Sulitnya masuk dalam areal lagune villa milik Freddy yg berada di pulau Penang Malaysia sudah satu kebanggan tersendiri bagiku yg kini menyandang status Pembunuh bayaran kelas tinggi. Ternyata masuk ke villa Freddy itu seperti seorang psakitan yg harus digeledah dan diperiksa kek mau naik pesawat. Kedapatan gigi behel saja detektor bunyi. apalagi pistol. Tapi aku sudah punya trik yg kulihat lewat film2 James Bond.
Freddy orangnya sangat asyik dan romantis. Sambil menciumiku di tepi kolam renang pribadinya, ia tunjukkan daftar anak buahnya yg anggota mafia kelas Asia Timur TRIAD serta orang2 penting yg adalah relasi utama kerajaan mafia Asia. Aku sangat terkejut ketika melihat di dalam daftar itu ada nama Johan. Ada foto dan istrinya di Hongkong Beatrice. Aku gemetaran memegang album yg blak2 an diberikan padaku.
" Will you be my sniper ? I see you have a big talent. Get my big salary for you. $ 1 million for one job." kata Freddy sambil melepas bikiniku hingga terbuka sama sekali. Gila ! satu juta dollar satu nyawa. 14 Milyar. Sedang untuk target ketua gengster harganya US$. 5- 10 juta. Terbayang aku hanya seorang anak sopir angkot, bagaimana dengan ayahku bila sampai aku mati dalam pekerjaan biadap ini ? Tapi aku bisa merubah agar papaku tak lagi jadi sopir angkot. Tapi papaku bisa kendalikan taxi yg akan kubeli 100 - 500 unit biar dikelola papaku.Di ruang belakang istana Freddy yg ternyata penggemar musik rock Queen itu sudah terdengar alunan suara Freddy Mercury...We are the champion my friend... ada lapangan tembak dan pemandunya. Ada sepuluh orang direkrut di lapangan itu sedang latihan nembak. Freddy minta seorang pelatih yg orang kulit putih membawaku ke sana latihan nembak seperti memanah saja. George Peler kagum melihat penampilanku yg pertama sudah lebih dari target. Aku sudah pernah dilatih Johan di Jakarta. Bahkan George memintaku untuk berlatih beladiri dengan bertarung melawan para pelatih.
" Waah..awak nih dah berjaya. Sudah prof tuh " puji pelatih yg suka jadi sparing partnerku. Freddy sangat puas melihat aku latihan nembak dan beladiri di tempat latihan. Malah para pegawainya banyak yg naksir aku. Katanya aku mirip Drew Barymore artis Charlie Angels.
Freddy sudah menganggapku seperti istri saja walau ia sudah punya istri yg sangat cantik. Istrinya yg warga negara France itu sudah diperkenalkan aku dan kelihatan ramah dan respek. Freddy menunjukkan gudang uangnya di basement dan brandcash dengan isi milyaran dollar. Ternyata Freddy juga mengendalikan judi bola dan kompetisi olimpiade. Menang atau kalah negara ada di tangan Freddy.
" Prestasi itu bisa dibeli dan dijual" kata Freddy.
Di dalam kamar pribadinya aku sudah dipersiapkan satu koper uang dan perangkat hp, pistol otomat kecil, FN, kamera pen dan chip cctv. Aku juga bersiap dengan kosmetikku yg berupa lipstik ganda fungsi, bius, camera, detonator, dan hp yg sudah kubongkar jadi detonator mini.
" Kopor yg satu ini adalah data finance milik Johan, akan jadi milikmu kalau kamu sudah memotong lehernya. Paham ?" kata Freddy dengan senyum lebar." Aku peringatkan kamu, tidak mudah jadi anggota gengster. Ibarat judi, kalau salah trik kamu bisa mati konyol. tidak ada kawan dalam judi atau mafia selain loyalitas. Buktinya kamu, begitu loyal disuruh bosmu untuk membunuhku, kan ?" tanya Freddy yg langsung membuatku terpojok. Dia tahu dari mana kalau aku berencana membunuhnya ? Batinku.
" Apa maksud kata2 kamu ?" tanyaku dengan tegas.
" Ah sudahlah..lupakan. Feelingku menduga kamu sedang dalam tugas dari Indonesia untuk membunuh seseorang. Aku percaya jika kamu mampu melakukannya. Tapi maaf, di dalam organisasi yg kupimpin, tak semudah itu orang menyentuhku. Sekalipun ia seorang pejabat tinggi."
" Aku jadi makin tidak mengerti dengan apa yg kamu katakan. Jadi aku harus bagaimana ?" tanyaku pura- pura bingung. untuk menutupi kecurigaan Fredy yg begitu kuat terhadapku.
" Itulah pertanyaan yg kutunggu. Kamu ikuti perintahku. Aku salut karena kamu sangat loyal. Aku percaya kamu bisa kujadikan anggotaku yg special. Targetku adalah orang yg memberimu tugas datang jauh2 ke negeri ini " kata Fredy yg mulai mengarah ke om Johan. Tapi kemarahanku pudar dalam pelukannya yg hangat dan membuat birahiku naik. Sudah berapa orang lelaki yg mencium bibir serta tubuhku, tapi tak akan kuingat selain hangatnya ciuman Fredy yg tampan dan kaya raya.
Ciuman Freddy masih membekas saat aku diantar bersama kawalan body guardnya bersama dua Limosin di bandara Sepang. Aku terakhir melambaikan tangan saat menaiki tangga pesawat Malaysia Air System'.
Saat itu Freddy memotretku dengan hp yg telah kupasangi chip explosion.BLAM!! Ledakan kecil itu telah menghentikan pernafasan Freddy dan ia terkapar di landasan airport. Kamera otoselfy telah mengirim kematiannya ke ponselku saat sudah terbang menuju Jakarta. Di dalam pesawat tidak boleh ada yg bawa ponsel hidup karena mengganggu navigasi pesawat. Tapi dari pembicaraan pilot yg kudengar ada signal agar pesawat landing di Sutta Jakarta mendapat pengawalan ketat. Peralatan ku semua ada di bagasi kecuali kalung dan cincin yg kupakai memang terpasang chip. Tapi tak mungkin terdeteksi di pintu pemeriksaan penumpang. Mereka tidak akan mengambil pulpen atau cincin yg mereka tidak tau untuk apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROSE in MAFIA
AdventureKUMPULAN CERITA DEWASA full AKSI KEKERASAN. PERINGATAN KERAS UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR 20 TH DILARANG BACA.