"lu marah sama gw, Yas ?" Tanya Juna, setelah bel istirahat berbunyi ia langsung menghampiri Yasmin yang sedang dalam mode ngambek padanya. Bahkan gadis itu tidak mau duduk bersama dirinya dan lebih memilih duduk bersama Lala yang di kenal cupu dan kutu buku.Mendengar itu Yasmin terus saja berjalan menuju kantin untuk sekedar mengisi perut yang sedari tadi terus berbunyi, gadis itu bahkan pura-pura tidak tau keberadaan Juna di sampingnya.
"Yas, gw minta maaf. nih Novel lu, gw balikin" Juna memberikan novel Yasmin yang ia ambil tadi.
Hal itu membuat Yasmin yang handak berjalan menghentikan langkahnya menatap Juna datar "gw udah gak mood sama tuh novel, lu buang aja dan satu lagi jauh-jauh dari gw" setelah mengatakan Yasmin berlalu pergi dari hadapan Juna.
Melihat itu Juna menendang jauh novel yang ia pegang, entah kenapa ia tidak suka Yasmin menyuruhnya untuk menjauh dari dirinya, seperti ada perasaan tidak rela.
Yang paling ia tidak mengerti kenapa hari Yasmin sangat mudah marah padahal kemarin gadis itu biasa saja masih bercanda ria tapi sekarang bercanda pun gadis itu akan menganggapnya serius, apa sebenarnya yang ada di pikiran Yasmin.
"Kenapa sih cewek rumit ? mending gw ke Bima aja lah" Juna sedikit berlari menuju kantin, biarlah untuk hari ini ia akan menjaga jarak dulu dengan Yasmin, mungkin gadis itu butuh waktu untuk menenangkan pikirannya yang sedang terkenal setan.
~°~
Yasmin kini duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan kantin, dengan jus jambu kesukaannya yang setia menemani kesendirian gadis itu. Seperti yang di lihat Yasmin tidak terlalu banyak memiliki teman, ia terlalu banyak memiliki musuh setelah bersahabat dengan Juna.
Lamunan Yasmin terhenti saat Lala duduk di depannya, gadis yang di kenal kutu buku dengan kaca mata rabun yang terpampang jelas di matanya dengan membawa gelas air minum yang ia pesan.
Bahkan di kantin pun gadis itu masih membawa bukunya yang setebal dosa Yasmin, hal itu yang membuat Yasmin tambah frustasi ia memikirkan bagaimana gadis itu betah membaca dengan buku setebal itu.
"tumben keluar kandang" ucap Yasmin sambil terkekeh, bukan tanpa alasan Yasmin mengatakan seperti itu karena Lala tidak pernah ke kantin.
"bosan di dalam perpustakaan terus" jawab Lala
"gw aja bosan liat lu"
Lala terkekeh saat mendengar ucapan jujur Yasmin padanya.
"Tumben hari ini gak sama Juna kenapa ada masalah ?" Tanya Lala mengalihkan pembicaraan awalnya bersama Yasmin.
"jangan bahas tu anak kesel gw sama dia"
"Kesal karena Juna suka sama Audry ?"
Deg
Mendengar pertanyaan dari Lala membuat Yasmin sedikit tersedak.
"Pelan-pelan kalau minum Yasmin" Lala langsung memberikan tissue untuk Yasmin, jus jambu yang ia minum sedikit terkena seragam gadis itu.
"Jadi iya ? " goda Lala
"Maksud lu ?"
"aku gak bodoh Yasmin, aku tau kamu suka sama Juna hanya kamu masih gengsi aja bilang iya"
"Ngaco, gw mah biasa aja" ucapnya cuek
"Terserah kamu, tapi lebih baik kamu jujur sama Juna. Keburu dia sama Audry"
"Bodoh amat lah"
Yasmin memilih berdiri dari pada mendengar pembahasan yang keluar dari mulut Lala yang semakin membuat dirinya bimbang di satu sisi perkataan Lala benar di satu sisi ahh entahlah sangat rumit mencintai sahabat sendiri.
"gw gak mau persahabatan yang udah gw jalin selama bertahun-tahun hancur hanya karena gw suka sama Juna, jadi dengan sekuat tenaga dan hati gw, gw bakal pendam perasaan ini" batin Yasmin
~°~
Lanjut...

KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Yasmin
FantasyPersahabatan dan cinta merupakan hal yang selalu ada di dalam kehidupan manusia. Tapi bagaimana persahabatan dan cinta itu malah yang membuat dirimu hancur. Dia yang kau anggap sahabat selama belasan tahun namun pergi hanya karena ia sudah mendapatk...