"Nanti besok kamu mau ikut gak?" tanya Saga kepada Davychi saat mereka tengah bersantai setelah makan malam.
Davychi yang sibuk menonton televisi di samping Kheylin pun melirik kepada sang Papa.
"Mau kemana? Jalan-jalan?" tanya Davychi.
"Loh? Mama kamu gak ngasih tau?" tanya balik Saga.
"Ngasih tau apa sih Pa? Bisa to the point gak?" dengus nya kesal.
Saga tertawa kecil, dia paling suka membuat putri pertamanya ini kesal karena ulahnya sendiri.
"Besok kan hari pernikahannya Om Agam," kata Saga pada akhirnya memberitahu.
"Hah? Om Agam mau nikah? Wah kok dadakan?"
"Dih emang kamu penting banget sampe harus tau detailnya?" ucap Saga sembari mengangkat sebelah alisnya.
Davychi berdecak pelan. "Papa gak asik,"
"Karena gak sok asik," balas Saga.
"Ribut teroooss." celetuk Jenessa yang baru saja kembali dari dapur membawa segelas kopi untuk Suaminya.
"Papa yang mulai," adu Davychi.
"Tapi kamu mudah kepancing, kaya Mama kamu." ucap Saga berkata tanpa berpikir panjang.
Saat ingin menyeruput kopi yang dia minum, tak sengaja matanya melirik kearah dua perempuan yang ada didepannya yang menatap dia dengan tatapan mematikan.
"Enaknya diapain nih, Fy?" tanya Jenessa.
"Jangan kasih jatah, Ma." jawab Davychi sembrolo.
"Jatah itu apa kak?" tanya Kheylin yang tiba-tiba nimbrung membuat ketiganya terkejut.
Saga langsung menyeruput kopinya, namun naas nya dia tersedak karena Kheylin mengguncangkan tubuhnya meminta penjelasan apa itu arti jatah.
"Papa, jatah itu apa?" tanya Kheylin semakin penasaran.
Lelaki itu tahu pasti ini ulah kedua perempuan itu yang menyuruh Kheylin untuk meminta kejelasan kepada Saga. Terlihat jelas saat Saga melirik kearah mereka yang sedang menahan tawa dan berpura-pura menonton tv.
"Em... jatah itu kaya Kheylin gak dikasih duit jajan." jawab Saga sembarangan.
Gadis berumur 9 tahun yang terlihat polos karena dijaga ketat oleh Saga itu merespon dengan mulut membentu O besar. "Oh gitu, jadi kak Ify nyuruh Mama gak usah kasih jajan ke Papa, iya?"
"Eh? Oh, iya bener. Pinter banget." kata Saga berusaha tersenyum walau terlihat miris.
Tak bisa dibendung, tawa kedua orang yang sedari tadi menyimak tertawa keras. Lalu Davychi segera bangkit dan mengajak Kheylin untuk tidur, namun sebelum menaiki anak tangga, Davychi berkata.
"Besok aku ikut ya, kan acaranya hari minggu juga, aku libur dong. Good night Mama, Papa." ucap Davychi yang tak ketinggalan berpamitan seperti biasanya.
"Good night, Papa, Mama." Kheylin ikut melakukan hal yang sama.
Saat kedua anak perempuannya sudah masuk kedalam kamar, Saga menatap Jenessa dengan tatapan tak terbacanya. Jenessa yang menyadari hal itu langsung was-was akan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan Saga.
"Puas kamu ya ketawain aku kaya gitu." kata Saga detik itu juga menyerang Jenessa membawanya kedalam pelukan dan menggelitiki perut Jenessa yang membuat perempuan tersebut tertawa geli.
Tak cukup sampai disitu, bukan Saga namanya jika tidak menghukum Jenessa dengan yang iya-iya.
°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Girl [COMPLETED]
Randomspin-off ROOMMATE 212 "Ada masanya, apa yang kita mulai akan berakhir. Entah itu pertemanan, cinta, atau pertemanan yang diam-diam menyimpan rasa." Aku pernah baca sepenggal kata itu. Dan benar, apa yang kita mulai, suatu hari akan berakhir. Apa yan...