18. finally overt, resign

445 61 7
                                    

18. Akhirnya Terbuka, Mengundurkan Diri

H a p p y R e a d i n g

Perverted Ghost

(Namakamu) memarkirkan mobilnya di basemant rumah sakit, bersama dengan jajaran mobil lainnya, setelah memastikan bahwa ia tidak memarkirkan mobnya sembarangan, (Namakamu) beranjak turun dari mobilnya, mencabut kunci mobilnya, lalu menutup pintu mobilnya, setelah ia menyambar cepat sling bagnya di kursi samping kemudi, melihat penampilannya dari kaca jendela mobilnya, (Namakamu) di buat mendengus kecil, saat menyadari pakaiannya terlihat kusut,

Seakan baru menyadari akan ada yang ganjil pada penampilannya, seketika (Namakamu) membolakan matanya lebar
Astagfirullah.. Jas doker gue!”pekiknya tanpa sadar, menghela nafas kasar, ia pasrah, karena tidak mungkin meminta sang ibu untuk mengirimkan jasnya itu melalui maid dirumah mereka,

Melangkah memasukki lobby rumah sakit, seraya mengenggam erat tali ranselnya, wajahnya terlihat gusar, karena jika bekerja tanpa menggenakan jas dokter itu sedikit merasa aneh,

Kala ia sibuk dengan pemikirannya akan jas dokternya yang tertinggal, ia sampai tidak menyadari langkahnya, seketika—















—Bruukh!

Awh!

Eh—?

(Namakamu) mengerjapkan matanya berulang-ulang kali, ia merutuk dalam hati akan kebodohannya hari ini, malah berseru kata 'Eh' karena ia sedikit merasa tidak asing dengan suara seseorang yang memekik kecil akibat tubrukkan mereka

“Ah, yaampun.. Maaf ya—Mbak, saya nggak sengaja,”serunya, merasa bersalah, dengan cepat membantu gadis di hadapannya untuk beranjak—berdiri

“Iya nggak apa—(Namakamu)?”seru gadis itu saat melihat siapa yang menubruknya, (Namakamu) melebarkan matanya, saat gadis di hadapannya sudah berdiri sempurna

“Natalia,”panggilnya pelan, lalu sedetik kemudian keduanya berpelukan hangat, tidak usah di tanya siapa yang memulai, karena keduanya sama-sama saling menarik tangan untuk berpelukan

“Lo kemana aja Nat?”tanya (Namakamu) di sela-sela pelukan mereka, keduanya saling mendekap erat, sarat akan rindu seorang sahabat

“Gue ada, dan nggak kemana-mana (Nam),”lirih Natalia membalas,

(Namakamu) tertegun mendengar lirihan itu, lalu keduanya mengurai pelukan itu, (Namakamu) menatap penuh sang teman, sedangkan Natalia menatap sendu (Namakamu) temannya,

“Kalo lo ada, terus kenapa nggak masuk-masuk kerja, terakhir lo bilang sama gue mau izin nggak masuk satu hari, eh malah besok-besoknya nggak masuk lagi, lo kemana Nat? Bilang sama gue, apa yang terjadi, gue temen lo, sahabat lo,”seru (Namakamu) menggebu-gebu, memperjelas sedikit hubungan mereka, yang bukan hanya teman, tapi sahabat, bahkan seperti saudara, bunkah sebagai teman, sahabat dan saudara itu harus saling berbagi keluh kesah?

Natalia berkaca-kaca menatap temannya itu, ia sedikit merasa bersalah, karena menghilang tanpa kabar, tidak terbuka akan apa yang terjadi padanya, pasti (Namakamu) sebelumnya sempat berkecil hati padanya

Perverted Ghost -Iqnam [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang