Chapter 28. Sweet Chaos

666 105 182
                                    

Baru kemaren ketemu, malem ini ketemu sama Milea lagi kkkk
Jangan bosen yaw :3



















....

"Good bye fisika, welcome akuntasi. Nice. Seenggaknya gak bikin mumet sampe pengen nangis."

Membawa kedua tangan kedepan dada, Seungmin mengucap dengan suara lirih, "Bismillahirrahmanirrahim, allahumma paksakeun (paksain). Amin."

Lembar soal dibuka, pensil bergerak lincah diatas kertas hvs yang berperan sebagai lahan coretan menghitung. Ini yang terakhir dan Seungmin akan terbebas dari uas.

 Ini yang terakhir dan Seungmin akan terbebas dari uas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pekan olahraga kali ini lebih meriah. Changbin sebagai Ketua Pelaksana mengusulkan lomba tambahan selain yang berkaitan dengan olahraga yaitu lomba yel yel.

Alhasil, nyanyian yel yel yang bercampur dengan suara alat musik seperti drum, terompet, panci, sampai baskom menghiasi sekolah.

Pecah. Benar-benar pecah. Tapi inilah yang membuat porak tahun ini lebih berwarna.

Futsal masih digemari sebagai olahraga yang paling diminati penonton dan menjadi lomba yang bergengsi di mata murid. Para pemainnyapun lebih menggelora dan bersemangat berebut gelar juara.

Mungkin sudah dicap sebagai ahli, Seungmin lagi-lagi ditempatkan menjadi seksie kesehatan. Duduk manis bersama anggota seksie kesehatan lainnya yang bernama Minju dan beberapa anak PMR di luar lapangan, dia memantau jalannya pertandingan futsal dengan raut sedikit bosan.

"Eit ada dua keindahan nich. Mau pangeran temenin gak?"

Minju tersenyum cantik, "Enggak usah paketos, makasih."

Saat menoleh, Seungmin ingin mengomel juga tapi niatnya terhenti saat itu juga karena perhatiannya teralihkan, "Ih, punya kaos futsal sendiri??"

"Iya dungs, kelas kita kan ngemodal. Bagus gak?" Tanya Chan sekaligus sombong sedikit.

"Kelas Widya juga ngemodal yaa. Kita mah bikin kaos futsal iya, bikin kemeja kelas juga iya, wlee!" Balasnya sambil memeletkan lidah, tidak mau kalah.

Bukannya merasa kesal, Chan malah menguyel-uyel pipi Seungmin, "Ihhh ucul banget si bebebbb--"

Plak!

"Adaw!" Berbalik, Chan memegang belakang kepalanya yang berdenyut, "Naon maksud maneh nabok aing? (Apa maksud lu mukul gue?)"

Dengan muka lurus, Minho menjawab, "Gak sengaja."

Tersenyum, "Lamun lain satim, ges aing tonyok eta beungeut. (Kalau bukan tim, udah gue tonjok itu muka)."

Seungmin baru menyadari kehadirannya, "Oh? Aris ikut main futsal jug--"

LIBENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang