Perverted Ghost -Iqnam [On Going]

02. feeling weird again

02. Merasa Aneh Lagi

H a p p y R e a d i n g

Perverted Ghost

Di sebuah ruangan berwarna putih bersih dengan aroma-aroma pahit dari obat-obatan pun tercium begitu mencekat, memasukki indra penciuman yang seakan memabukkan dan ingin mual rasanya

Brankar ruang ICU itu kini di isi oleh sorang pria tampan yang terbaring lemah,di bantu oleh alat hanya untuk membantunya agar tetap bertahan,tidak banyak alat,hanya alat bantu pernafasan agar sang pria tampan itu tetap hidup,yang kini memejamkan mata erat,

Dokter memang mengatakan operasinya berjalan lancar,tidak ada hal-hal buruk terjadi,hanya saja pria itu mengalami tekanan di kepalanya akibat darahnya yang terus-menerus keluar,jika tidak di beri pertolongan segera untuk di bawa ke Rumah Sakit,sudah di pastikan ia tak akan selamat,sebab darahnya mengalir keluar begitu banyak,sehingga kulit kecokelatannya nampak memucat bagaikan mayat,

Iqbaal Dziant,pria itu kini tidak memberikan pergerakan sedikit pun,selepas operasinya selesai,dahinya tertutupi oleh kain kasah berwarna putih mengelilinginya,dengan sedikit bercak merah terlihatkan disana,sebab hentakan kuat di kepalanya yang menjadi penyebab utama dalam kecelakaannya,

Wajah pucatnya kini nampak damai,mengabaikan dua orang paruh baya berbeda jenis menangis meraung memanggilnya agar segera sadar

“Iqbaal,nak—bangun,ini Mama sayang,hiks-hiks,kenapa jadi kayak gini sih,hiks kalo tau hal ini terjadi,Mama nggak bakal izinin kamu pergi ke kampus di hari yang turun hujan deras itu,hiks-hiks maafin Mama—sayang”

Anista berucap parau,memegang erat telapak tangan besar sang anak,dan mengusapnya halus memberi kehangatan,air matanya tak bisa keluar lagi,membuat Dziant hancur melihat dua orang tersayangnya seperti ini,

Anak lelakinya satu-satunya,pewaris tunggalnya,kini terbaring lemah,tanpa tahu kapan ia membuka mata,jika bisa ia lakukan dengan uang sebanyak apapun itu,maka tidak akan berpikir dua kali,akan Dziant lakukan,apapun itu,jika sang anak tidak ada perkembangan untuk bangun dari tidurnya

“Nak,—apapun akan Papa lakukan buat kamu”batin Dziant mengusap pelan sudut matanya yang berair,karena air matanya kembali menetes juga,menelusuri wajah tirusnya yang masih nampak rupawan

Mengusap pelan bahu sempit sang istri,ia harus menjadi kuat untuk dua orang tersayangnya,

“Sayang,apa kita kabarin yang lain juga? Kali Iqbaal kecelakaan,Papih sama Mamih harus tahu bukan? Teman-temannya juga pasti khawatir sama dia”

Anista menoleh kearah sang suami,dan mengangguk kilas..

“Tapi—apa Papih sama Mamih akan baik-baik aja kalau kita kasih tahu? Mereka pasti panik di Jerman,teman-temannya ah—boleh,tapi ponsel Iqbaal dimana ya Pa?”

Anista berseru bingung,tidak menemukan barang-barang milik sang anak hingga—

—Tok! Tok! Tok!

Ketukan tiga kali pada pintu ruangan ICU Iqbaal pun terdengar,lalu berikutnya pun terbuka perlahan,menampilkan dua orang pria bertubuh tegap dengan kulit cokelat gelap,juga kumis melintang di wajah,berpakaian seragam dengan lencana polisi terdapat disana