[14] Who's Coming?

961 104 7
                                    

“Aku tau ada orang disana! Cepat keluar!” Mark berteriak lantang mencoba mendekati semak-semak itu. ia berjalan semakin dekat namun tetap saja tidak ada pertanda bahwa seseorang dibalik semak itu akan keluar menampakkan diri “Strigoi, Vampire, Atau makhluk lain sekalipun itu, cepat keluar sialan!”

Hening.

“Baiklah, karena kau tak mau keluar. Aku akan-”

Srett..

Brukk..

“Aakkhh..”

Seseorang tiba-tiba keluar dari balik semak-semak lalu menerjang tubuh Mark dengan keras hingga membentur bebatuan besar tepat dibelakangnya. Mark meringis pelan, luka nya beberapa hari yang lalu masih terasa sakit. di tambah sosok yang menerjangnya kini berada tepat di atas nya, sedang menduduki perutnya. Sialan

Sebuah kekehan samar terdengar dari sosok yang tengah duduk diatas perut Mark

"Apa kabar Mark?" Sapa sosok itu sambil membersihkan debu di pakaiannya. Mark yang mendengar itu hanya mendengus. Ia mengenal baik sosok di hadapannya ini. Hanya saja ia tak menduga bahwa dirinya akan bertemu dalam kondisi dan situasi yang seperti ini. Apalagi setelah sekian lama.

“Dasar bocah tidak sopan! Cepat menyingkir.” Mark berucap dingin mencoba menyingkirkan sosok itu dari badannya. Ia berdiri dengan tangan yang sibuk menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor. Tungkai nya lalu ia bawa berjalan ke arah bebatuan besar di tepi danau, duduk dengan tenang tanpa menghiraukan sosok yang sedang menatapnya dengan tatapan melotot tidak percaya.

Sosok itu mendengus kasar "Kau tidak seru Mark, aku memberimu kejutan dan apa hanya ini sambutanmu atas kedatanganku? Oh ayolah sudah lama kita tidak berjumpa, 10 tahun! kau tidak merindukanku sama sekali? Ah benar-benar, Jahat sekali kau ini. Padahal kau orang pertama yang aku temui saat sudah kembali kesini." Gerutu sosok itu kemudian menyusul Mark duduk di atas bebatuan.

Tanpa di sadari orang itu,  Mark sedang tersenyum tipis. Sangat tipis..

***

"Kapan kau akan bangun Jaemin.."

"Apa kau tidak lelah terbaring seperti ini terus? Aku yang hanya melihatmu saja lelah Na. Ah, Kau ini hobi sekali pingsan." kekeh ringan pemuda yang sedang berbaring menatap langit-langit sebuah kamar.

"Pemuda bernama Huang Renjun sudah disini Na, paman Yuta yang memanggilnya untukmu. kau harus segera bangun. Bukankah banyak yang akan kau tanyakan? Huftt.. entah apa yang sudah terjadi di masa lalu dulu, keadaan jadi semakin rumit sekarang. Kepalaku pusing.. entah siapa yang harus di percaya saat ini."

Haechan menoleh ke samping melihat bagaimana wajah sahabat kecilnya itu sedang terpejam tanpa ada tanda-tanda akan bangun. Helaan napas kembali terdengar dari mulut pemuda yang sedang berbaring itu. Badannya ia bawa menghadap ke samping, tangannya terulur merangkul badan sahabatnya.

"Kulitmu dingin sekali. apa kau kedinginan?" Ucap Haechan sambil menaikan selimut sampai leher Jaemin kemudian kembali merangkulnya dengan erat.

"Vampire bodoh itu, kau tahu.. Mark. Andaikan saja si bodoh itu tidak menghalangiku waktu itu, kau tidak akan jadi seperti sekarang ini Na, terbaring tidak sadarkan diri berhari-hari lamanya." Ucap pemuda itu kesal, benaknya kembali mengingat kejadian saat Mark mencegahnya.

"Ah bodoh sekali, harusnya aku abaikan saja dia" Haechan memukul-mukul kepalanya, kemudian terkekeh pelan karena tingkahnya. Namun tiba-tiba ia teringat sesuatu, Keningnya mengkerut "tapi Na.. entah kenapa mata vampire bodoh itu seolah berkata semua akan baik-baik saja. Mata itu-" Haechan ingat dengan jelas bagaimana tatapan sepasang iris berwarna emas itu ketika menatap ke dalam manik hijaunya saat sedang bicara.

VAMPIRE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang