[11] Lost Control 2

1.8K 163 5
                                    

“Lee Jeno..!!” mark mendorong kuat sosok pure vampire itu hingga terbentur sisi ranjang. tangan mark terkepal sempurna mengingat apa yang akan sosok pure vampire itu lakukan kepadanya. ia tau hal seperti ini memang bukan yang pertama kali baginya. Entah sudah berapa kali ia harus menjadi korban saat pure vampire itu hilang kendali. Mengingat jika memang dirinya sudah terikat, ia tak mempunyai pilihan lain selain membiarkannya. Ia bisa saja membiarkan sosok pure vampire itu meminum darahnya. ia tak akan mempermasalahkannya sama sekali, tentu jika pure vampire itu memang dalam keadaan sosoknya yang asli bukan sisi lain darinya.

Sosok pure vampire yang dipanggil dengan nama Lee Jeno itu langsung menatap tajam mark. “Sadarlah!!” teriak mark mencoba menyadarkan. Pure vampire itu tiba-tiba terlihat meremas kuat rambutnya, menahan kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. sosok itu menggeram seolah ada yang bertarung dalam dirinya. Mark yang melihat itu hanya diam, tidak ada gunanya jika ia ikut campur. Ia sama sekali tidak bisa membantu, pure vampire itu harus bisa melawan sendiri sisi lain dari dirinya.

“SIAL!” terdengar umpatan keluar dari bibir sosok pure vampire itu. ia meringkuk dan memegang kepala nya yang masih terasa sakit. Mark yang tak tahan dengan pemandangan dihadapannya mencoba untuk pergi. Mungkin akan lebih baik jika pure vampire itu butuh waktu untuk sendiri.

“Aku akan pergi, cobalah untuk mengendalikan dirimu sendiri. Lee Jeno” ucap final mark kepada sosok yang tengah meringkuk itu. langkah kakinya akan ia bawa keluar dari ruangan itu sebelum semuanya menjadi begitu cepat. Sosok pure vampire itu dengan cepat menarik tubuhnya dan langsung menindihnya. Ia tidak bisa bergerak, sosok itu mengunci semua bagian tubuhnya “Siapa bilang kau boleh pergi mark!” mark menatap lekat mata merah pure vampire itu ‘Sial, Sosok aslinya benar-benar belum kembali’ Pure vampire yang semula menatap tajam mark itu tiba-tiba terkekeh “jika kau ingin sosok yang asli kembali, kau tau apa yang harus dilakukan mark”

Mark yang mendengar itu mengertakkan giginya. “Lee Jeno. Kau sudah berjanji padaku. kau tidak akan menggigitku jika kau dalam sosok dirimu yang lain. Kau tau jika aku membenci hal itu jen!” Ucap mark tegas mencoba melepaskan diri. Lagi-lagi sosok pure vampire itu terkekeh. “Sudahlah Mark. Dia tidak bisa mendengarmu sekarang, percuma saja kau bicara seperti itu. bukankah kau sudah menjadi seorang pengontrol? hal seperti ini memang tugasmu bukan? Lagi pula, aku akan melakukannya dengan cepat. Kemudian pergi. Oke” ucap remeh sosok itu. mark diam tak menggubris perkataan sosok itu. ia sudah pasrah, tak ada gunanya jika ia masih bersikeras untuk melawan. Ia sadar jika dirinya memang seorang half pure. Kekuatannya tak sebanding dengan sosok yang tengah menindihnya saat ini.

Karena tak ada jawaban dari sosok dibawahnya, Pure vampire itu langsung mulai mendekatkan wajahnya pada ceruk leher mark. Kedua matanya mengkilat, mulutnya terbuka lebar dan dalam hitungan kurang dari setengah detik, leher mark terasa panas luar biasa. Mark mendesis sakit, Walau ia seorang vampire, ia masih bisa merasakan sakitnya sebuah gigitan dari vampire lain, apalagi gigitan seorang pure vampire yang jelas-jelas sangat berbeda. mark merasa jika gigitan kali ini jauh lebih sakit daripada sebelum-sebelumnya. Kali ini pure vampire itu sengaja menancapkan dalam-dalam taringnya, menghisap brutal cairan kental dari lehernya. Mark bisa pastikan jika lehernya sudah pasti terkoyak sekarang .

“Sial, aku benar-benar membenci ini” mark menggeram rendah. ia sangat benci ketika melihat bagaimana sosok itu mengoyak habis lehernya. Ia meremas kuat lengan kokoh sosok pure vampire diatasnya, mencoba mendorong tubuhnya untuk segera berhenti. Namun yang ia dapat hanya sebuah geraman protes dan cengkraman yang semakin erat. Mark menghembuskan nafasnya kasar dan membiarkan sosok itu mengoyak lehernya hingga puas.

***

Seperti halnya mark yang sudah berhasil membawa pure vampire itu pergi. Hal yang sama pun terjadi pada haechan, ia juga sudah berhasil membawa pergi jaemin dengan susah payah. Mengingat jika posisi anak itu yang sudah tak sadarkan diri tentu saja sangat sulit. Dan disinilah haechan, tengah duduk di sofa sudut ruangan sebuah kamar. Manik hijau nya menatap lekat bagaimana sosok pria paruh baya tengah memeriksa keadaan seorang pemuda yang tak sadarkan diri di ranjangnya. Entah sudah berapa kali haechan menghela napas. Pikirannya kacau, hampir beberapa jam sejak kejadian itu ia masih tidak mendapatkan tanda-tanda jika jaemin akan sadar.

VAMPIRE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang