Bab 36

41K 1.7K 262
                                    

Vote dan Komen
Thankyou

Vote dan KomenThankyou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Keduanya sudah tiba dikediaman keluarga Pramana. Rumah yang mempunyai lapangan luas dan sekelilingnya terdapat beberapa pohon yang menghiasu, tak lupa pula ditemani dengan berbagai macam bunga.

Queen membuang nafas dan merubah raut wajahnya menjadi ceria seperti biasanya. Tanpa memperdulikan pemuda yang disebelahnya, Queen keluar tanpa mau menunggu pemuda itu.

Pemuda yang ditinggalkan itu hanya menyugar rambutnya kebelakang, tetap berdiam dikursi pemudi tanpa ada niat menyusul gadisnya.

Kembali dengan Queen, gadis itu langsung saja memasuki rumah megah tersebut, lalu mencari keberadaan tuan rumah. Di dalam rumah sudah terdapat beberapa macam hidangan kue dan juga lauk pauk.

"Mamaa Queen datengg." Seru Queen sambil berjalan menuju dapur. Bisa ditebak bahwa wanita paruh baya itu, sedang berada disana.

Mendengar suara menantunya, Dea mencari kearah sumber suara dan disana sudah terdapat gadis manis yang tadi mencarinya.

"Hai sayangg, kok baru nyampe?" Tanya Dea setelah melakukan cipika cipiki.

Queen meringis tak enak mendengarnya, "Ah tadi ada macet dikit ma." Balas Queen beralibi.

Dea mengangguk memahami sebagai balasan, wanita paruh baya itu mengedarkan pandangan melihat ada yang kurang disini.

"Anak bujang mama mana?"

Baru saja Queen hendak menjawab suara serak dari belakang yang sudah lebih dahulu menyahut.

"I'm here."

Dea tersenyum melihat putranya yang muncul, "Kenapa baru kelihatan, kok datengnya gak barengan dengan Queen?" Tanya Dea saat menyadari suasana yang berbeda dari keduanya.

Raka dengan ringan menarik pinggang gadisnya dengan cepat lalu meletakkan tangannya untuk memeluk pinggang Queen. Pemuda itu sedikit menunduk dan berbisik tepat disebelah telinga Queen.

"Lo yang jawab." Queen melotokan matanya tak setuju, baru saja hendak memprotes ia sudah mendapat remasan dipinggangnya. Tidak kuat namun tetap saja sakit.

"Ta—tadi Raka ke toilet bentar ma." Jawab Queen asal.

Dea menatap keduanya dengan pandangan tak percaya, "Bener? kalian gak lagi berantem kan?"

"Ngga kok ma, ini buktinya Raka meluk Queen pakai cinta." Cetus Queen dengan senyum manis, Dea yang melihat itu tersenyum lega.

"Mama kirain kalian lagi berantem."
Mereka hanya membalas dengan gelengan.

"Yaudah. Queen bantuin mama pindahin makanan ya, ini taruh aja di meja besar yang disana." Queen melepas rangkulan itu dengan sedikit susah karna Raka yang terlalu memeluknya dengan erat.

RAKA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang