Bab 26

43.4K 1.7K 37
                                    

Vote dan Komen
Thankyou

Vote dan KomenThankyou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sore ini, kalian akan segera kami nikahkan."

Queen yang sedari tadi duduk anteng, mendadak berdiri kala mendengar ucapan Kenzi, daddy-nya.

"Jangan bercanda dad." Sahut Queen diiringi tawa sumbangnya.

Kenzi menaikan sebelah alisnya, menatap putrinya dengan tatapan serius.

"Apa daddy terlihat sedang bercanda?" Queen membasahi bibir bawahnya, melihat tatapan datar dari Kenzi.

"Tapi, apa alasannya? bukankah pernikahan ini, akan dilaksanakan bulan depan, kenapa mendadak seperti ini?" Tanya Queen balik secara beruntun.

Sungguh gadis itu, tak bisa membaca fikiran kedua orang tuanya yang mendadak labil bak seperti seorang bocah.

"Pertama, yang harus kamu ketahui Queen. Daddy dan mommy sore ini akan berangkat keluar negri, karna ada pertemuan dengan kolega besar. Kedua, alasan kami mempercepat acara pernikahan ini, supaya kami bisa tenang meninggalkan kamu, karna sudah ada Raka yang ngejagain." Jelas Lia yang berada disebelah suaminya.

Mata Queen mendadak berkaca-kaca mendengarnya, "Kalian mau ninggalin Queen?" Lirihnya yang membuat Lia menatap kearah suaminya dengan perasaan tak tega.

Raka yang sedari tadi menyimak, langsung memeluk tubuh mungil itu yang sudah mulai bergetar.

"Bukan gitu sayang. Mommy juga gak pengen ninggalin kamu sama Raja. Cuman karna pekerjaan daddy, mau gak mau kami harus ninggalin kalian." Ujar Lia berjalan mendekat kearah putrinya, lalu memeluknya dengan erat.

Pelukan itu hanya berlangsung selama satu menit, sebelum Queen menepisnya terlebih dahulu. Gadis itu berdiri dari duduknya, dan langsung berjalan meninggalkan ruang keluarga.

"Queen!" Tegur Kenzi menatap tak suka kearah putrinya, yang kurang sopan.

"Udah mas, gak papa. Queen butuh waktu buat nerima semuanya." Sela Lia, kembali menatap lantai atas dengan tatapan sendunya.

Raka berdehem guna menghilangkan suasana hening ini. Tanpa ada rasa takut, pemuda itu berdiri ingin menyusul gadisnya dilantai atas.

"Dad, mom. Raka izin keatas ya. Mau nenangin Queen juga." Pintanya yang langsung diangguki pasangan paruh baya tersebut.

"Iya. Tolong ya Raka, buat Queen ngertiin semuanya." Raka hanya membalas dengan anggukan kepala sebagai jawaban.

Lia menghela nafas melihat kedua remaja itu sudah tak berada ditempatnya.

"Mas, pasti Queen marah banget sama kita." Risaunya menatap Kenzi yang terlihat biasa saja.

"Biarkan, Queen sudah besar. Dia harus bisa bersikap dewasa. Jangan terlalu dimanjakan." Balas Kenzi menenangkan.

RAKA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang