16. brothers and sisters, jealous

530 79 4
                                    

16. Kakak Beradik, Cemburu

H a p p y R e a d i n g

Perverted Ghost

Pukul 20.30Wib

(Namakamu) menghela nafasnya kasar, saat ini ia baru saja keluar dari lobby rumah sakit, dan sedang berjalan menuju basemant, sepertinya ia akan pulang ke apartementnya saja, kenapa? Sebab malam semakin larut, ia pun juga sudah merasa lelah, jika harus menyetir terlalu lama menuju ke rumah utama—yaitu rumah orang tuanya, jadi satu-satunya pilihan yang tepat adalah yang pertama,

Terlebih jarak apartementnya memang tidak terlalu jauh dari rumah sakit tempatnya bekerja, walau sejujurnya ia masih merasa takut, jika harus tinggal seorang diri di dalam apartementnya, dengan keadaan hari-harinya yang sudah terasa berbeda,

“Apa—pilihan untuk pulang ke Apart, pilihan terbaik? Gue takut anjir~”batinnya menjerit ragu, namun lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya, jemarinya bergerak mengeluarkan ponselnya dari dalam sling bag putihnya,

“Apa telepon Kak Yohan aja? Minta di jemput? Tapikan, gue bawa mobil, ah bodolah! Telepon Kak Yohan pokoknya!”gumamnya, kala ia sudah tiba di basemant rumah sakit, dan kini hendak memasukki mobilnya, yang mana pintunya sudah di buka olehnya,

“Oke fiks! Telepon Kak Yohan!”serunya, lalu mulai membuka ponselnya, jemarinya bergerak lincah, saat meng-scroll aplikasi chat-nya, yang bisa untuk menghubungi seseorang sekaligus, atau sekarang bisa kita sebut dengan whatsapp

Membuka roomchatnya bersama sang kakak, (Namakamu) tersenyum kecil, saat melihat nama contact sang kakak, 'Yohan Oppa♥'

Menekan ikon memanggil, lalu menempelkan ponselnya pada telinga kanannya, seraya mendudukkan dirinya di kursi kemudi, lalu menutup pintu mobilnya, membuatnya kini dengan santai bersandar nyaman pada sandaran kursi mobilnya, dengan ponselnya kini berdering pelan, sebelum setelahnya kini terdengar, suara rendah sang kakak

'Hallo? Assalamualaikum Sweety? Kenapa belum pulang? Mama nyariin, katanya kenapa lama? Bukannya kamu hari ini harusnya pulang sore?'

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya, ia lupa untuk mengatakan pada sang mama, bahwa ia lembur,

'Waalaikumsalam—Kak, iya ini udah mau pulang kok, iya, ternyata hari ini Nadien lembur, dan Nadien lupa bilang sama Mama, huhu~'

(Namakamu) merengek kecil, seakan tengah mengadu pada sang kakak,

'Ooh gitu, oke-oke, barusan udah Kakak bilangin ke Mama, terus kamu dimana? Udah di jalan? Kok telepon? Pulang sini cepetan!'

'Kak, belum, ini masih di basemant rumah sakit.. Umh~ Kak. Kakak kesini ya, Nadien takut nyetir sendiri, udah capek banget karena lembur, ya-ya-ya? Kesini ya? Kakak kesininya naik gojek aja, janji deh, nanti Nadien ganti uang bayar akang gojeknya, pwees~'

(Namakamu) berseru memohon dan nada merengek, berharap sekali sang kakak mau menjemputnya, namun bukannya menjawab, Yohan malah terkekeh pelan, mungkin karena mendengar ucapan terkahirnya,

'Iya, Kakak kesana, kamu jangan kemana-mana ya Sweety, iya bawel kamu! Halah sok-sok'an, mau bayarin uang gojek, giliran setiap jajan aja semua minta Kakak yang bayarin,'

Perverted Ghost -Iqnam [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang