THE ROSE in MAFIA

PART : 10

Aktifitasku di dugem sudah kubatasi mengingat aku harus bisa menjaga keselamatanku jika suatu waktu ada pihak yg inginkan kejatuhanku. Om Johan tetap kubutuhkan untuk menjaga dan meyakinkan kredibilitas namaku dalam organisasinya. Aku tetap berstatus istri simpanan om Johan sekalipun ada beberapa mantan yg ingin mendekatiku. Pernah dengar cerita tentang isterinya yg banyak menuntut dulu hanya isapan jempol belaka. Kabar yg kudapat belakangan, istrinya telah ditembak mati bersama selingkuhan yg datang saat om Johan tidak di rumah. Aku takut bila suatu saat itu menimpa diriku. Karenanya aku berhenti dari dunia malam dan fokus menyelesaikan kuliahku di fakultas Hukum. Aku sudah investasikan uang kotor yg kudapat ke biro jasa law office yg membayar beberapa pengacara dan lawyer untuk mengelolanya. Om Johan bisa menghubungi aku bila membutuhkan bantuan untuk mencari dan membunuh orang.

Nomer lama yg dulu kupakai kontak dengan teman2 SMA sudah kubuang dan kuganti nomer baru yg tak ada akses untuk Comel sekalipun hingga mucikari itu kesulitan menemui aku dirumah juga gak bisa. Hanya om Johan yg tahu dimana aku dan apa yg kulakukan. Kalaupun ada orang lain adalah keluarga dan teman kampus.
Mungkin aku berubah secara drastis dalam bergaul walau om Johan menyarankan agar aku tetap biasa sebagai mahasiswi yg culun atau kutu buku hingga tidak menimbulkan curiga karena aku sekarang sudah jadi jutawan. 

" Uangmu kan bisa kau simpan atau belikan sawah di kampung. Tapi gaya hidupmu tetap kek kemaren. Dugem gakpapa..." kata Om Johan yg bagiku adalah orang pertama yg memberiku arti cinta. Aku gak tahu kenapa aku jadi semakin cinta, walau ada sedikit takut karena ia  bertangan dingin. Sekali aku terjebak dalam satu kesalahan... maka..nyawaku jadi taruhan.

" Tapi.. Bagaimana dengan hubungan kita om ? Aku ngeri kalau suatu saat aku punya nasib seperti istri om."

" Oke. Kalau memang kamu punya cowok yg lebih baik dari aku, nikahi dia..asal aku kau beri tahu. Kamu tetap anggotaku. Anggota mafia !!" kata om Johan. Bahagia aku mendengar pernyataan om Johan. Tapi dibalik itu semua tanpa kusadari aku semakin cinta kepada om Johan. Sekalipun usiaku terpaut jauh dari om Johan, tetapi hubunganku dengan dia sudah lebih dari suami istri. Aku kasihan bila ia sendiri dalam bahaya. Akupun mencium bibirnya dengan penuh gairah yg disambutnya hangat.

" Tapi aku cinta om. Aku tak mau jauh dari om Johan" bisikku saat laki2 itu mulai memasukkan kejantanannya ke dalam milikku yg sudah terbuka. Tampaknya Om Johan juga bisa memahami dan membalas cintaku. Ia tahu bagaimana aku telah rela berkorban membunuh musuh2nya dan melihat betapa ia bersedih telah kehilangan istrinya.

" Kamu memang gadis cantik yg pernah kuimpikan El. Aku akan menikahimu." kata om Johan tulus membuatku bahagia. Entah kenapa aku jadi merasa sangat mencintai dia. Om Johan adalah laki2 pertama yg menjebol perawanku dan memberiku imbalan yg besar dan sangat berarti. Dialah yg telah menyelamatkan kepedihan hidupku dalam asuhan orang tuaku yg miskin. Dia pulalah yg nemberiku kesempatan untuk jadi orang yg dihormati tak sekedar istri yg bisa diajak bercinta.  Om Johan cepat sekali bercinta, karena ia memang tidak suka merusakku. Ia sangat lembut melakukannya karena sayang, bukan nafsu. Aku juga sudah puas dengan apa yg dilakukan, karena aku mencintainya.