10

83 3 0
                                    

Maaf kalau banyak typo nya😅

Semakin hari, hubungan Yasmin dan Juna semakin membaik. Setelah kejutan ulang tahun yang di berikan Juna membuat Yasmin maupun Juna tidak saling marah-marah lagi. Keduanya akur seperti biasa.

Contohnya hari ini, Yasmin dan Juna berada di pasar malam dekat rumah Yasmin. Kebetulan malam minggu membuat keduanya punya waktu untuk pergi berdua.

"Makasih Jun, lu udah mau ajak gw jalan malam ini. Walaupun gw tau lu pasti udah janjian sama Audry..."

Juna menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sebenarnya malam ini ia berjanji akan menjemput Audry untuk pergi ke mall. Tapi, karena ia tau Yasmin sedang mood baik kepadanya, jadi ia putuskan untuk mengajak Yasmin terlebih dahulu.

"Sebenarnya sih gw ada janji sama Audry" jawab Juna dengan terkekeh

"Terus kenapa lu ajak gw jalan goblok, jangan sampai salah paham sama gw" ucap Yasmin kesal, Yasmin mengerti bagaimana cemburunya perempuan apalagi saat pacarnya jalan bersama perempuan lain, ya walaupun Yasmin dan Juna adalah sahabat.

"Dia ngerti kok, kita kan sahabat"

Mendengar itu Yasmin hanya bisa tersenyum, nyatanya ia dan Juna hanya sahabat tidak lebih dan tidak kurang. Berbeda dengan hati Yasmin, yang ingin lebih dari sebuah persahabatan saja.

Saat keduanya hanya diam, tiba-tiba suara hp Juna membuat lamunan keduanya terhenti. Juna langsung mengangkat telpon.

"Iya sayang"

"..."

"Aku jemput kamu sekarang, tunggu 5 menit ya"

"..."

"Iya sayang"

Mendengar pembicaraan Juna, membuat Yasmin yakin itu adalah Audry. Ia hanya tersenyum saja saat Juna kembali duduk di sampingnya.

"Maaf ya, Yas. Audry minta gw jemput. Hehehe.... biasalah lu tau sendiri kan malam Minggu ?"

"Iya gw ngerti kok, Jun"

"Kalau gitu ayok, gw ngantar lu dulu sampai rumah"

"Udah, lu jemput Audry sana. gw mau mampir ke toko buku  dulu"

"Iya deh, tapi gak apa-apa kan ?"

Yasmin hanya mengangguk saja, dengan sedikit berlari Juna pergi dari hadapan Yasmin.

Melihat  Juna yang sudah menghilang dari hadapannya, membuat Yasmin tertunduk lesu. Bahkan untuk beranjak pergi saja ia enggan, kakinya seperti magnet yang memaksanya untuk tetap diam di tempat tanpa pergi kemana pun.

"Sampai kapan lu diam tanpa memberi tahu kalau lu suka sama Juna" ucap Yasmin pada dirinya sendiri.

***

Di sepanjang jalan menuju pulang, Yasmin terus saja melamun memikirkan nasib perasaannya sendiri. Sesekali kakinya menendang sampah yang ia temui di depannya.

Yasmin yang hendak ingin menyeberang, ia melihat sebuah kendaraan terparkir di samping jalan.
Bisa Yasmin pastikan mobil pria paru baya itu mogok.

Yasmin yang sedikit bisa dalam hal mobil, mendekat hendak membantu pria paru baya yang usianya mungkin seperti ayahnya.

"Maaf om, mobilnya kenapa ?"
Pria paru baya itu berbalik, lalu tersenyum pada Yasmin.

"Mobil saya mogok, nak"

"Bisa saya bantu , om"

"Memang kamu ngerti soal mobil ?"

"Saya pernah kerja di bengkel om, jadi bisa"

Setelah beberapa menit Yasmin memeriksa bahkan memperbaiki mobil sudah selesai.

"Coba om, nyalain mobilnya"

Pria paru baya itu langsung menyalakan mobil, seketika mobil itu langsung menyala.

"Alhamdulillah, makasih ya nak"

"Sama-sama om"

"Nama kamu siapa ?"

"Yasmin, om"

"Masih sekolah ?"

"Masih om, kelas Xll"

"Ternyata satu angkatan sama anak om, dia juga kelas Xll"

"Iya om, kalau gitu saya pulang dulu ya soalnya udah malam"

"Mau om antar pulang sebagai tanda terimakasih om sama kamu"

"gak usah om, teman saya udah mau jemput"

"Baiklah, saya duluan ya nak Yasmin"

"Iya om"

Setelah itu Yasmin izin untuk pulang hari juga sudah mulai malam. Tidak lama lagi supir akan datang menjemput Yasmin.

***

Jangan lupa cek typo ya guys🤩❤️

I'am YasminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang