Burn(2)

3.6K 444 77
                                    





¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤







Mata Jaemin awas mengamati satu persatu anggota tim China yang baru saja memasuki area lapangan basket dan menuju bangku pemain.






" Kau mencari siapa Jaem?" Jeno menatap heran Jaemin yang terlihat berusaha memanjangkan lehernya melihat ke arah tim China yang mengisi sebelah kiri lapangan. Tim China akan melawan tim basket nasional Philipina. Dan tim Jaemin akan melawan tim nasional Jepang setelah pertandingan China Vs Philipina.




" Kau melihat Huang Renjun?"



" Huang Renjun?"



" Itu, pemain China mungil bernomor punggung 3 yang tahun lalu mengalahkan kita dengan Buzzer beater."



Jeno tampak berfikir keras. Matanya yang sipit menjadi makin sipit.




" Dia ikut dalam turnament 3on3 di Shanghai?" Jeno berusaha mencari petunjuk.



" Tidak, dia tidak ikut." Jaemin berkata sembari menggeleng. Matanya kembali menyisir anggota China yang tengah menaruh barang-barangnya itu.




" Ah itu dia!" Seru Jaemin antusias saat melihat si mungil Huang Renjun berada di antara manusia-manusia tinggi di sekelilingnya. Jaemin sempat khawatir Si Mungil Huang itu tidak ikut berpartisipasi dalam FIBA ASIA CUP tahun ini. Ia sempat kecewa karna turnament 3on3 di Shanghai ternyata Huang Renjun tidak di turunkan.



" Mana?" Jeno ikut mencondongkan badannya ke arah depan dan dengan mata menyipit mencoba mencari orang yang Jaemin maksud. Tapi Jaemin mengacuhkan pertanyaan Jeno. Jaemin kini hanya memaku pandangannya pada si mungil Huang dan asik bergumam tidak jelas.





***



Di hari ke 4 pertandingan akhirnya Korea kembali melawan Tim nasional China.




" Kau terlihat sangat girang Jaemin." Johnny Seo menatap Jaemin yang sedari tadi bersenandung nana-nana tiada henti. " What up, dude?"



Jaemin tersenyum lebar menampakan deretan giginya. Tidak menjawab pertanyaan Johnny, pemain naturalisasi dari Amerika tersebut.








" Aku akan mengawal Huang Renjun nomor 3." Ucapnya semangat, bahkan Head Coach pun menggeleng-gelengkan kepalanya menyaksikan energi positif yang berlebihan dari salah satu anak asuhnya tersebut.




" Hyung? Jaemin hyung kenapa?" Jisung berbisik pelan di telinga Jeno.




" Molla Jisung-ah. Sepertinya dia senang sekali dengan pemain China bernama Huang Renjun itu."




" Apakah dia menyukainya?" Jisung kembali bertanya dengan rasa penasaran tinggi.




" Hee?? Eh. Tapi entahlah. Ayo, sebentar lagi kita di panggil."





****




" Hallo. Senang bertemu denganmu lagi Renjun. Begitukan namamu?"




Renjun yang tengah mendribble bola itu tak menjawab sapaan Jaemin yang kini berada di depannya. Ia sibuk membaca situasi.





" Kenapa kau tidak ikut turnamen di Shanghai? Apakah karna cideramu saat melawan Australia tahun lalu?"



Masih tidak ada jawaban. Renjun memberikan passing kepada pemain bernomor punggung 10. Lalu berlari mencari posisi.




Jaemin segera berlari mengikutinya.





Jaemren Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang