Vote dan Komen
Thankyou***
Queen dengan keras kepalanya, memilih tetap untuk pergi ke pesta Sherin, meskipun keluarganya melarang, gadis itu tetap bersikukuh untuk datang. Karna ia tak mau, dianggap manja oleh sang pemilik pesta. Ia hanya ingin membuktikan bahwa si anak manja ini, bisa datang ke tempat tersebut.Gadis cantik itu hanya menggunakan dress hitam dengan tali spageti, dress itu juga memiliki bagian dada yang rendah, yang terkesan sexy bagi siapapun yang mengenakannya.
Queen sudah berada di depan pintu club yang menjadi tempat pesta tersebut, gadis itu ragu untuk masuk kedalam, dilihat sekelilingnya banyak sekali para pemuda seusia dirinya yang menatap minat kearahnya.
Ini yang ia benci, menjadi sorotan banyak orang, sebenarnya salah ia sendiri, karna mengenakan pakaian yang terkesan menarik dimata kaum adam. Jika ditanya kemana para sahabatnya, mereka sudah lebih dahulu datang, gadis itu kesal sendiri karna merasa ditinggalkan.
Menarik nafas perlahan, langkah kecilnya memberanikan diri untuk masuk kedalam club tersebut, hal yang pertama ia lihat adalah tempat ini sangat lah bising karna suara musik yang sangat keras, dan juga aroma alkohol yang menyeruak masuk kedalam hidungnya.
Matanya menelisik kesegala arah untuk mencari sang pemilik pesta, mata cantiknya berhenti disatu objek, dan memutuskan untuk melangkah kesana.
"Nih kado." Ujarnya kepada sang pemilik pesta, menaruh benda persegi panjang itu ke meja yang dikhususkan untuk kado.
Mata gadis tersebut bebinar, namun dalam sekejab berusaha untuk terlihat biasa saja, "Apanih?" Tanyanya angkuh.
Queen memutar bola matanya malas, "Barang yang pasti, gak bakal lo mampu buat beli." Jawabnya sinis.
"Sialan!" Umpat Sherin.
"But, thankyou." Lanjutnya yang dibalas deheman oleh Queen.
"Temen gue mana?" Sherin menunjuk kearah sofa yang terletak ditengah-tengah, disitu sudah terdapat para sahabatnya yang asik bercanda ria.
Queen mengangguk, dan berjalan kearah tempat yang ditunjuk, "Eh Queen, baru nongol." Ucap Jessica basa-basi.
"Bukan temen gue lo pada, ninggalin gue sendiri." Balasnya malas.
Ketiga gadis itu hanya meringis tak enak, "Ya sorry, kita pikir lo gak diizinin." Pungkas Rahel yang disetujui.
"Emang ngga." Ketiga gadis itu sontak, melototkan matanya kaget.
"Anjir, jadi lo modal nekat." Sarkas Jessica sambil ternganga.
"Mana baju lo, udah kayak,.." Queen menatap tajam Rahel yang ingin berujar, gadis itu tau apa yang ingin dikatakan oleh sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA [END✓]
Teen Fiction⚠️sebagian part di privat follow sebelum membaca⚠️ ~𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐡, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠~ *** "Ck, apa lagi sih," Decak Queen menepis tangan kekar yang masi melilit dipinggangnya. Usahan...