19.he is different

15K 1.7K 104
                                    

Pagi telah menyambut. Milen atau yang sekarang kita sebut sebagai Binar juga sudah bersiap. Tapi hari ini berbeda, karena dia menghabiskan malam dengan tangisan tanpa adanya waktu tidur.

Maka dari itu dia memakai sedikit make up, Setidaknya untuk menutupi mata panda. biar bagaimanapun juga Binar sama sekali tak bisa menghilangkan mata bengkaknya. Tapi jika dipikir pikir, sebenarnya tak terlalu sulit mencari alasan jika seseorang tanya tentang hal ini.

Binar bisa membolos, tapi ini menjelang Ujian. Dia tak ingin nilainya kosong karena sering absen.

Merasa semuanya sudah siap, Binar keluar kamar dan berjalan pergi menuju ruang makan. Masih ada banyak waktu untuk dirinya mengisi perut.

"Hai cantiknya bunda" Sapa bunda Lena, namun hanya dibalas anggukan oleh Binar. Matanya lengket, dia tak memiliki banyak energi walau hanya sekedar membalas sapa.

"Kak! Duduk sini deh kak! " Heran, ini masih pagi tapi kenapa dia sudah sangat heboh. Siapa lagi kalo bukan Arjuna.

Binar melirik Arjuna dengan mata sayu, "hmm" Gumam Binar karena malas berdebat. Gadis itu duduk di samping Arjuna, persis seperti apa yang Arjuna inginkan.

"Kak, liat deh ini ada produk bodycare baru tau! Ayo beli, patungan sama gue yok? Lo bayar barangnya, gue bayar ongkirnya" Tawar Arjuna ketika melihat Binar sudah duduk di sampingnya. Ya, Arjuna terobsesi dengan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan tubuh. Dibanding Binar, dia memiliki banyak sekali produk-produk perawatan di kamarnya.

"Udah deh ah! Gue udah luluran pake lumpur, gak butuh gituan lagi elah. " Elak Binar. Dia malas sekali berbicara dengan Arjuna.

"Cih, ngomong aja lagi miskin. " Cibir Arjuna yang tak dihiraukan Binar.

Suasana terlihat tenang karena tak ada yang memulai pembicaraan. Jika adapun, Binar akan mematikan topik. Dia dalam mood yang buruk.

Karena melihat bagaimana kondisi Binar yang terlihat kurang baik, Arjuna menawarkan diri untuk pergi bersama dengan kakaknya. Ya, hari ini otaknya sedikit berfungsi.

Didalam perjalanan menuju sekolah, Binar tetap diam dan hanya memejamkan mata. Ini sedikit aneh bagi Arjuna yang sudah menjadi partner bertengkar Binar. "Kak, lo lagi ada masalah ya? " Tanya Arjuna

"Nothing."

"Terus kenapa lo diem aja?"

"Ya masa gue harus kayang? "

"Ya gak gitu juga, kenapa lo keliatan kayak lagi not fine gitu? " Pertanyaan ini tidak terjawab, membuat Arjuna semakin curiga. Namun pada saat dia melirik arah kakaknya, ternyata dia tengah tertidur.

Jam keberangkatan mereka ke sekolah ini termasuk terlalu pagi. Sekolah dimulai jam 07.00 sedangkan sekarang masih menunjukkan waktu jam enam pagi. tapi mereka sekarang sudah berada di sekolah dan dalam perjalanan menuju kelas masing masing. Terlihat sepi, hanya ada beberapa siswa yang memang sangat rajin.

Perlahan tapi pasti, Binar membuka pintu kelas. Dia berpikir bahwa kelasnya sudah pasti tidak ada orang. Tapi siapa sangka? Ternyata ada satu siswa yang sudah tiduran di meja pojok kelas.

"Astaga!" Pekik Binar.

Dengan suara cempreng seperti itu, jelas siswa yang menjadi penyebab Binar kaget juga ikut terbangun karena kaget. "Shh, suara lo cempreng gila. Ngapa pake tereak tereak segala sih? "

"Ya lo duluan lah. Ngapain coba bawa selimut ke sekolah. mana warna putih lagi, gue kira tadi ada mayat"

"Mata lo. Ini itu biar gue bisa mimpi indah di sekolah"

Sweet Antagonist✓ (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang