1. I'm a Milen

54.3K 3.1K 60
                                    

Hari sudah menjelang malam. Namun gadis bersurai hitam panjang itu baru masuk ke rumah besar yang menjadi tempat tinggalnya. Di punggungnya yang kecil itu menggendong tas gitar berwarna hitam. Itu menandakan ia baru pulang dari kegiatannya.

Ia baru saja pulang dari les gitarnya. Dan hanya ingin istirahat. Ketika selesai membersihkan diri, gadis yang ternyata bernama Milenia Syarla Husein atau kita sebut saja Milen, tak langsung tidur. Percuma saja toh matanya tak akan beristirahat. Maka ia berjalan ke arah ruang tamu untuk melihat aquarium kesayangannya.

Aquarium yang sangat tinggi dan besar itu adalah miliknya. bukan karena apa ia menyebut ini sebagai miliknya, itu karena ia lah yang meminta aquarium ini pada orang tuanya. Jika aquarium sebesar ini, maka isinya juga pasti banyak bukan? Tentu saja yang mengisi adalah Gadis ini. ketika sepulang dari kegiatan les nya, ia pasti akan membeli beberapa ikan dengan ukuran beragam. Namun hari ini tidak, karena menurutnya sudah cukup banyak.

Milen melamun menatap lurus ke depan. Ia sangat menyayangi semua ikan ini, itu karena Milen kesepian. Ia tak memiliki seseorang di sampingnya.

Siapa yang bilang menjadi seorang anak CEO terkenal akan menyenangkan? Tidak, itu menyakitkan. Kamu tak memiliki waktu bebas, kamu juga dituntut untuk menjadi seseorang yang sempurna dimata semua orang. Semua hal yang memang bukan bakat Milen, tetap dipaksakan untuk mempelajari hal itu. Tak ada waktu untuk bersenang senang bahkan untuk berteman.

Ia lelah melakukan hal hal yang bukan kesenangannya. Dipaksa hebat dalam berbagai hal itu menyakitkan. Kalian mungkin berpikir bahwa tidak memiliki teman sama sekali adalah hal yang mustahil, Tapi itu benar adanya. menurut wanita yang melahirkan milen, itu adalah kegiatan yang tidak berguna, membuang buang waktu.

Milen kesepian, ia ingin memiliki seorang pendengar. Jika dibilang sendiri pun tidak bisa, karena pada dasarnya ada beberapa orang yang berada di sekitarnya walau tidak dekat dengannya.

Milen tersadar dari lamunannya. Ia mengedipkan matanya beberapa kali. Ia teringat dengan novel yang sempat ia baca disela sela jam latihannya. Novel yang terlalu membosankan sebenarnya.

namun yang menarik perhatiannya adalah pemeran antagonis di novel itu. Jika boleh berharap, ia akan dengan suka rela menjadi pemeran antagonis dicerita itu. walau peran itu berakhir buruk.

Setidaknya, Pemeran antagonis itu memiliki orang orang yang sangat menyayanginya.

Milen menggeleng kecil ketika harapan aneh itu memenuhi seluruh pikirannya. "Harapan bodoh" Gumamnya. Lalu pandangannya kembali ia angkat karena tadi ia sempat menunduk. Milen berjalan mendekat kearah aquarium itu, lalu menempelkan jari tangan kanannya pada aquarium.

Dengan senyum manisnya, Milen mengedarkan pandangannya pada seluruh aquariumnya. Entah kenapa, ia merasa sesak.

'Kretek'
'Pranggg! '

Milen mendongak keatas, menatap air dan pecahan kaca yang akan menghantam tubuhnya. Matanya menutup dan jantungnya berdetak sangat cepat. Tepat ketika kaca yang begitu besar menghantam nya bersama air. Tubuhnya terasa seperti terbelah. Benar benar menyakitkan.

Air yang begitu banyak hampir memenuhi seluruh bagian rumah. Dengan kaca yang berserak, tubuh Milen terbaring di tengah tengah ruangan. Darah mengucur dari seluruh luka yang hampir memenuhi tubuhnya. Air disekitarnya bahkan ternodai oleh darah kental Milen.

Gadis itu merintih menahan rasa perih, matanya terbuka menatap ikan yang berada disekitarnya. Bibirnya yang ikut tersayat itu bergumam kecil, "udah waktunya istirahat. " Matanya tertutup rapat ketika kata kata itu berhasil terucap di bibirnya. Sungguh mengenaskan.

Sweet Antagonist✓ (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang