PART : 3

2.9K 30 0
                                    

Papaku kubelikan baju dan sarung. Adik2 ku juga kubelikan baju baru saat mau lebaran. Papa dan mamaku curiga kenapa aku bisa beli baju baru dan hp baru untuk adik2ku. Aku jawab bohong kalau aku dikasih tugas mengajar oleh kepsek. Aku juga bohong kalau jualan barang online.Tapi bapakku maklum dan bersukur karena beliau juga sering libur mobil yg dibawa rusak.

" Ya sukurlah El..asal sekolahmu jangan kau tinggal. Bantu aku sih boleh asal tetap sekolah." kata papaku. Aku belum bisa kasih terbaik buat keluarga. Kasihan sih kalau lihat papaku nyopir angkot kadang urusan sama preman, polisi dan mobil rusak. Dia tuh dah tua, sebagai anak sulung aku jadi kepikiran ingin cepat membantu keluarga. Mana kadang aku telat spp tiga bulan, belum kalau gak bawa uang buat tugas2 dari guru.
Tapi aku sudah terjebak dalam dunia hitam yg tak diketahui orang tuaku. Ya Tuhan..maafkan aku yg telah berbohong kepada orang tuaku.

Hp bergetar di saku rok abu2 saat ulangan IPA. Ku lihat Comel yg sms.
" Jam 17.00 stand by di basecamp."
Sialan ! Orderan lagi. Hp kumatikan. Bahaya kalau guru tau bisa gak boleh ikut ulangan.

Bersyukur kalau aku tuh gak cuma cantik, tapi cerdas juga. Biasa bikin catatan contekan kecil aku share ke temen2 sebelah bangku. Geng aku sih rata2 cakep soalnya sesama ngorder cari tambahan jajan. Kek Liza sama Angel yg abis lulus tahun nih mau diajak kawin sama anak pengusaha.

Usai kerjain tugas, aku bertiga keluar kelas duluan langsung ke basecamp cafe.
" Sorry Liz..aku mw pulang ja."

" Gimana sih..masak geng masing2"

" Basecamp kita pindah yuk. Di cafe kek mw mejeng aja. Kan kita dah punya chanel." kataku.
" Warung bakso." kata Angel.
" Oke..gapapa..kan gak nyolok."
Akhirnya kami masuk warung bakso sebrang sekolah yg rame sama temen ndiri. Aku pesen bakso jumbo sana es klapamuda.

" Banyak temen2 yg tahu kalo kita ngorder." kataku pelan.
" Ya jangan dari sini dong kalau mau jemput. Kita ngalah ke cafe napa. Kan tinggal pesen taxi." kata Angel.
" Oke aku setuju."
Selagi bersenang- senang bersama teman sekolah sejenak aku lupakan keluargaku yg kesusahan. Papaku sudah sebulan tidak kerja karena mobil rusak. Mamaku cuma buruh di resto dapat gaji sedikit. Sedang adik2 ku butuh biaya sekolah dan jajan. Kalau aku tidak masuk dunia hitam ini, tentu miris. Tapi aku tetep strong untuk membantu ortu dan adik2 ku.

" Tuh makan dulu biar gak halu" kata Angel yg langsung nyodorin mangkuk bakso di depanku. Laper bener ya aku. Sedot dulu es klamud.

" Kamu laper bener Mel ?"
" Emang !" jawabku. " lagi sepi nih"
" Emang biasa narik angkot ?"
" Ati2_ lo omong!"
" Oh hiya sorry." kata Angel yg lupa kalo papaku sopir angkot.

***
" Bingung kak." kata Erwin adikku.
" Kenapa ? Bukannya udah bayar Spp yg 3 bulan tuh." tanyaku. Adikku cuma bisa sharing sama aku yg bisa ngerti dan kasih solusi.
" Papa lagi nganggur, "
" Trus ? Kan kamu kakak kasih duit buat jajan.'"
'" Minggu depan tour ke Bali."
'' Bayar berapa?"
'" 2 juta."
" Yaudah besok kakak cariin." kataku membuat adikku jadi senyum girang.
" Bener kak?" tanya adikku lagi. Aku mengangguk. Erwin senyum sambil mencium pipiku. Aku punya duit di rekeningku. Untung om Johan perhatian banget sama aku kalo soal ngebantu keluarga. Bahagiaku kalau bisa bantu adik dan papaku.

Tak terasa aku sudah mau masuk kuliah tahun depan. Om Johan sudah kasih info perguruan yg bisa aku masuki dan siapkan dana untuk uang pangkal. Aku harus bilang apa kepada laki2 yg udah punya bini itu ? Om Johan suka aku bukan sekedat mau tubuhku, tapi aku bisa diajak curhat tentang karirnya. Laki2 itu butuh dukungan moril dari pasangannya untuk berkarir. Aku kadang hanya diajak ngorol tentang pekerjaannya atau kadang kesel sama istrinya yg tak peduli dengan masalahnya.

" Aku sudah siapkan pekerjaan jika kamu lulus sarjana kelak. Biarlah adik2mu aku yg akan biayai." kata om Johan sambil mengisap putingku dengan mesra. Aku terharu dengan janjinya yg tulus.

" Ini kamu pegang. " Om Johan meletakkan pistol FN di atas meja. Aku jadi merinding melihatnya.

" Buat apa ?"

" Pegang dulu... Nanti kuajari cara menembak." kata om Johan sambil memungut pistol dan memberikan kepadaku. Aku pegang benda begituan saja sudah gemeteran. Kuamati dan kubuka gagangnya yg berisi banyak peluru. Om Johan membawaku ke sebuah ruang terbuka di belakang villanya. Lalu aku diajari menembak dan tehnik bela diri yg sebelumnya sudah kumiliki. Om Johan kemudian mengajariku untuk berkelahi itu memang hobyku tae kwon do. Ia suka aku ternyata punya bakat beladiri.

" Ini ada bungkusan berisi uang 500 juta. Ini akan kuberikan kamu, jika kamu bisa menghabisi nyawa Nicko."

Nicko adalah orang yg berpengaruh dalam dunia malam dan perjudian tingkat Asia yg berpusat di Hong Kong. Sedang om Johan ternyata penguasa traficking serta obat terlarang. Aku sudah terlanjur berhutang budi dengannya, akupun siap dijadikan anggotanya. Pembunuh bayaran.

***

Masuk ke dugem Triple X milik Nicko tak mudah, karena bukan penjaganya yg body guard yg mahir beladiri dan pegang pistol, tapi harus tahu passwordnya yg sudah aku dapat dari om Johan. Di dalam aku sudah didekati boss dari banyak perusahaan yg datang ke lokasi elite itu. Aku cukup pede datang dengan styleku yg berkelas telah dibelikan oleh om Johan. Dalam tas kecilku selain kosmetik juga pistol FN kecil dan obat bius. Di paha kananku terselip pistol revolver dengan peluru penuh.

Tak sulit untuk menemui Nicko yg muda dan berewok ganteng yg jadi targetku. Ternyata Nicko itu lebih ganteng daripada Johan. Kalau saja di suruh pilih, aku pilih Nicko untuk jadi pacarku. Tapi ini bisnis bung. Aku harus membunuh perasaan cinta dan kasihan karena itu hanya akan melemahkan semangat dan keberanian.

" Hai.. cantik sekali kamu.'" sapa Nicko di bar saat aku pesan minuman koktail. " Baru dateng ya ?"

" Ehem." jawabku singkat sambil menatap matanya yg tajam bagai elang. Tapi aku lebih tajam dan sembunyikan sedikit rasa takutku ketika dua orang cewek seksi yg merangkul pundaknya menunjukkan ratto kepala harimau di dadanya.

Nicko seperti menghipnotisku tiba2 merangsek mendekati aku dan menarik lenganku dibawa ke suatu tempat. Kamar dia. Aku yg terhipnotis tak berdaya dipeluk dan dicumbu diatas ranjang oleh seorang Nicko yg sangat tampan.

" Malam ini kamu jadi milikku." kata Nicko saat melumat bibirku yg seolah sebagai gadis suci yg polos yg belum pernah masuk dugem kelas mewah miliknya. Aku benar2 bisa menguasai diri ketika tangan Nicko sudah mulai melepas sepatu high heelku dan membuangnya ke lantai. Aku juga membalas ciumannya yg panas sambil merogoh pistol di dalam tas kecilku yg tertindih pjnggungku. Pistol FN yg berperedam suara itu kutempelkan di dada mengarah jantung Nicko.

" Dorr!!"
Peluru menembus jantung boss besar itu tanpa perlawanan yg berarti. Aku beranjak berdiri dengan pistol masih di tangan.

" Ohhh..kau..siapa yg me...'" pertanyaan yg terputus Nicko yg kemudian roboh di atas ranjang tewas. Aku memotret dengan hpku dan kembali memakai sepatuku keluar dari kamar. Aku keluar ke lantai bawah berbaur dengan pengunjung diskotik yg masih asik triping dengan musik hip hop mickael Jackson. Malam itu aku pulang memdapatkan hadiah dari om Johan, tak hanya uang 500 juta, tapi juga predikatku sebagai pembunuh bayaran.

THE ROSE in MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang