Saat apa yang orang sukai akhir-akhir ini menghilang, apa yang akan orang itu lakukan? Melamun? Tidak semangat melakukan apa pun? Atau bagaimana? Mungkin, itu yang Davychi rasakan sekarang. Hampir selama 2 minggu gadis itu hanya bertukar kabar lewat pesan dengan Deka. Tak ada video call, karena Deka selalu tidak tepat waktu karena dia sedikit sibuk, dan lelaki itu bisa melakukan video call saat malam hari dimana Davychi sudah tertidur.
Gadis itu tengah melamun di lapangan olahraga saat jam istirahat. Hanya sendiri, karena Davychi menginginkannya. Namun tak lama, uluran tangan seseorang membuatnya mendongakkan kepala untuk melihat siapa orang tersebut.
"Katanya, makan cokelat bisa bikin mood orang balik lagi." ucap seorang lelaki yang tak lain adalah Haider.
Haider tersenyum, namun cokelat yang diberikannya tak diterima oleh Davychi. Lalu dirinya menarik kembali tangannya kembali menggengam cokelat dan duduk disamping Davychi.
"Lo kenapa? Akhir-akhir ini gue liat lo lebih kaya gak ada semangat idup," kata Haider sedikit bercanda.
Gadis itu hanya tersenyum tipis. "Kenapa ya Der, pas kita lagi suka sama orang, ada aja halangan yang bikin deket tiba-tiba ngejauh. Ya walau pun ada alasannya, tapi kenapa waktunya gak tepat gitu?" ucap Davychi begitu saja dengan menatap kosong di depan.
Lelaki tersebut terdiam. Seolah tahu apa yang sedang Davychi bahas. "Emm, lo... lagi suka sama orang lain, Fy?" tanya Haider sedikit ragu.
Davychi yang menyadari hal itu, kini mengerjapkan matanya berkali-kali. Gadis itu tertawa. "Gak tau Der, gue aja bingung sama perasaan gue sendiri. Gue takut kalo ini cuma obsesi bukan rasa suka biasa." kata Davychi.
Terlihat kalau lelaki tersebut menghela napasnya, tangannya membuka bungkusan cokelat dan memberikan kepada gadis itu lagi.
"Satu gigitan, bisa balikin mood, ayo makan. Gue lebih gak suka liat lo kek orang putus cinta gini, padahal pacaran aja belum pernah." ujarnya sedikit mencairkan suasana.
Davychi tertawa pelan, lalu menerima cokelat tersebut. Tidak, lebih tepatnya seperti Haider menyuapi cokelat tersebut kepada Davychi. Tanpa disadari bahwa, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan raut wajah yang kesal.
"Makasih." ucapnya dengan tulus.
Haider hanya menganggukkan kepalanya. "Nih, abisin ya?" kata Haider sembari menyerahkan cokelat tersebut yang langsung diterima oleh Davychi.
"Ayo masuk kelas, bentar lagi pelajaran terakhir bakalan dimulai." sambungnya sembari berdiri bangkit.
Davychi menatapnya sebentar, lalu kembali tersenyum dan ikut berdiri. Keduanya pergi dari lapangan olahraga menuju kelas mereka. Selingan candaan kembali dilontarkan saat mereka melewati koridor sekolah.
Untuk itu juga, Haider benar-benar sedikit aneh. Dia tidak ragu melayangkan candaan kepada Davychi disekitar sekolah, karena yang semua orang tau, Haider adalah lelaki yang menjaga image didepan semua orang, kecuali Davychi.
Hingga hal itu membuat pekikkan suara dan bisik-bisik yang dilontarkan murid lain membuat seisi koridor nampak berisik. Namun bukan Davychi namanya jika tidak memamerkan bahwa dia bisa bercanda seperti ini dengan Haider, sedangkan Haider membiarkan hal itu karena lelaki itu juga tak munafik bahwa dia menyukainya.
°°°°°°°°°°
"Aku pulang." ucap Davychi dengan wajah lelah duduk disofa ruang keluarga. Dia baru balik dari rumah Winsley karena menonton film anime yang katanya seru.
"Baru balik kamu?" tanya Saga yang sudah lebih dulu pulang dari kantor.
Posisi Davychi yang duduk dengan menyenderkan badannya dipunggung sofa pun menatap sang Papa. Dia tak lupa mencium punggung tangan laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Girl [COMPLETED]
Diversosspin-off ROOMMATE 212 "Ada masanya, apa yang kita mulai akan berakhir. Entah itu pertemanan, cinta, atau pertemanan yang diam-diam menyimpan rasa." Aku pernah baca sepenggal kata itu. Dan benar, apa yang kita mulai, suatu hari akan berakhir. Apa yan...