Salah Faham

95 14 1
                                    

Maav kalau banyak typo

SELAMAT MEMBACA




Mentari pagi sudah menampakan dirinya di bumi pertiwi, udara yang sejuk setelah hujan membuat siapa saja akan malas untuk membuka matanya, mungkin jika sekarang hari minggu pasti semua orang akan tetap stay with kasur dengan selimut tebal kesayangan mereka.

Sepasang mata perlahan terbuka karena sedikit terusik akan sorotan hangat sinar matahari.

Ia melirik jam dinding, ternyata sudah jam 6pagi, beberapa detik tersadar jika ia telat bangun.

Dengan perlahan ia melepaskan lengan kekar laki-laki yang bertengger manis di perutnya. Namun semakin ia mencoba melepaskan, malah semakin erat pelukan itu.

"ihhh kak, lepasin dulu"

"ngantuk yank"suara serak khas bangun tidur begitu merdu di indra pendengaran Kinan

"katanya kakak ada meeting?, nanti papi marah loh" memang semalam tiba-tiba papi memberi tahu bahwa ada klien dari singapor.

Dengan terpaksa Deon melepaskan tangan nya dari perut Kinan, ia perlahan duduk dengan bersandar di ranjang. Terlihat jelas dari mata Deon yang merah karena kurang tidur.

Deon semalam baru bisa masuk kamar sekitar pukul 1 dini hari, setelah mengantarkan Kinan ke kamar, tiba-tiba ponselnya berdering dan terlihat nama papi nya.

Kemudian ia dengan terpaksa menemui papi nya di ruang kerja untuk membahas proyek baru yang sepunuhnya akan di tangani Deon sebagai hadiah untuk calon penerus Zasmith.

Setelah urusan dengan papinya selesai, sebenarnya ia ingin langsung pergi ke kamar, namun di hadang oleh kedua sepupunya, jadilah ia baru masuk kamar jam 1 dini hari.

Namun pandangan pertama kali saat masuk kamar membuat gairah Deon muncul. Melihat istri tercinta memakai daster yang tipis membuat jiwa bastard Deon merontah-rontah, jadilah Deon membangunkan Kinan untuk olahraga malam hingga pukul 3 pagi.

"ayo kak buruan mandi, ini uda jam 7 loh"melihat Kinal mengomel, Deon langsung menarik tengkuk Kinan untuk mengecup bibir tipis milik kinan.

"morning kiss sayang" tanpa melihat betapa malu nya Kinan, Deon langsung berlari menuju kamar mandi.

"sayang tolong siapin baju aku"teriak Deon dari kamar mandi. Tanpa di minta pun, setiap hari Kinan selalu menyiapkan kebutuhan Deon, dari mulai menyiapkan seragam, baju kantor yang akan di bawa, masak untuk sarapan, kadang juga membuatkan bekal.

K

ali ini pilihan Kinan jatuh kepada kemeja berwarna biru dongker, dengan celana kain hitam, dasi berwarna senada dan juga jas yang sama.

Kinan juga menyiapkan sepatu dan kaos kaki, bahkan sampai tas yang akan Deon bawa tak luput dari yang ia siapkan.

Setelah menunggu 15 menit, pintu kmar mandi terbuka menampilkan Deon dengan rambut yang masih basah dan handuk yng hanya menutup bagian pinggang nya.

"kak keringin dulu ih rambutnya, basah tau lantainya nanti"omel Kinan sambil berkalan menuju Deon untuk mengambil handuk untuk mengeringkan rambut suami nya itu.

"uda yank, kamu duduk aja, ini lantainya biar aku yang bersihin. Maav ya bumil kesayangan aku"Kinan hanya memutar bola matanya jengah. Bukan sekali dua kali Kinan selalu mengingatkan Deon untuk mengeringkan dulu rambutnya supaya tidak menetes ke lantai, kan bahaya kalau dirinya yang terleleset.

TAKDIR (MBA)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang