Maav banyak typo
SELAMAT MEMBACA
Tak terasa usia kandungan Kinan sudah memasuki bulan ke 9. Deon pun sudah mengambil cuti 2hari yang lalu. Semua persiapan baby girl juga sudah lengkap.
Bukan hanya calon papa dan mama muda itu yang antusias, namun semua keluarga pun sudah tak sabar dengan kehadiran babby girl.
Begitupun dengan Rara, setelah pertemuan malam itu, akhirnya sebulan kemudian Rara dan Gio menikah, itu artinya pernikaan mereka sudah berjalan hampir 2 bulan.
Awalnya orang tua Rara tidak setuju kalau Gio membawa Rara untuk hidup mandiri, tapi karena hasil kesepakatan bersama akhirnya, papi memberikan hadiah apartemen untuk mereka tempati.
Gio yang merasa tak enak sempat menolak tapi melihat tatapan tajam papi, mau tak mau Gio memerima nya.
Sekarang Gio bekerja di perusahaan papi sebagai karyawan biasa sepulang sekolah.
Bisa saja papi memberikan jabatan lebih untuk Gio, tapi Gio menolak nya.Saat ini hari weekend, yang artinya semua sedng berkumpul di kediaman Smith. Lebih tepatnya Rara dan Gio, karena Deon dan Kinan memang sudah tinggal di sana semenjak usia kandungan Kinan 7bulan.
Mami, Kinan, ibu dan Rara sibuk di dapur membuat makanan, lebih tepatnya hanya mami dan Rara, karena Kinan tidak di ijinkan untuk membantu, Kinan dan ibu hanya duduk sambil melihat bagaimana lincah tangan mami membuat berbagai macam makanan.
"Gimana dek, uda isi?"tanya mami di sela-sela membersihkan udang.
Rara yang di tanya pun salah tingkah membuat mami dan Kinan tersenyum.
"apa sih mi"malu Rara sambil membantu mengupas bawang putih.
"loh kamu uda itu kan ?" mami nih kepo banget sih. (batin Rara menahan kesal)
"aku kan belum lulus mi, mau fokus sekolah dulu"
"halla fokus sekolah apaan, kamu kan homescholing jadi walaupun hamil juga nggak masalah deh"ceplos Kinan
"kok jadi bahas gini sih?" kesal Rara, bukan nya apa yah, tapi kan malu banget tau.
"lah emang salah bahas ginian, toh di sini udah pada nikah semua" ucap mami
"ya enggak sih mi, tapi kenapa juga sih bahas ginian, toh nanti kalau aku hamil juga pasti kasih tau kalian"
Setelah melihat mood Rara yang mulai jutek, tak ada yang mengeluarkan suara.
Sedangkan di halaman belakang, para lekaki sedang sibuk minum kopi sambil membahas pekerjaan mereka masing-masing. Emang ya kaum adam tuh tak bisa jauh dari pekerjaan.
"baik pi"ucap Gio canggung. walaupun sudah hampir dua bulan jadi menantu keluarga Smith tapi rasa canggung masih ada.
Gio masih merasa bahwa status sosial mereka berbeda. Padahal papi tidak mpermasalahkan itu, yang penting menantunya bisa membuat putra dan putrinya bahagia.
"kalau butuh apa-apa jangan sungkan bilang papi"
"iya pi. terima kasih banyak atas bantuan nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR (MBA)✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ============================== WARNING : BANYAK KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN 18+ ============================== semua orang boleh berencana tentang masa depan nya yang indah, namun jika takdir sudah bertindak, maka kita bis...