Twenty Seven

172 34 10
                                    

Shoyo berdecak kagum dengan pangan yang ada di gudang, sayur-sayuran sudah tentu sudah kering.

Namun gandum, sagu, tepung ketan, beras, macam-macam biji-bijian seperti biji jagung, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan yang lebih menariknya lagi salah satu gudang memiliki ber macam-macam bibit.

Jika Shoyo memberitahu tentang pasti mereka tidak jadi marah padanya kan.

Dalam sekejap mata, gudang-gudang yang berisi karung-karung bahan pangan sudah raib.

Yuuji yang dalam wujud human-nya tercengang sedikit hanya sedikit karena dia juga sudah banyak melihat banyak penyihir yang menggunakan sihir penyimpanan.

Tapi untuk ruang penyimpanan yang bisa menyimpan begitu banyak barang-barang disini. Dia baru pertama kali melihatnya.

"Yuuji, akan ku perkenalkan kau dengan teman-teman dan keluargaku"

Shoyo menarik tangan Yuuji dan ikut terbang bersamanya.

"Teman-temanmu? Maksudnya yang dibawah itu? Aku ada melihatnya"

Shoyo tersenyum kecil memandang wajah Yuuji yang makin waktu makin bertambah imut. Oh ya Izuku juga sangat imut dia terkadang ketika sedang kesal dengan sesuatu memandang Izuku sebentar cuci mata sejenak sudah meredakan kekesalannya.

Dengan kedatangan Yuuji lingkungan disekitarnya akan tambah ramai, Shoyo makin tersenyum lebar memikirkannya lagi.

"Kau sudah lama disini Yuuji?"

Yuuji berfikir sebentar lalu menghitung waktu menggunakan jarinya. Oke fix dengan ini sudah dipastikan anak ini sangat polos, bodoh, lugu, ceroboh dan berbagai hal yang menambah keimutan nya.

"Umm... Kurasa sudah seminggu, atau 9 hari yaa?" Yuuji menjawab dengan tidak yakin.

Shoyo mengeraskan senyumnya, tetap berusaha tersenyum manis.

"Tidak lupakan pertanyaan itu, kau senang selama beberapa waktu disini?"

Yuuji lalu merenung lagi, wajahnya berubah sedih, senang dan bolak-balik diantara itu.

"Awalnya aku sangat senang, karena keluargaku dia gunung lava tidak bisa membully ku lagi. Lalu lama-lama menjadi terasa bosan, aku tidak tahu harus kemana"

Shoyo melihat mata Yuuji yang mulai berair dan mulai panik bagaimana menghentikkanya menangis.

"He-hei! Jangan menangis"

Shoyo mengedarkan matanya mencari topik untuk menarik Yuuji dari kesedihannya.

"Oh ya, teman kontrak mu kontrak apa yang kau punya"

Shoyo akhirnya mengingat tentang Yuuji yang pernah mengatakan sesuatu tentang kontrak.

Kontrak sihir ataupun kontrak lainnya seperti kontrak jiwa memiliki berbagai macam jenis. Kontrak sihir memiliki batas waktu sedangkan kontrak jiwa sampai pemilik kontrak mati. Jenis kontrak pun berbeda tergantung jenis pemakainnya misalnya kontrak budak.

Shoyo pun jarang menggunakan kontrak semacam ini, palingan yang biasa dia kontrak itu senjata sihir.

Yuuji sedikit malu mengatakan jenis kontraknya, tapi melihat Shoyo yang menatapnya penasaran.

Yuuji menarik kerah pakaiannya dan terlihat pola rumit berwarna biru di leher bawahnya. Bentuknya seperti rantai yang melingkari area leher bawah Yuuji.

Dan itu tampak samar di cahaya remang-remang seperti ini. Tapi jika dibawah cahaya yang cukup terang, tanda itu akan tampak mencolok karena seperti berkilau-kilauan.

MIRAI NO HITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang