"Aishh... "
Di hutan dengan penerangan minim yang hanya disinari oleh cahaya bulan, Shoyo yang sedang kesusahan melepaskan diri dari jeratan akar-akar.
Ini kesalahannya, itu karena dia sangat ceroboh dimulai yang pertama dia tidak sadar tentang keberadaan akar-akar sialan itu. Sebenarnya dia tahu inangnya ada dimana, tapi Shoyo kira karena jaraknya jauh jadi aman-aman saja.
Barulah saat dimana pergerakan tanah yang samar-samar sangat aneh tadi Shoyo seolah tersadar dan mengintrupsikan kepada yang lain. Tapi sepertinya dia terlambat baru saja tadi ada yang menyerang salah satu anggota militer dan hampir berhasil membunuhnya.
Shoyo tanpa pikir panjang mendorong orang itu dan melindunginya dengan shield sihir transparan, alhasil mungkin karena akar-akar pohon itu tau dia merupakan bagian terpenting di tim. Tanpa sepengetahuan mereka, tubuhnya dijerat dan diseret dalam kecepatan penuh.
Dan begitulah ceritanya mengapa dia bisa ada disini.
Dia tidak ingin mencoba kabur atau lari oke, masalahnya hanya dia tidak sempat saja.
"Sialann... Jika saja aku bisa menggunakan sihir. Sudah dari tadi kau telah hancur"
Seolah tersadar, Shoyo merutuki kecerobohannya lagi. Disini kan hanya ada dia seorang, menggunakan sihir bukan masalah kan.
Puluhan lingkaran sihir berwarna warni yang hanya bisa dilihat oleh penyihir bermunculan di mana-mana. Itu memunculkan elemen-elemen yang bermacam jenisnya, tapi itu semua efektif untuk membantu menghancurkan inang akar pohon yang berupa pohon beringin besar yang bermutasi.
Dari kejauhan cahaya berkelap-kelip seperti petasan bermunculan terus disekitar pohon itu, dan membuat pemandangan yang aneh disekitaran malam yang gelap ini.
Tak butuh waktu lama, karena pohon itu benar-benar sama sekali bukan lawannya Shoyo berhasil mengalahkannya dan mengambil inti kristal di bagian dalam pohon.
Karena Shoyo sangat dendam dia memotong tiap bagian pohon berukuran balok-balok kayu yang berukuran sama rata dan menyimpannya di sihir penyimpanan. Sebenarnya tidak bisa dikatakan dendam sih, lebih tepatnya dia hanya menginginkan kayu itu saja.
Karena setelah diteliti kayu ini memiliki tingkat kekerasan dan suhu lebur yang tidak jauh beda dibandingkan baja. Jika digunakan untuk fondasi rumah atau membuat jembatan pasti akan sangat berguna.
Dan sisanya dia bakar hingga habis dengan sihir api unik yang berwarna biru miliknya. Ini biasa disebut sebagai api kutukkan, api unik yang hanya bisa digunakan oleh sebagian kecil penyihir gelap saja.
Jujur saja alasan mengapa dia tidak menggunakan sihir sebenarnya karena dia tidak tahu bagaimana menjelaskan kemampuannya. Dia tidak termasuk manusia yang berevolusi, kemampuannya berdasarkan sihir dan bukan energi mistis yang tidak tahu dari mana asalnya itu.
Ketika bersama timnya Keiji pun itu karena dia sudah benar-benar sangat terpaksa. Jika tidak mereka yang akan mati.
Tapi tetap saja yang dia lakukan saat itu hanyalah memperkuat setiap bagian tubuhnya menggunakan sihir, dan membuat kekuatan fisiknya menjadi lebih kuat berpuluh-puluh kali lipat. Dan mungkin bisa disalahpahami jika dia merupakan kebangkitan evolusi kekuatan tubuh, sama seperti Izuku.
Kekuatan tadi sangat tidak efektif melawan tanaman tadi yang bisa merambat melilit tubuh dan membuat pergerakan menjadi lambat. Bisa-bisa sebelum berhasil melepaskan diri, bagian tajam dari akar tadi sudah mengosongkan tubuh mereka terlebih dahulu.
"Huwah! Pantas saja jika tanaman ini sangat berpengalaman. Korban-korbannya juga sudah sangat banyak"
Shoyo bergumam menatap bagian paling bawah pohon itu yang terdiri dari puluhan mayat-mayat yang sudah kering dan tidak bisa dikenali lagi wujudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRAI NO HITO
FantasyShoyo di dunia apocalyps Kiyomi, Atsumu, Tobio dan Kei setelah mati karena patah hati ditinggal Shoyo, mereka kembali ke masa lalu. Setengah tahun sebelum datangnya kiamat. Dan mereka bersepakat untuk mencegah apapun caranya agar Shoyo tidak mati...