Twenty Eight

148 22 1
                                    

Setelah kejadian yang menyenangkan tadi mereka sekarang masuk ke mode serius. Itu karena yang dihadapan mereka saat ini, sebuah lahan rerumputan luas berwarna hijau terbentang dengan sangat luas di depan mereka.

Tanda-tanda damai tanpa bahaya namun terselimuti sesuatu membuat Tobio, Kei dan yang lainnya menjadi sangat tidak nyaman.

Mereka harus melewati jalan ini, karena jembatan yang mereka lalui sebelumnya telah hancur karena dipaksa untuk di sebrangi. Tidak dijelaskan karena mereka pun baru tahu sejak Shoyo memberitahu tadi.

"Kenapa nggak bilang dari tadi!"

Korai menatap Shoyo dengan sangat tidak suka, jika Shoyo mengatakannya tadi mereka bisa saja menggunakan kemampuan kakak prajurit wanita kemampuan tanah yang namanya Sonia.

Kemampuan tingkat 3 membuat jembatan tanah sementara tentu tidak sulit kan.

"Percuma saja jika aku bilang lagipula jalan ini lebih menyenangkan"

Mereka kembali menatap Shoyo lalu menatap lagi lahan luas didepan merekamereka, oke mereka sering merasa sangat dekat dengan kematian tapi tidak pernah sedekat ini.

"Hoi sadarlah! Jangan lupa Shoyo itu sangat kuat, jadi setidaknya beberapa nyawa kita akan terselamatkan"

Izuku menyemangati tapi malah terdengar sangat membuat mental turun.

"Beberapa ya... "

Tetsuya menatap ke arah langit.
"Semoga salah satunya aku"

Suasana tambah mencekam, keputus asaan muncul di sekitar mereka. Shoyo merasa salah satu matanya berkedut.

"Ayolah... Kalian jangan lebai begini, cacingnya tidak semenakutkan itu kok. Lagipula kalian kan nggak banyak kerjaankan, anggap saja bagian dari latihan sekalian olahraga. Main-main saja ayolah"

Biasanya kata-kata Shoyo sangat sukar dipercaya dan biasanya mengandung arti ganda. Dan yang bisa menerjemahkannya hanya mereka saja.

"Main-main dengan nyawa-"

Belum saja menyelesaikan kalimatnya goncangan tanah dibawah mereka semakin keras membuat tubuh mereka oleng kesana-kemari.

"Huwaa.... Ayo lariiii! Dia dibawah"

Diawali oleh teriakan Shoyo mereka secara refleks lari sekencang-kencang mungkin. Mereka sekuat tenaga menggunakan kemampuan mereka untuk menambah kecepatankecepatan dalam berbagai pose mempertaruhkan hidup dan mati.

'Hehehe..... '

Shoyo tertawa dalam hatinya, mengerjai mereka ternyata sangat mengasyikan.

"SHOYO APA RENCANAMU KALI INI"
Tobio termasuk kedalam kalangan yang tidak panik saat ini, dia oengguna kemampuan level 5 apa yang perlu ditakutkan dari cacing menggemaskan ini.

"RENCANA KU YAAA"

Karena keadaan sekarang ini mereka sedang lari-larian berkomunikasi antarsesama mesti harus teriak.

"NTAHLAH... AKU TIDAK BERFIKIR SAMPAI KESITU"

Mereka hampir berguling kedepan karena ucapan Shoyo, jadi mereka kesini tanpa rencana apa-apa begitu? Mati laahh

"BERAPA BANYAK YANG MENGEJAR KITA SEBENARNYAAAAAAA..... KYAAAAA"

Sebagai wanita wajar ketakutan dalam mengahadapi hewan melata yang hidup dibawah tanah ini kan. Yachi juga berfikir begitu, jujur saja dia tidak memiliki fisik yang begitu banyak.

" KURASA ADA PULUHAN CACING ZOMBIE LEVEL 3 DAN BELASAN LEVEL 4"

Shoyo tertawa terus menerus perasaan dikejar-kejar bersama-sama itu sangat mengasyikkan.

MIRAI NO HITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang