Bertemu Yoga

73 12 2
                                    

Maav banyak typo






SELAMAT MEMBACA








Hari weekend adalah hari yang di tunggu banyak orang. Dari mulai anak sekolah hingga para pekerja.

Setelah di hari-hari sebelum nya di sibukkan dengan pekerjaan ataupun lembaran kertas, kini mereka bisa sejenak memgistirahatkan pikiran dan badan.

Tak beda jauh dari calon papa dan mama muda yang satu ini. Namun kali ini, weekend mereka akan mengunjungi seseorang, mungkin akan menjadi bagian dari mereka.

Tapi bisa juga sudah menjadi bagian keluarga kecil mereka.

"kamu beneran gak papa kan yank kita ketemu di rumah Clara?"

Entah sudah berapa kali pertanyaan itu keluar dari bibir Deon.

Kinn yang sudah jengah dengan pertanyaan suami nya hanya diam dan melanjutkan aktifitasnya untuk memakai lipbab supaya tidak pucat di bagian bibir mungil nya.

Memang sih awalnya Kinan ragu untuk datang di kediaman Clara alias mantan terindah dan cinta pertama dari seseorang yang sudah sah menjadi imam nya.

Tapi mendengar alasan dari Clara, mau tak mau ya mereka harus datang ke sana.

Kinam memutar tubuhnya hingga pandangan nya langsung mentap kedua mata Deon.

"Aku nggak papa. Ini juga demi kebaikan Yoga. Apalagi ini pertama kali kita ketemu. Lebih tepatnya Yoga pertama kali ketemu papa kandung nya"

Sungguh Deon tak bisa berbicara apa-apa lagi kecuali bersyukur karena memiliki istri yang sangat bisa menerima masa lalunya.

Deon langsung menghampiri Kinan dan memeluk Kinan dengan penuh rasa sayang. Tuhan begitu baik telah mengirimkan perempuan sebaik dan sesabar Kinan.

"udah ihhh peluk nya, nanti Yoga bete loh nungguin kita"

Mau tak mau Deon melepaskan pelukan nya. Mereka akhirnya keluar dari kamar dengam Deon yang memeluk pinggang Kinan poseseve.

Soal orang tua Deon, mereka sudah tau cerita tentang Clara dan Yoga. Syok sudah jelas, tapi mau gimana lagi, ini sudah menjadi jalan cerita putra mereka.

Kedua orang tua Deon juga merasa bersalah kepada Clara dan Kinan, tapi mau gimana pun Clara adalah ibu dari cucu nya.

Mereka juga berjanji akan memperlakukan Yoga dan calon anak Kinan secara adil, bahkan kasih sayang mereka akan di berikan kepada kedua cucu nya untuk saat ini, ya walaupun suatu saat nanti ada cucu dari Rara.

Setelah berpamitan, kini Deon dan Kinan sedang dalam perjalanan menuju kediaman Clara. Untuk alamat, memang Clara dan Deon sudah bertukar nomer telepon, itu pun ada Kinan saat mereka membuat janji ketemu.

Setelah menempuh perjalanan hapir satu jam, akhirnya mobil Deon sudah berhenti di rumah yang besarnya hampir sama dengan rumah orang tua Deon.

Rumah dengan pagar menjulang tinggi berwarna hitam itu terbuka. Seorang satpam menghampiri mereka. Setelah tau siapa tamu yang datang, satpam pun membuka pagar dan mempersilahkan mobil Deon masuk.

"terima kasih pak"

Setelah mobil sudah masuk, Deon memarkirkan mobilnya di samping mobil berwarna hitam. Ia keluar terlebih dahulu, setelah itu memutari mobilnya dan membukakan pintu untuk Kinan.

"kok aku deg degan ya yank"

Sebenarnya bukan hanya Deon yang merasa nervois, Kinan pun begitu. Entah gimana reaksi Yoga saat ketemu mereka nanti.

"semua pasti baik-baik saja"

Kinan mencoba menenangkan suaminya yang tangan nya sudah terasa dingin.

"semoga ya yank"

Langkah demi langkah, mereka berjalan mendekati pintu utama. Setelah 2 kali menekan bel, tak lama pintu terbuka.

Terlihat sosok wanita cantik dengan rambut tergerai dan memakai dres pink selutut.

Kinan yang melihatnya langsung merasa minder. Ia pun berusaha melepaskan genggaman tangan Deon, namun bukan nya terlepas, genggaman tangan Deon semakin mengerat.

"maav lama"ucap Deon dengan nada datar

Kinan langsung menatap suaminya. Entah ia harus merasa lega dengan respon suami nya, atau ia merasa bersalah karena sudah hadir di antara mereka.

Clara tersenyum manis menatap Deon dan Kinan bergantian. Sungguh sikap Clara yang ramah masih teringat di dalam otak Deon.

"gak papa Yon. Ayo silahkan masuk. Yoga ada di taman belakang"

Clara mempersilahkan mereka berdua dengan ramah. Padahal mereka baru bertemu namun respon Clara seolah mereka teman lam yang tak pernah berjumpa.

Mereka bertiga akhirnya berjalan dengan Clara yang berada di depan menuju taman belakang.

Sesampainya di pintu kaca pembatas ruangan, terlihat seorang anak laki-laki sedang duduk di pinggir kolam sambil kaki nya di masukkan ke dalam air.

Deg

Detak jantung Deon langsung bekerja begitu cepat. Secara tak sadar, genggaman tangannya terlepas dari tangan Kinan. Ia berjalan mendekati anak laki-laki itu dengan perasaan tak karuan.

Sedangkan Clara dan Kinan hanya melihat dari depan pintu pembatas kaca.

"Hai" sapa Deon saat sudah berada tepat di belakang Yoga. Yoga yang merasa ada orang langsung mengalihkan pandangan nya kepada Deon

Deg

Sungguh wajah Yoga copian dari Deon kecil. Semua yang ada di wajah Yoga mirip Deon. Dari mata, hidung, bibir, bahkan bentuk wajah pun mereka sama.

"papa"

Deon langsung berjongkok dan memeluk Yoga. Entah ikatan anak dan ayah, membuat mereka merasa begitu dekat.

Clara yang melihat dua laki-laki yang bebeda usia itu berpelukan, rasanya begitu bahagia.

Memang setelah pertemuan tak sengaja dengan Deon, Dua hari kemudian ia langsung berbicara dengan Yoga. Bagaimana pun Yoga harus tau siapa ayah kandungnya. Dan sungguh Clara tak percaya bahwa respon Yoga sangat mengejutkan. Yoga meminta Clara untuk bertemu Deon. Dan hari inilah permintaan putra tunggalnya terlaksana.

Sedangkan Kinan hanya bisa menangis melihatnya. Entah ia harus berbuat apa, memang ia sempat berfikir bahwa Yoga akan menolak kehadiran mereka, lebih tepatnya kehadiran Kinan.

Kinan juga berfikir bahwa Yoga akan meminta kedua orang tuanya untuk bersatu. Sungguh Kinan sekarang tidak tau harus bersikap bagaimana.

Ia melihat Deon dan Yoga sambil mengelus perut besar nya.









TBC

TAKDIR (MBA)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang