08. temporary move, iqbaal news for raka

1K 108 16
                                    

08. Pindah Sementara— Kabar Iqbaal untuk Raka

H a p p y R e a d i n g

Perverted Ghost

Langit kian menggelap, cahaya bulan menyinari kegelapan malam ini, berganti posisi dengan matahari yang terik,

Angin berhembus kencang, menggoyangkan pelan perpohonan pinus yang lebat sehingga menimbulkan suara gesekkan,

(Namakamu) menyampirkan anakan rambutnya ke belakang daun telinga kanannya, menggunakan jemari lentik kanannya

Tangan kirinya menggeret koper berukuran cukup besar, semua barang miliknya yang ia butuhkan total ia pindahkan semua ke dalam kopernya.

Memasukkan koper besarnya ke dalam bagasi mobilnya yang baru saja ia buka, menutupnya kembali, (Namakamu) mempertemukan kedua telapak tangannya, bertepuk halus

Ia tersenyum kecil, ia benar-benar belum ingin kembali pulang ke apartementnya, ia takut, jika ada sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi padanya, jika ia tinggal seorang diri di apartementnya, bahkan sepertinya ia mempunyai pemikiran untuk kembali pindah saja kerumah orang tuanya, mungkin hanya sementara—karena ia juga merasa berat jika harus meninggalkan tempat tinggalnya yang sudah lama ia tempati, semenjak dirinya di terima bekerja menjadi seorang dokter di rumah sakit.

(Namakamu) menghela nafasnya kasar, ia berjalan mengintari mobil, dan membuka pintu kemudi mobilnya, melangkah masuk—kemudian terduduk nyaman,

Memasukkan kunci mobilnya, kemudian memutarnya perlahan, mencengkram erat stir mobilnya menggunakan kedua tangannya, (Namakamu) menginjak pedal gas, kemudian melajukan mobilnya dengan tenang, melintasi pagar apartement yang terbuka oleh penjaga

Butuh waktu beberapa menit lamanya, untuk dirinya sampai ke rumah kedua orang tuanya, untuk saat ini ia sudah cukup sadar, akan suasana berbeda di dalam mobilnya, hawa dingin itu kembali terasa di sekelilingnya, padahal dirinya tidak menyalakan pendingin di dalam mobilnya,

(Namakamu) menghendikkan bahunya acuh, ia berusaha untuk tidak perduli, walaupun jauh di dalam relung hatinya, ia cukup merasa takut,

Ia yakin, untuk saat ini pasti sosok lain itu mengikutinya, keringat dingin bahkan mulai bercucuran di tubuhnya, (Namakamu) mengigit bibir bawahnya pelan, ia takut.

Mempercepat laju mobilnya, (Namakamu) tidak perduli, ia harus segera sampai di rumah kedua orang tuanya, secepat kilat.

“Gue tau, pasti dia ikutin gue sampe sini,”batinnya berkata

Dan memang benar, terakhir kali sosok lain—yaitu Iqbaal memang mengikuti (Namakamu) setelah ia mendengar perbincangan beberapa orang tersayangnya di ruang ICU, tempat raganya berada—terbaring lemah.

“Gue akan ikutin lo—kemana pun,”batin Iqbaal, ia tersenyum cerah, untuk pertama kalinya dalam hidupnya

...

(Namakamu) sudah sampai di kediaman orang tuanya, ia kini mengeluarkan koper besarnya dari dalam bagasi mobilnya, dengan bersusah payah, seketika satu maidnya melangkah mendekat, kemudian membantunya dengan membawakan koper miliknya,

“Terimakasih Bi”ucap (Namakamu) yang di balas senyuman lembut oleh maid wanita tersebut

Kemudian berjalan santai, ia membuka pintu utama rumahnya pelan, seraya berucap salam,-

Perverted Ghost -Iqnam [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang