Maaf kalau banyak typo
__________________
Hari ini Deon duduk di kursi usang yang berada di rooftof sekolah nya. Dengan dua jari yang mengapit sebatang rokok, ia memandang lurus ke bawah. Terlihat beberapa siswa sedang bermain basket di lapangan outdoor.
Pikiran nya masih terus di penuhi tentang satu wanita yang sedang mengandung darah daging nya. Wanita yang sudah ia tuduh merusak adik nya, bahkan dengan teganya ia menyuruh membunuh anak nya. Hewan aja akan mempertaruhkan nyawanya untuk anak nya, sedangkan ia seorang manusia yang tak lebih rendah daripada hewan.
Entah bagaimana jika ia sudah bertemu dengan wanita itu, apakah dia memaafkan nya atau membenci nya. Sungguh ia benar-benar bingung bagaimana untuk meminta maaf.
Baru kali ini seoarang Deon di buat kalang kabut dan merasa bersalah hanya dengan satu wanita asing yang cuma tiga kali bertemu dengan nya.
Kenapa ia sampai berfikir bahwa wanita sepolos Kinan bisa mempunyai niat jahat merusak adik nya, kenapa waktu itu ia tidak mencari tau terlebih dahulu, kenapa ia tidak bertanya kepada sahabatnya dulu. Hanya ada kata kenapa yang sekarang ia pertanyakan.
Ting
Suara notif dari ponselnya membuyarkan lamunan nya, ia dengan malas mengambil ponselnya di dalam saku celana abu-abu. Dahinya mengkerut saat melihat nomer asing yang tertera di layar nya. Tanpa mengulur waktu, ia langsung membuka chat tersenbut.
0812356xxxx
Jl. Semeru no 54
(Kontrakan bu lastri)
Jl. Merdeka. Pasar kemang
(Warung Mumer sederhana)
JogjaDi sana lo akan menemukan apa yang lo cari
"Jogja"gumam nya
"Siapa yang di jogja"bingung Deon sambil membaca ulang pesan dari nomer yang memberika dua alamat kepada nya
Karena penasaran ia langsung menekan tanda telepon, namun nomer yang barusan mengirimkan pesan sudah tidak aktif.
Ia masih terus memperhatikan alamat itu. Siapa yang di maksud dari pengirim tersenyum. Pasal nya saat ini yang ia cari hanya satu orang. Siapa lagi kalau bukan Kinan.
"Masak Kinan di jogja?jauh banget"
Karena bingung dan penasaran, ia langsung mencari nomer Brian, ia langsung menelpon Brian untuk meminta solusi apa yang harus ia lakukan, karena di antara mereka bertiga cuma Brian yang otak nya paling waras. Tanpa menunggu lama, akhirnya panggilan telepon tersambung.
"Hm"
"Lo dimana?"tanya Deon tak sabaran
"Masih di kampus"
"Ok langsung pulang, gue ke rumah lo sekarang"
Tut
Tanpa menunggu persetujuan Brian, Deon langsung memutuskan sambungan telepon sepihak. Ia langsung berdiri dan menginjak sisa rokok yang masih setelah. Ia langsung berjalan keluar rooftop menuju kelasnya untuk mengambil tas terlebih dahulu. Untuk sekarang jam kosong jadi tidak ada guru di kelas nya. Tanpa membuang waktu, ia langsung berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor sport nya. Namun saat di gerbang, pak satpam menghadang nya, dengan kelicikan Deon, akhirnya satpam membukakan pintu gerbang.
Setelah keluar dari gerbang sekolah, Deon langsung menancapkan gas motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia sudah tidak sabar dengan apa saran yang akan Brian katakan, semoga saja apa yang Brian katakan sama dengan yang ada di pikiran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR (MBA)✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ============================== WARNING : BANYAK KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN 18+ ============================== semua orang boleh berencana tentang masa depan nya yang indah, namun jika takdir sudah bertindak, maka kita bis...