~HAPPY READING~
-------------
"Si Deka katanya mau keluar kota? Bener?" tanya Jenessa kepada Saga saat mereka tengah makan malam.
Saga menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan sang Istri. "Iya, besok pagi katanya sih berangkat ke Kalimantan, dua bulanan kalo gak salah dia pernah bilang." ucap Saga sembari menyuapi makanan kedalam mulutnya sendiri.
Wanita itu melirik kearah anak pertamanya dengan tatapan jahil. Sedangkan Davychi yang tak menyadari dirinya tengah ditatap seperti itu tengah asik memainkan sisa sedikit nasi dipiringnya dengan wajah tertekuk.
"Berarti pas weekend gak ada yang ngajak jalan-jalan bareng Om kesayangannya dong?" ujar wanita tersebut, lebih tepatnya menyindir langsung didepan anak nya sendiri.
Davychi yang menyadari makna ucapan Jenessa tersebut mendongakkan kepalanya dan menatap sang Mama namun tanpa membuka suara.
Saga ikut melirik kearah Davychi, lalu bergantian menatap Jenessa. "Kan masih ada Papa nya, nanti kita habisin weekend bareng Papa aja ya?" kata Saga.
Gadis itu hanya terdiam. Bukan Davychi yang menjawab, namun Kheylin.
"Papa kan pas weekend juga tetep aja ada kerjaan," kata Kheylin sedikit menyindir kesibukan Saga nya.
Jenessa tertawa, entah mengapa sifat Kheylin akhir-akhir ini seperti sifat Davychi. Selalu memojokkan Saga dan bekerja sama dengan Davychi.
"Ya itu kan juga buat-" belum selesai berbicara, ucapan Saga tersela oleh kedua anaknya.
"Masa depan kalian." sambung Davychi dan Kheylin secara serempak.
Lagi-lagi Jenessa hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya pelan. "Udah ah, gitu-gitu Papa kalian loh, gih sana bersih-bersih, kalo ada tugas sekolah yang belum selesai, selesaikan dulu, habis itu kalian tidur." kata Jenessa sembari membereskan meja makan setelah makan malam usai.
"Aku bantu ya, Ma," ucap Davychi sembari membereskan piring kotor.
Wanita tersebut tersenyum simpul. "Makasih sayang, sekalian dicuci ya?" ujarnya sedikit bercanda.
Davychi menganggukkan kepalanya. "Oke." katanya dengan menyatukan ibu jari dan jari telunjuk berbentuk O.
"Aku bantuin ya kak?" ucap Kheylin ikut berinisiatif.
Jenessa menatap kedua anak perempuannya itu dengan terharu. "Wah, anak-anak Mama udah besar, udah bisa bantuin Mama nya beres-beres." kata Jenessa mengapresiasi hal kecil tersebut.
Keduanya tertawa, begitu pun dengan Saga yang tersenyum.
Selesai membereskan bekas makan malam. Davychi pamit masuk kedalam kamarnya dan berniat langsung tidur saja, namun sesampainya didalam kamar, gadis itu malah mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Line.
Davychi.A
|Om Deka udah tidur?Pesan itu terkirim dan Davychi menunggu balasan orang tersebut. Selang beberapa menit, bunyi notifikasi membuatnya langsung membuka roomchat tersebut.
My Sugar Daddy🦉
|Lagi packing baju nih, kenpa kmu belum tdr?Davychi.A
|Gak bisa tidur
|Oh iya aku boleh nanya sesuatu?My Sugar Daddy🦉
|Tanya aja knp?Davychi.A
|Soal tadi sore pas Ibu Om mau bilang check tapi kepotong itu mksd nya check apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Girl [COMPLETED]
Ngẫu nhiênspin-off ROOMMATE 212 "Ada masanya, apa yang kita mulai akan berakhir. Entah itu pertemanan, cinta, atau pertemanan yang diam-diam menyimpan rasa." Aku pernah baca sepenggal kata itu. Dan benar, apa yang kita mulai, suatu hari akan berakhir. Apa yan...