Broke

3.7K 365 102
                                    

" Hallo." 



Setelah berkali kali mencoba, panggilan itu akhirnya di angkat. Namun bukannya jawaban yang Renjun dapatkan, malah suara tawa seorang perempuan yang di kenalnya yang terdengar.



" Jaemin-ah?"




" Ne Chagi? Waeyo?" Jawabnya, namun sedetik kemudian terdengar suara perempuan yang di kenalnya itu berbicara yang di susul oleh tawa Jaemin setelahnya. Renjun menghela nafas pelan sembari menjauhkan ponselnya untuk mematikan sambungan teleponnya.



" Tuan muda?"



Renjun menaruh ponselnya di nakas, lalu menoleh, menatap seorang wanita paruh baya yang menatapnya dengan tatapan cemas.




" Aku baik baik saja, Ahjuma. Sebaiknya ahjuma kembali ke kamar lalu beristirahat. Ini sudah hampir tengah malam" 




Bukannya menurut, Bibi Song malah duduk di pinggir ranjang dan meraih tangan Renjun dan mengelusnya lembut. 




" Tuan muda tidurlah, saya akan disini sampai Tuan Muda tertidur." 



Seraya tersenyum, Renjun balas mengelus punggung tangan wanita yang kulitnya sudah mulai mengeriput itu dengan sayang. Song Ahjumma membantu membaringkan tubuhnya lalu menyelimuti tubuhnya hingga leher. 




" Terimakasih." Lirih Renjun hampir tak terdengar. Namun wanita yang sudah menjaganya sedari kecil itu mendengarnya dengan sangat jelas. Song Ahjumma membalas senyum kecil Renjun dengan senyuman lebar kala sang tuan muda mulai memejamkan matanya.



Elusan lembut di terima Renjun di rambutnya.




" Semoga Tuhan selalu memberkati dan memberikan kebahagiaan kepada anda, Tuan Muda." 




Doa itu yang selalu menjadi penghantar tidur Renjun selama belasan tahun.


*
*
*




Jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari ketika Jaemin memarkirkan mobil kesayangannya di garasi kediaman keluarga Na.




Setelah melewati ruangan-ruangan besar yang hampir sebagian besar lampunya sudah mati, akhirnya langkah lebarnya membawa Jaemin memasuki kamar yang di tempatinya bersama sang istri.



Jaemin melangkah pelan mendekati ranjang tempat dimana kini istrinya sedang tertidur dengan pulasnya. Wajah cantiknya terlihat damai di bawah remangnya cahaya lampu tidur.



Kecupan pelan pria itu layangkan di pelipis Renjun karena takut mengusik tidur lelap sang istri mungil.



" Selamat malam, Renjunie." Ujarnya sebelum bersiap-siap untuk membersihkan diri.



*
*
*



" Tuan Muda. Biar saya saja yang mengerjakannya."



Renjun yang sedari tadi asik dengan frypann dan spatulanya itu kembali menoleh saat bibi Song kembali memohon untuk menggantikan pekerjaannya.


" Tidak usah Ahjuma. Sebaiknya ahjumma mengerjakan yang lain saja. Hari ini akhir pekan, dan aku akan membuat sarapan untuk Jaemin."



" Sudah lama sekali kami tak sarapan bersama." Ujarnya lagi sembari tersenyum.


" Baiklah. Bibi akan menyiram bunga saja."



" Nah. Ide bagus." Jawab Renjun riang. Bibi Song mengangguk lesu sebelum pergi meninggalkan Renjun yang kembali terfokus dengan isi wajannya.


Jaemren Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang