Terpuruk

430 45 10
                                    

Maaf banyak typo
================





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




________________
________________

Hidup Kinan benar-benar hancur, ia merasa wanita paling hina sedunia. Setelah malam itu, semua nya berubah. Entah ia harus menyalahkan siapa dengan kejadian buruk yang menimpah nya.

Kinan berubah seratus delapan puluh derajat. Ia menjadi sangat dingin dan tertutup. Sejak kejadian itu juga ia tidak pernah melihat Rara. Yang ia dengar dari wali kelasnya, Rara pindah sekolah karena keluarga nya juga pindah.

Beberapa pertanyaan muncul di kepalanya. Namun semua hanya pertanyaan yang belum ada jawaban nya. Sudah hampir satu bulan Kinan hanya fokus sekolah dan bekerja, bahkan ibu kandung nya heran dengan sikap kinan yang sangat berubah.

Wueeeekkkk Wueeeeekkk

Sejak selesai sholat subuh tadi, Kinan terus merasa pusing dan mual, bahkan badan nya juga terasa lemas.

"Ya Allah, aku kenapa ya"lirih Kinan sambil berpegangan pintu kamar mandi

Ia berjalan kembali menuju kamar tidurnya. Letak kamar mandi rumah Kinan berada di dekat dapur. Rumah kinan tidak terlalu besar. Tapi Kinan sangat nyaman tinggal di rumah itu.

Dengan hati-hati, ia mendudukan tubuhnya yang lemas di atas ranjang kecil, yang hanya cukup di tempati satu orang saja.

Tanpa sengaja matanya menatap kalender kecil yang berada di samping jam weker. Matanya membelalak saat sadar bahwa ia telat datang bulan sudah dua minggu. Biasa nya ia tidak pernah mundur saat datang bulan, yang ada pasti akan maju satu ataupun dua hati.

Tiba-tiba ketakutan dalam dirinya muncul. Ia sangat takut dengan apa yang akan terjadi dengan diri nya. Ia terus menolak pikiran buruk yang ada di otak nya, tapi hati kecil nya seolah terus mengiyakan pikiran buruk itu.

"Nggak mungkin"ucap Kinan tak percaya. Ia benar-benar berharap semua pikiran buruk itu tidak akan terjadi.

Aaaaarrrrggghhhhhhh

Kina berteriak frustasi sambil menjambak rambut panjang nya, ia benar-benar bingung harus bagaimana jika apa yang ia pikirkan menjadi kenyataan.

Ceklek

"Ya ampun sayang, kamu kenapa, loh kamu sakit, wajah kamu pucat banget"ucap bunda Kinan saat masuk ke dalam kamar kinan menggunakan kursi roda.

"Sayang, kamu kenapa?"tanya ibu Kinan sekali lagi

TAKDIR (MBA)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang