12. right time, last day

684 87 6
                                    

12. Waktu Yang Tepat, Hari Terakhir

H a p p y R e a d i n g

Perverted Ghost

Tak terasa waktu kembali berputar cepat, saat ini sudah pukul setengah enam sore, langit yang awalnya sangat cerah di karenakan matahari yang nampak terik, kini bergantikan dengan warna jingga mendominasi, terlihat sangat cantik, bersamaan dengan matahari tersebut yang perlahan tapi pasti mulai terbenam sedikit demi sedikit,

Dan waktu ini pula, semua orang mengakhiri rutinitas mereka masing-masing dan kembali kerumah untuk mengistirahatkan tubuh..

(Namakamu) menghela nafasnya perlahan, mengikat kuat tali bathrobenya, kemudian melangkah keluar dari kamar mandinya, dengan handuk kecil berwarna putih membungkus seluruh rambut panjangnya.

Berjalan menuju lemarinya, kemudian membuka lebar pintu lemari pakaiannya, melirik semua pakaiannya yang tersusun rapih dan tergantung itu dengan seksama,

Matanya jatuh pada lipatan pakaiannya, yang mana terdapat beberapa setel piyama tidur.

Meraih warna maroon, (Namakamu) menutup pintu lemarinya, melemparkan piyama yang di ambilnya ke atas kasur empuknya, kemudian ia membuka ikatan tali bathrobenya, lalu membuka bathrobe yang menutupi tubuh polosnya tanpa ragu, yang kini sudah terjatuh di atas lantai kamarnya yang dingin.

(Namakamu) terdiam beberapa saat, ia menepuk dahinya pelan, kemudian kembali berjalan menuju lemari pakaiannya, menarik salah satu laci disana, lalu memilih asal pakaian dalamnya, karena ia lupa mengambilnya.

Memakainya pada tubuh putihnya, (Namakamu) kembali menutup pintu lemari pakainnya, berjalan menuju kasurnya, kemudian meraih celana piyama tidurnya, setelah selesai, ia meraih baju piyamanya, kemudian memakaikannya di tubuh rampingnya,

Mendudukkan dirinya di tepi kasur, lalu melepaskan handuk yang membungkus rambut panjangnya, menggosokkannya agar cepat mengering, walau sangat mustahil, sebab rambutnya kian panjang, dan entah mengapa (Namakamu) sama sekali tidaklah risih, ia sangat menyukai rambutnya yang panjang,

Melempar handuk kecilnya asal, ia meraih sisir hitamnya yang entah bagaimana bisa berada di atas nakas samping tempat tidur. Menyisir rambut panjangnya teratur, setelah selesai, ia beranjak dari duduknya, melirik kilas pada ponselnya yang sedang ia isi dayanya, (Namakamu) menghendikkan bahunya, ia berjalan menuju pintu kamarnya, membukanya, kemudian melangkah keluar dari kamarnya, dan menutup kembali pintunya, ia akan membantu mamanya memasak makan malam. Yang tanpa ia sadari, ia meninggalkan sosok putih yaitu Iqbaal, yang kini pandangan mata tajamnya yang mulai menggelap, bediri dengan satu kaki yang di tumpu ke dinding di belakangnya, sebab ia berdiri menyandar di dinding samping pintu kamar (Namakamu).

Iqbaal menarik sudut bibirnya keatas, membuat sebuah senyuman yang tidak bisa di artikan,—smirk, dengan sepasang mata tajamnya yang mulai menggelap, dan berkilat







“Kayaknya, malam ini adalah waktu yang tepat. Gue udah cukup sabar nahannya sedari awal,”gumamnya, lalu menjilat basah bibir bawahnya yang tebal dengan gerakan sensual

Pikirannya melayang, terbagi pada beberapa hal, dan sepertinya otaknya tengah merencanakan sesuatu, yang mungkin akan membuat (Namakamu) tidak akan pernah bisa melupakannya, atau bahkan mungkin menjadi awal untuk berakhirnya kehidupannya yang tentram

••••

Di lain tempat, lebih tepatnya di sebuah ruangan, ah tidak lebih tepatnya di sebuah kamar, terdapat dua manusia berbeda jenis, masih terlelap dalam tidur, dengan satu selimut tebal berwarna hitam, menutupi tubuh keduanya yang tanpa pakaian. Keduanya adalah Raka dan Natalia, yang saling berpelukan membagi kehangatan di dalam selimut tebal, sejak dari club, dan berakhir ke apartement Raka, keduanya langsung saja bergelung panas dengan Natalia yang menjerit keras, saat merasakan tubuh bagian bawahnya sangat sakit bagaikan terbelah menjadi dua, bersamaan dengan air matanya yang meluruh keluar dari sudut matanya, dan tepat pada saat ia merasakan sakit luar biasa itu pula, cairan berwaran merah keluar dari bagian bawahnya, dan itu adalah darah kesuciannya!

Perverted Ghost -Iqnam [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang