The Army

9.3K 804 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.



Brakk!




Tubuh ringkih Jaemin terbanting di antara peti-peti kayu, menambah deretan luka dan lebam yang menghiasi tubuhnya dan juga seragamnya yang telah robek disana sini.




" Kemari kau bajingan tengik, berdiri yang benar dasar tidak berguna!"




Brakk!





Kali ini sebuah kursi kayu lapuk menghantam tubuh Jaemin yang baru saja mencoba berdiri mengakibatkan si prajurit kembali ambruk di antara patahan peti kayu dengan serpihan kursi lapuk itu berhamburan di tubuhnya.





" Berdiri kau Jungwi Na Jaemin!"



Jaemin bersusah payah bangkit berdiri, Prajurit itu merasakan pening luarbiasa di kepalanya dengan luka di dahi yang mengucurkan darah yang sebagian besar menutupi wajahnya. Seseorang yang sedari tadi menyiksanya dengan pangkat Kolonel di pundaknya itu mencengkram erat kerah seragam Jaemin, menatap mata sayu sang prajurit dengan tajam.





" Dengar ini bajingan gila! Sedikit saja apa yang kau saksikan bocor ke markas besar, seluruh keluargamu akan ku bunuh! Ingat itu!" Setelah mengucapkan itu. Sang komandan berpangkat kolonel itupun meludahi Jaemin lalu setelahnya menendang si letnan satu itu tepat di dadanya membuat Jaemin kembali ambruk menghantam peti-peti bekas.





" Ikat si tidak berguna ini dan jangan biarkan dia lolos dari sini."





Sang komandan itupun segera berlalu setelah puas menghajar Jaemin. Seorang prajurit berpangkat sersan, ajudan dari sang komandan mengikat Jaemin dengan sangat kuat, lalu setelah itu pergi dan mengunci gudang tempat tentara malang itu berada.





Jaemin mengerang menahan sakit yang tiada terkira di tubuhnya. Wajah babak belurnya membengkak di beberapa bagian. Ia tergeletak bersandar di antara patahan peti-peti kayu. Beberapa patahan itu menusuk-nusuk punggungnya sehingga Jaemin berusaha sekuat tenaga beringsut mencari sandaran yang lebih nyaman.





Jaemren Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang