20.somenone new

14.7K 1.7K 100
                                    

Waktu sudah menjelang sore, sedangkan Binar masih tidur di perpustakaan. Iya, dia hanya absen tapi tidak ikut pelajaran apapun.

Meski sudah menjelang sore, Binar belum juga bangun dari mimpi indahnya. Padahal jam pulang sudah sedari tadi. Ponselnya juga terus bergetar dan berdering menandakan banyaknya notif yang masuk. Beruntungnya, perpustakaan akan ditutup saat sekolahan benar benar sepi.

"Hihihihihi Binar~~" Suara cowo terdengar dari sisi kiri Binar. Sepertinya dia sedang berusaha menakuti Binar.

"Eungh" Sayangnya, Binar sama sekali tak menghiraukannya.

Kesal dengan Binar yang tak acuh padanya, Nathan menggoyangkan lengan Binar cepat, "Ini cewe kebo amat dah, tidur mulu perasaan. Woy nar, lo mau dikunci sendirian di sini? " Ucap Nathan.

Tentu saja, Binar terganggu dengan sikap aneh cowo di depannya ini. Hingga dengan sangat terpaksa dia membuka matanya dan menegakkan tubuhnya. "Lo ngapain sih? Ganggu mulu perasaan. Naksir lo? " Sewot Binar.

"Dih, pede batt. Lo mau tidur disini? Semua udah pada pulang noh. "

Untuk beberapa menit, Binar membisu dan belum mencerna apa yang dikatakan Nathan. Namun ketika dia melihat jam yang berada di dinding perpustakaan, disitulah dirinya paham apa yang baru saja dikatakan Nathan. "Si anj- lo ngapa kagak bilang dari tadi sih??ditinggal sama Juna ini mah gue. " Gadis itu panik. Dia tadi juga tak membawa tasnya yang berada di kelas.

"Yauda, pulang sama gue lah. Nih tas punya lo, tadi temen temen lo ngasih ke gue. "

Sontak Binar terdiam dan menatap tasnya yang berada di punggung Nathan. "Tumben lo baik sama gue met? " Tanya Binar, matanya jelas menunjukkan rasa curiga pada cowo di depannya.

"Eh terong, Kalo gue tinggal di sini sendirian nanti lo jadi anak ilang mau??kalo mau yaudah" Nathan hendak berbalik dan pergi, tapi tak jadi ketika tangan binar menahan lengannya.

"Iya iya maaf. Yaudah ayo"

Mereka pergi dari perpustakaan dan menuju tempat parkir sekolah. Sebenarnya sekolahan juga tak terlalu sepi, di sana masih ada beberapa siswa siswi yang memang ada kegiatan ekskul.

Lupakan tentang ekskul. Sekarang beralih pada Binar yang tengah mengomel. "Seragamnya rok pendek ini than. Nanti ada om om yang melihat keseksian gue gimana?ini motor lo tinggi banget astaga, udah gue pulang pake ojol aja"

"Ngawur, pulang pake ojol bahaya. Udah diem sini" Nathan melepas jaketnya, lalu menautkan kedua sisi jaket ke belakang tubuh Binar. Jadi itu terlihat seperti menutupi bagian depan Binar. "Pegang tangan gue, naik" Lanjut Nathan, sembari menyerahkan telapak tangannya ke depan Binar.

Lagi dan lagi Binar menurut. Entahlah, dia sendiri tak tau kenapa selalu menuruti segala hal yang dikatakan Nathan. Padahal dirinya sering melanggar apa yang dulu dilarang Arbe.

Mereka berhenti ketika lampu menunjukkan warna merah. "Lo udah gak sama si Triplek ya?" Tanya Nathan.

Binar mengernyit tak paham "Ha? Triplek saha? "

"Itu, si muka triplek mantan lo itu. "

Sontak Binar melebarkan mata tak percaya ketika cowo setampan Arbe disebut muka triplek. Ya meskipun mulut Arbe pedas, tapi Binar sama sekali tak bisa menyangkal wajah tampan Arbe.

"Congormu. Tau dari mana lo?"

"Udah nyebar kali. Di akun lambe turah juga udah ada. Lo nolep ya? "

Semakin kesal saja Binar melihat tingkah cowo di depannya ini. "Met, lo nanya mulu kek wartawan. Jan sampe gue suciin lo ye."

"Jangan neng, abang masih perawaan~" Suara Nathan dibuat-buat seperti seorang gadis yang tengah ketakutan.

Sweet Antagonist✓ (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang