prolog

1.6K 156 11
                                    

Teriakan menggeram terdengar di seluruh penjuru kota. Kota yang awalnya dipenuhi manusia yang sibuk bekerja kini hanya terlihat mayat hidup dimana-mana.

Gumpalan darah yang telah mengering kumpulan potongan tubuh manusia. Hampir tidak ada manusia utuh disana, sepertinya keadaan ini telah berlangsung selama beberapa tahun.

Disuatu gedung ditengah-tengah kota yang tampaknya seperti kota kematian itu ada dua remaja, yang satu terbaring kaku tidak kelihatan tanda-tanda kehidupan dari remaja ini. Sedangkan yang satunya dia duduk bertelungkup, air matanya telah mengering sudut matanya merah. Penampilannya yang berantakkan tidak jauh berbeda dengan makhluk-makhluk diluar sana.

Ditangannya ada benda tajam yang tampak seperti pisau yang berpendar cahaya berwarna hitam. Matanya menunjukkan wajah keputusasaan dan penyesalan. Dia benar-benar seperti tidak bernyawa walau masih bernapas.

"Shoyo, aku mencintaimu. Maaf karena tidak bisa melindungimu dengan baik" lirih remaja itu.

Drrrttt.....~•~

Drrrttttttttt.......~•~

Benda hitam berbentuk walkie talkie bergetar. Remaja itu memaksakan tangannya untuk menjawab panggilan.

"TOBIO! DIMANA SHOYO? KENAPA KAU MENINGGALKAN PESAN TANDA GUGUR. K...KAU....."

Suara isak tangis terdengar, orang yang meneleponnya tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi.

Dengan satu tarikan nafas Tobio berkata
"Kakak kedua, katakan juga kepada kakak pertama ini semua... kesalahanku, Shoyo mati karenaku. Jangan memaafkanku. Kurasa aku benar benar tidak pantas mendapatkanya. Selamat tinggal"

Remaja yang bernama Tobio menghancurkan alat itu. Tangan kanannya yang memegang senjata tadi diarahkannya segera ke dadanya tepat ke jantungnya. Tobio memuntahkan seteguk darah, dengan kekuatan terakhirnya dia berjalan kearah Shoyo dan tidur disampingnya.

Dia memeluk Shoyo dan mengatakan "Shoyo aku mencintaimu, maafkan aku"

Yang tidak diketahui Tobio adalah Atsumu dan Kiyomi kedua kakak mereka juga mengikuti jejak mereka dengannya caranya masing. Sekarang tidak ada lagi penerus keluarga Aumera.

MIRAI NO HITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang