03. 10 tahun sudah

4.7K 580 59
                                    

"Haider lepasin, ngapa sih, mau kemana?!" kata Davychi berhenti dan menghentakkan tangan lelaki yang membawanya tadi.

Davychi yang berhenti membuat lelaki bernama Haider itu ikut berhenti, dia membalikkan tubuhnya menatap Davychi yang membuat wajah kesalnya.

"Apa lo liat-liat?!" sungut Davychi bersedekap dada.

"Lo rusakin pot bunga kesayangan bu Vivi?" tanya Haider.

Haider Theo Gifary, sering dipanggil Haider oleh teman-temannya. Satu kelas dengan Davychi membuat mereka akrab karena Davychi yang terkenal extrovert dan Davychi yang lebih dulu meminta kenalan, memang terlalu sok kenal sok dekat seperti Saga.

Wajah Davychi yang semula kesal dan garang, tiba-tiba merubah wajahnya karena pertanyaan dari Haider.

"Hehe, gue gak sengaja kok, Der. Serius deh," kata Davychi tertawa cengengesan.

Lelaki itu berdecak pelan. "Bu Vivi tadi bilang sama gue, lo harus ke ruangannya buat ambil surat panggilan orang tua. Lo kok suka banget sih ngerusakin barang-barang," ucap Haider.

Perlu kalian tahu, Haider ini memiliki sifat yang jutek, tidak banyak bicara hal yang tidak penting kecuali dengan Davychi. Dia juga ditunjuk sebagai ketua kelas sekaligus ketua futsal di sekolah, dibilang most wanted sih mungkin, tapi ya begitu lah.

"Atuh kumaha nya, abi teh punya tangan meni ajaib pisan kitu. Sok atuh tengok keun, cakep kan?" kata Davychi sembari mengulurkan kedua tangannya seperti memamerkan tangannya yang bagus.

"Ngomong apa sih lo, gak paham gue." ucap Haider yang kesal jika Davychi sudah berkata campuran Sunda.

"Makanya bisa bahasa sunda," ledek Davychi.

Haider itu orang Jakarta asli, walau pun Davychi juga asli orang Jakarta. Tapi kan dia diasuh oleh orang Sunda. Iya, jika kalian masih ingat, Saga dan Jenessa itu orang Bandung yang kuliah di Jakarta.

"Besok deh gue keruangannya, masa iya dua hari sekali gue bolak balik mulu," ucap Davychi saat tak ada jawaban dari Haider.

"Ya itu kan masalah lo sendiri kenapa sering banget ngerusakin barang," kata Haider.

"Tapi gini-gini prestasi gue disekolah juga gak main-main ye, enak aja. Orang-orang di sekolah aja yang lebih nonjolin keburukan gue ketimbang prestasi yang gue dapet," cibir Davychi.

Saat Haider ingin kembali berkata, tiba-tiba ponsel dari Davychi berdering. Gadis itu langsung menerima panggilan tersebut dari Winsley.

"Kenapa, Win?" tanya Davychi.

"Pelajaran terakhir bebas, soalnya guru mau rapat dadakan. Lo kemana? Kok ngilang?" suara dari sebrang ponsel terdengar cukup nyaring.

"Balik dong kalo bebas?"

"Nggak, nunggu bel pulang." jawab Winsley.

Davychi hanya ber-oh ria saja. "Kenapa gak langsung balik aja, ngapain juga di sekolahan." kata Davychi.

"Dih ngatur lo dugong," ucap Winsley. "Lo belum jawab pertanyaan gue, lo dimana?" tanyanya lagi.

"Diculik ketua murid," jawab Davychi asal-asalan.

"Hah? Sama Haider? Kok gue gak liat dia?"

"Pake kekuatan bayangan punya Fang temennya Boboiboy." jawabnya lagi.

"Dih gak jelas, yaudah gue tutup, hemat kuota gue." kata Winsley, lalu mematikannya sepihak.

Davychi kembali menatap Haider yang ingin beranjak untuk pergi, namun sebelum kakinya melangkah, Davychi berkata.

My Lil Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang