5🍎

554 121 12
                                    


Sebuah kamar dengan nuansa biru putih tidak terlalu besar tapi sangat rapi, dengan kasur yang bermotif garis garis hitam dan putih, diatasnya seorang gadis yang sedang membaca buku.

"Ocha, bunda masuk ya Cha?"

Perempuan paruh baya itu lantas memegang handle pintu kamar Ocha sambil memegang piring berisikan potongan apel segar, karena ia tau anak perempuanya itu sangat menyukai buah apel.

"Iya bunda masuk aja." Ocha meletakan buku dan kacamatanya dimeja dekat tempat tidurnya .

"Ocha anak bunda yang cantik gimana tadi sekolahnya ?"

"kaya biasa sih bun gak ada yang spesial banget sih kayanya."ucap Ocha.

"Alhamdulilah kalo gitu, nih bunda bawain kamu apel mau gak ?" Bunda Ocha meletakan piring berisikan apel tersebut ke meja agar nanti bisa dimakan oleh Ocha.

"Wahh enak nih bun kayanya, makasih bundaku yang cantik." Ocha menggeser duduk nya ke tepi ranjang agar bundanya bisa duduk bersebelahan dengannya.

"Ih bisa aja nih anak bunda, sekarang udah bisa gombel." Bunda Ocha mencubit pipi chuby Ocha dengan gemas.

"Ih bunda mah sakit tau, lagian bunda ya, belajar bahasa dari mana si gombel emang Ocha kaya gembel apa makanya bunda ngomong kaya gitu." sambil memgangi pipi nya yg tadi dicubit oleh mamanya.

"Ya ampun anak bunda masih lemot ternyata, maksudnya gombel itu gombal Ocha, gaul sedikit kek kaya bunda nih."

"Ih bunda gaul apaan, pas ayah video call juga bunda gak bisa ngangkatnya, malah ditempelin ditelinga lagi, kan ayah jadinya cuman liat telinganya bunda doang, pengen ketawa kalo inget itu wkwkwk." Ocha mengambil potongan apel yang ada disebelah kasurnya sambil tertawa mengingat kelakuan bundanya itu.

"Ye kamu mah itu kan dulu Cha sekarang itu Bunda udah jadi bunda bunda gaul tau." Ucap bunda Ocha bangga

"Seenaknya bunda aja deh, Ocha mah yes aja."

"Cha bunda mau ngomong sesuatu tapi janji loh kamu jangan marah sama bunda okey sayang?"

"Bunda mau ngomong apa,penting banget kayanya, kenapa ?abang mau nikah ya?"

"Bukan, yang lain Cha ,abang mah nikah nya nungguin upin upin lulus tk Cha." Bunda Ocha memang tau kelakuan anak pertamanya yaitu kakak dari Ocha, umurnya sudah matang entah mengapa anak itu tidak berpikir akan menikah selalu kerja terus, membuat bunda Ocha pusing mengurus anak itu.

"Iya iya aku tau, iya juga sih kok aku punya abang kaya gitu ya bun, ouh iya, bunda mau ngomong apa sih aku kepo."

"Cha bunda kan punya temen nah temennya bunda itu punya anak dan anaknya itu yah bandelll banget disekolah, tapi dia ganteng Cha cuman yah kelakuannya aja yang gak berpendidikan nah temennya bunda mau kamu jadi guru privat nya,vmau gak Cha ?"

Mendengar pertanyaan bunda nya itu sontak Ocha langsung meletakan potongan apelnya kepiring dan duduk berhadapan dengan bunda nya.

"Apa kata bunda aku jadi guru privat, emangnya anak itu umurnya berapa?" Tanya Ocha karena ia penasaran dengan penuturan sang bunda.

"Umurnya 17 tahun."

Mendengar jawaban dari bunda nya itu Ocha langsung nembulatkan matanya, bagaimana bisa ia mengajarkan anak yang umurnya lebih tua darinya.

"Gak bun aku gak mau, bunda kan tau aku umur 16 tahun masa iya aku ngajarin anak yang lebih tua dari aku, pokonya aku gak mau ya bun." Ocha mendengus kesal dengan permintaanya bunda nya yang begitu konyol dipikiran Ocha.

"Tenang dulu dong Cha. Bunda tau kamu umur 16 tahun, cuman kan memberi ilmu itu gak harus mandang umur dong lagian kamu gak bisa nolak. Bunda udah bilang iya soalnya, sama temen bunda kalo dibatalin jadinya gak enak Cha, terus kamu juga nanti dapet uang tambahan kalo kamu jadi guru privat itu, terus bisa beli buku yang kamu suka deh gak usah nungguin bunda yang ngasih."

Ocha menarik napasnya agar amarahnya tidak keluar, tidak mungkin kan ia marah-marah sama bundanya bisa dikutuk jadi batu dia.

"Bunda tapi kan sekolah aku dilarang buat kerja, dan aku juga takut kalo misalnya anak yang aku ajarin nanti malah berbuat jahat sama aku bunda." Ocha memasang muka khawatir.

Bunda Ocha menatap Ocha dan meyakinkan Ocha agar tidak berpikiran negatif.

"Iya kan bisa dirahasiain nak, soal itu kamu coba dulu aja kalo kamu gak kuat nanti kamu berhenti aja ya Cha mau kan ? kamu gak kasian sama Bunda Cha, bantu orang loh Cha dapet pahala."

Ocha mengehela napas
"Yaudah deh bun, aku coba, tapi beneran ya kalo aku gak kuat aku boleh berhenti." ucap Ocha.

"Iya yah , makasih anak bunda yang paling cantik , yaudah yuk makan malem ayah sama abang udah nungguin diruang makan." Bunda Ocha beranjak dari kasur dan menarik tangan Ocha agar mau mengikutinya keruang makan.

"Iya bunda." Ocha pun ikut beranjak bersama bundanya pergi keruang makan.

◦•●◉✿ ◦•●◉✿ I ✿◉●•◦ ✿◉●•◦

MY TEACHER MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang