Bab 15

51.4K 2.1K 32
                                    

Vote dan Komen
Thankyou

Vote dan KomenThankyou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Kini Queen, sudah berada dirumah besar, yang tak jauh besar dari rumah miliknya. Keduanya sudah berada dihalaman rumah besar itu.

"Ayo." Ajak Raka, dan Queen menurut, mengekori dari belakang persis seperti anak itik, berjalan mengikuti induknya.

"Assalamualaikum." Ucap Raka, setelah keduanya sudah berada didalam rumahnya.

Wanita paruh baya yang tengah membaca majalah pun menoleh, senyumnya mengembang kala melihat siapa yang datang.

"Haii cantikk," Sapa Dea menghampiri sejoli itu.

Queen yang disapa, bersemu malu, karna sudah dipanggil 'cantik', "Halo tante, cantik banget." Puji Queen balik, yang mengundang gelak tawa dari sang empu.

"Bisa aja nih, kok manggilnya masih tante, panggil mama aja, biar sama kayak Raka." Tutur nya yang diangguki Queen.

"Iya ma."

Raka yang melihat interaksi keduanya, hanya tersenyum tipis, "Raka keatas dulu." Pamitnya dan langsung berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

"Raka, emang irit ngomong ya ma?" Tanya Queen, sembari keduanya berjalan menuju dapur.

Dea hanya membalas dengan anggukan kepalanya, "Iya nak, niru papa nya." Jawab Dea yang dimengerti Queen.

"Ini kita, mau ngapain?"

Dea menoleh kearah gadis cantik itu, "Kamu bantu, mama masak ya? mau kan?" Queen menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Queen, gak bisa masak," Cicitnya malu.

Dea tertawa mendengarnya, "Gak papa sayang, kan mama bantuin." Ucap Dea lembut, dan Queen hanya menurut.

"Jadi, Queen ngapain?"

Dea bergerak mengambil beberapa sayuran, dan memberikan nya kepada Queen, "Kamu cuci dulu sayurnya, baru tu kamu potong."

"Potong gimana ma?" Tanya Queen lagi.

Dea tersenyum tipis, "Potongnya, terserah Queen aja."

"Okee." Gadis itu menjawab dengan lucu, Dea sendiri dibuat gemas akan tingkahnya.

Dengan kaku, gadis itu mulai melakukan sesuai perintah, menyuci sayur dengan gerakan hati-hati, seolah tak ingin ada noda disayur nya.

Setelah menyuci sayurnya, gadis itu meletakkan nya ditalenan dengan satu-satu.

"Ma, ini pisau nya yang mana?" Queen menatap bingung, kearah jejeran benda tajam itu.

"Queen pakai yang ini aja, gak berat." Dea memberikan benda tajam, yang berukuran sedang itu.

RAKA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang