22

92 8 1
                                    

Hai para pembaca I'am Yasmin :)

Apa kabar kalian semua ?

Pasti baik ye kan ?

Jangan lupa tinggalin komen dan vote ya

Happy reading 😊

***

Mencintai seseorang yang sama sekali tidak mencintai kita itu adalah hal yang paling berat. Apalagi saat kita mengetahui dia mencintai orang lain. Marah ? Kecewa ? Sakit hati ? Apa bisa kita melakukan hal itu ? Padahal kita saja hanya sebatas teman tak lebih dan tak kurang.

Seperti halnya Yasmin ia begitu mencintai Juna namun pria itu mencintai orang lain. Sungguh kisah cinta yang begitu miris

"Mau sampai kapan lo sedih kaya gini, Yas ? Ayolah mana Yasmin yang gue kenal" Gita dengan membujuk Yasmin yang sedari tadi terus saja berbaring.

Bahkan gadis itu sudah tiga hari tidak masuk sekolah. Setelah kejadian dimana acara lamaran Juna dan Audry.

Dengan malas Yasmin bangkit dari tidurnya, ia menatap Gita dengan sendu "bohong Git kalau gue bilang gue baik-baik aja, gue-..."

Gita langsung memeluk Yasmin tanpa mau mendengarkan apa yang akan gadis itu katakan selanjutnya.

"Maafin gue... Gue mohon setelah ini lo bangkit, gue mau liat Yasmin yang ceriah kaya dulu, Yasmin yang penuh dengan canda tawanya"

"Gue gak janji tapi gue bisa usahain itu.. gue gak mau nangis lagi hanya karena cinta gue yang gak terbalaskan" batin Yasmin sambil menyeka air matanya.

***

Pagi yang begitu cerah, Yasmin dengan senyum mengembang sesekali menyapa siswa lain yang ikut menyapanya. Ia bahkan sesekali melemparkan candaan pada orang yang berpapasan dengannya.

"Wih cengar-cengir di pagi hari nih" ucap Gita saat berpapasan dengan Yasmin yang akan masuk ke dalam kelas.

"Iya dong" balas Yasmin

"Alhamdulillah ya Allah teman gue gak sedih lagi"

"Gue tabok juga pala Lo"

Gita hanya bisa tertawa ia bersyukur Yasmin sudah bisa bercanda lagi. Ia harap kebahagiaan Yasmin terus berlanjut walau tanpa Juna.

Seseorang yang beberapa hari ini Yasmin hindari masuk ke dalam kelas. Terlihat pakaiannya sedikit berantakan dan sudut bibirnya berdarah. Dalam hati Yasmin bertanya-tanya ada apa dengan Juna pagi ini ?

"Juna kenapa Gita ?" Tanya Yasmin dengan pelan

Gita yang merasa tidak suka karena Yasmin masih saja perduli pada pria yang terus menyakitinya. "Biarin, mau dia mati sekalipun jangan perduli Yas.. "

"lo tega banget sih Git"

"Dia lebih tega dari Lo"

Yasmin memutar bola matanya jengah, sakit hati Yasmin juga bukan sepenuhnya salah Juna. Ini karena Yasmin yang terlalu berharap lebih dengan pertemanannya. Yang membuat Yasmin sakit sendiri.

Terlihat Juna duduk di kursi belakang, hal itu tak lepas dari pandangan Yasmin yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Juna.

Yasmin yang semakin kepo pun pergi menghampiri Juna, tak lupa ia mengambil obat p3k yang selalu ia bawa dalam tasnya. Sedangkan Gita yang masih sibuk dengan hpnya tidak tau Yasmin berdiri dan pergi menemui Juna.

"Sudut bibir lo berdarah. Nih obat, gue bawain" Yasmin memberikan obat yang ia bawa pada Juna.

Juna yang melihat itupun meringis memegangi bibirnya yang perih. Entah kenapa sangat canggung.

"Tolong obatin, tangan gue masih sakit soalnya"

Mendengar itu Yasmin sedikit salah tingkah, namun dengan keberaniannya ia memilih mengobati luka Juna.

Juna terus menatap Yasmin yang tengah mengobati luka pada bibirnya yang sedikit sobek. Yasmin yang menyadari di perhatikan oleh Juna berdehem singkat membuat Juna sedikit kaget.

"Berantem sama siapa sampe luka kaya gini ?" Tanya Yasmin yang masih fokus mengobati luka Juna.

Juna menatap wajah cantik Yasmin yang terlihat tenang "jatuh tadi" alibi Juna, ia tidak mau Yasmin khawatir hanya karena dirinya.

"Bohong, mana mungkin jatuh dari tangga sudut bibir lu luka gini, anak kecil juga tau kalau lu berantem"

"Bawel lu gak pernah hilang" Juna terkekeh mendengar betapa cerewetnya Yasmin.

"Jelas lah yang hilang itu lu" setelah mengatakan itu Yasmin bangkit dari duduknya meninggalkan Juna yang masih berusaha mencerna ucapan Yasmin barusan.

***

Lanjut.....

I'am YasminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang