Aku adalah Angel gadis usia 16 tahun yg baru saja diterima di SMA TUNASBIRU Jakarta. Aku masuk SMA ini karena prestasiku yg gemilang di SMP, bukan lewat jalur normal yg harus berani bayar uang pangkal 10 juta. Maklum ini sekolahan favorit untuk orang kaya di Jakarta. Sebenarnya aku tidak suka bergaul dengan orang kaya yang tidak level dengan kondisiku, karena mereka pasti diskriminatif. Padahal aku terlahir dengan wajah cantik mirip gadis Eropa yg berhidung mancung dan bibir merah tanpa lipstik.
Awalnya mereka sok akrab menyambut aku sebagai teman baru yang cantik dan cerdas. Karena bisa masuk ke sekolah ini pasti punya nilai plus. Kalau tidak orang kaya, pasti punya prestasi yang luar biasa.
"Hi Angel.. How are you?" sapa mereka kepadaku dalam bahasa Inggris.
"Fine." jawabku pendek.
"Eh omong2 lu dianter bokap sampai di gerbang pakai mobil Van itu ya?" tanya salah seorang teman cewek sambil menunjuk ke arah mobil angkot yang ngetem di depan sekolah. Jelas itu sudah menusuk hatiku karena aku memang naik angkot untuk ke sekolah. Aku tidak jawab, tapi cukup senyum simpul.
"Eh Angel, nama elu sih oke, kek artis Angel Karamoe atau Angelica, tapi kok naik angkot. Ha ha ha." sahut siswi yg disebelahnya. Aku diam tidak layani canda mereka.
"Dia itu orang Jawa, Angel itu artinya susah mungkin dulu lahirnya susah keluar jadi harus bedah Caesar . ha ha ha"
Bell sudah berbunyi pertanda pelajaran segera dimulai. Kamipun melangkah masuk ke dalam kelas walau guru belum datang. Dalam perjalanan mereka selain membully aku secara verbal juga memainkan rambutku yang pirang asli.
"Dasar bule kismin ! Sombong amat sih lu dari tadi diem aja!" kata seorang siswi dibelakangku sambil menarik rambutku kebawah hingga aku kesakitan hampur jatuh. Aku tidak layani karena mungkin aku belum bisa adaptasi dengan candaan mereka.
"Heit!" Mendadak aku hampur jatuh tersuruk karena kakiku disrampang kaki salah seorang siswi yang lebih tinggi dari aku. Saat itu aku menahan nafas sambil membalikkan tubuh memandang siswi itu.
"Apa? Mau marah ?" kata siswi itu sambil melotot. Aku masih tahan emosi. Tapi begitu tangannya mulai lagi menjambak rambutku, langsung kutangkap dan kubekuk kebelakang. " Krek"
Kudengar bunyi tulang siku siswi itu gemeretuk patah."Auw!"
"Sadis!"Seketika siswi itu menangis memegangi tangan yg kupatahkan didukung teman lainnya mengadu ke ruang guru. Lalu datang segerombolan siswa kelas XI mendekatiku bukan membela temannya yang kusakiti, tetapi menggodaku.
"Woi.. ini baru cewek berkelas coy.." kata Reynold yang di sekolah dikenal sebagai germo. Cowok itu memang ganteng dan ideal bagiku, tapi kelakuannya yg tiba2 merangkul pundakku, menyulut emosi. " Krek"
"Aww!!" jerit Reynold yg membuat teman2nya kaget. Tangan Reynold kutarik dan kubekuk kebawah hingga dagunya bertemu dengan lututku kek Thaikick.
"Gila lu.. ada jagoan MMA di sekolah kita bro.." teriak para cowok itu memancing guru olah raga pak Totok keluar dari ruang guru menghampiri aku.
"Apa2 an sih kamu anak baru mau bikin rusuh ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROSE in MAFIA
AdventureKUMPULAN CERITA DEWASA full AKSI KEKERASAN. PERINGATAN KERAS UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR 20 TH DILARANG BACA.