Tujuh bulanan

81 17 1
                                    

hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Tak terasa kini usia kandungan Kinan sudah menginjak 7 bulan, itu artinya kurang 2 bulan lagi akan ada malaikat kecil yang hadir di tengah keluarga mereka.

Semua orang terlihat sibuk mondar mandir dengan tugas masing-masing.
Ada yang menata bunga, ada yang menggelar karpet, ada yang menata makanan, dan masih banyak lagi.

Tepat di hari minggu ini, usia kandungan Kinan menginjak 7 bulan. Banyak kerabat yang sudah mulai datang dari luar kota. Mereka yang tidak hadir di acara pernikahan Deon, sekarang mereka datang di acara tasyakuran 7 bulan kehamilan Kinan.

Bukan hanya saudara dan kerabat yang datang, mami juga mengundang anak yatim piatu sebanyak 200 anak.

Keluarga berharap semakin banyak yang mendoakan, akan semakin lancar proses persalinan kinan nanti nya.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, jam menunjukan pukul 3 sore. Memang acara di adakan setelah sholat ashar.

Acara demi acara berjalan sangat lancar, apalagi Kinan selaku pemilik acara begitu cantik dengan gamis berwarna putih.

Aura calon ibu sudah sangat terlihat di wajah cantiknya, senyum manis pun tak pernah luntur dari wajah nya.

Deon yang memakai baju kokoh berwarna putih dengan celana kain berwarna hitam menambah kadar ketampanan nya, apalagi ada sebuah peci yang berada di atas kepala nya. Sungguh definisi imam yang sempurna ada di sosok Deon.

Kini semua tamu dan anak panti sudah pulang, tinggallah kerabat yang memang akan menginap.

"nggak nyangka ya mbak, Deon udah nikah mau punya anak lagi, padahal mah kayaknya baru kemarin mbak cerita betapa stresnya selalu ke sekolahan Deon karena ulah anak itu" ucap Tante Gea, adik  kedua mami

"iya dek, mbak juga masih belum percaya mau punya cucu"ucap mami

"Kinan yang sabar ya sama sikap dingin nya Deon?" ucap tante Rani, kakak dari mami

"dingin apa nya mbak, Deon sekarang mah bucin habis" sahut mami

Seketika semua tertawa mendengar ucapan mami, namun beda dengan Kinan yang hanya tersenyum malu. Sungguh ia sangat beruntung masuk di keluarga yang bisa menerima nya

"hahaha dukun nya hebat ya dek, bisa luluhin cowok berandalan gitu" ucap tante Yura, istri dari adik papi

Papi hanya mempunyai satu adik laki-laki yang bernama Teo Gibran Zasmith, sekaran om Teo beserta keluarga tinggal di solo.

Di ruang tengah memang hanya ada para wanita, sedangkan di gazebo taman para lelaki sedang membicarakan tentang bisnis, bisnis dan bisnis.

"hus kamu itu Ra, mana ada anak mantuku mainan gitu, emang Kinan aja spesial bisa luluhin Deon"sela mami

Bunda dan Kinan hanya bisa tersenyum mendengar ucapan keluarga Deon. Mereka masih canggung bisa berada di tengah-tengah wanita sosialita itu.

Tak lama terdengar suara ketukan sandal yang semakin mendekat, mereka semua menatap siapa gerangan yang berjalan masuk ke dalam ruang keluarga, siapa lagi kalau bukan peran utama yang sejak tadi mereka bicarakan.

"capek?" tanpa memperdulikan godaan dari tante-tantenya, Deon mengelus rambut Kinan. Ia berdiri tepat di samping Kinan.

Di sebelah Kinan ada bunda, dan di sebelah bunda ada mami.

Kinan yang memang sudah lelah hanya menggangukkan kepalanya canggung.

"ya uda, kita ke kamar aja ya yank"

Kinan menggeleng lesu, memang ia ingin merebahkan tubuhnya, namun hatinya tak enak karena masih ada keluarga besar Deon. Bukan hanya keluarga dari papi, keluarga dari mami pun hampir semua nya hadir, bahkan mereka akan menginap.

"nggak enak aku kak"lirih Kinan namun masih bisa di dengar para tante.

"kesehatan kalian lebih penting"ucap Deon dengan sorot mata penuh cinta dan kekawatiran.

Tanpa menunggu persetujuan Kinan, tangan kanan Deon langsung mengambil tangan Kinan dan tangan kiri nya memegang pinggang Kinan untuk membantu Kinan berdiri.

"Deon bawa Kinan istirahat duluhan ya" pamit Deon kepada mami, bunda dan tante-tante nya.

Setelah mendapatkan persetujuan, Deon san Kinan berjalan menuju kamar mereka. Salah satu kamar tamu yang di sulap menjadi kamar mereka demi keselamatan Kinan dan calon penerus keluarga Zasmith.











TBC

TAKDIR (MBA)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang