malaikat dan iblis.

"Lagi ngapain sih lu ngobrol sama Hans, lu mau dibuly satu sekolah, lo kan tau cabenya Hans banyak banget disekolah ini." Memang benar Hans sangat populer disekolahnya karena walaupun siHans bukan salah satu anggota OSIS entah mengapa banyak sekali yang menyukainya, Hans dikenal sebagai orang yang ramah dan baik keapada siapapun, dan pastinya wajah tampannya membuat kaum Hawa mengalami kejang kejang mendadak.

Gak itu aja si Hans juga populer dikalangan laki laki karena Hnas orang yang sangat suka membantu, gampang berteman dengan seseorang, gak hanya tampan Hans pun sangat pintar membuat guru guru sangat menyukainya.

Ibarat kata Hans memiliki banyak energi positif yang membuat orang senang.

"Sekolahan masih sepi kali belum ada orang, kak Hans juga ngobrolnya di taman belakang sekolah kok."

"Seterah deh, udahh dibantu bukannya makasih malah nyolot." Ocha yang mendengar kalimat itu pun memutar bola matanya malas, lagi lagi Alex mengeluarkan sifat aslinya.

Ocha tiba tiba teringat soal yang diberikan Alex tadi malem, semua soal yang dibuat Ocha dijawab benar, bahkan menurut Ocha jawabannya sangat sempurna.

"Kak tadi malem kertas yang kakak kasih ke aku itu yang ngerjain siapa?" Alex yang mendengar itu pun langsung memandang Ocha tajam.

"Gue lah,masa yang ngerjain nenek gue, ngaco lo kalo tanya."

"Woww, hebat, beneran kah, kok bener semua, kata kak Hans kak Alex itu gobl......ups." Hampir saja Ocha keceplosan, tapi sepertinya Alex sudah mendengar kalimat itu.

"Lo mau ngomong goblok, udah berani nih ceritanya, nyolot yah, lu harus dapet hukuman dari gw." Tiba tiba Alex mendorong Ocha ketembok. Ocha yang diperlakukan seperti itu pun kaget dan menatap Alex tajam.

"Kak jangan maen maen yah, kakak belum pernah digaplok pake buku kan, lepas gak, aku mau kekelas." Alex mengeluarkan pulpen disakunya dan tiba tiba Alex mendekatkan mukanya kemuka Ocha, dan tiba tiba Alex berhenti dan memandangi muka Ocha.

"Manis banget sih" batin Alex

Alex mengambar sebuah gambar apel dijidat Ocha.

"Dah buka mata lu, gue gak ngapain ngapain kok,pikiran lu aja yang kotor, sana kekelas gw juga mau kekelas, jangan lupa nanti malem lu kerumah gw, kasih soal yang lebih sulit dari kemaren, soal kemaren gampang banget, byeeee babi."

Ocha langsung ngaca dan Ocha kaget ada gambar apel dijidatnya.

"Ihhh kak Alex jahat banget sih."

🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎

Udah lama banget gak update hehehe,maaf ya,gimana nih Kelas daringnya masih aman kah,semoga kalian semua bisa ngerjain tugas tugasnya yahh jangan kaya aku wkwkkw yang numpuk sampe bingung mau ngerjain yang mana dulu.

Mohon dikoresi yah kalo ada kesalahan penulisan,dan makasih sebanyak banyak yang udah vote,baca,sama komen,makasih sebanyak banyaknya,komenan kalian baut aku semangat nulis💜LOVE YOU YANG BACA INI🍎

KOMEN YAH KALO KALIAN MAU AKU NEXT🍎

MY TEACHER MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang