[15] Unexpected

1.2K 119 25
                                    

"-kenapa harus bersusah payah mencari jika di hadapanku saat ini sudah tersaji.."

Mark yang mendengar itu lantas mendongak menatap nyalang pada sosok di atasnya.

"Jangan bercanda. Cepat menyingkir!" Mark mencoba bangun namun lagi-lagi badannya di hempaskan untuk kembali terbaring.

"Apa wajahku terlihat sedang bercanda sekarang?" Ucap sosok itu datar.

Mark berdecak tidak percaya.

"Ayolah hyung, Kau tidak dengar suara ku jadi serak seperti ini.. butuh 5 hari 4 malam lamanya untuk menempuh perjalanan kemari, dan aku belum mengisi perutku sama sekali. aku haus hyung~, Sangat-sangat haus. Kau tidak kasihan padaku, hm?" sosok itu memelas dengan suaranya yang semakin terdengar serak. Mark yang mendengar itu menggeleng. 'Salah sendiri'

"Tidak, lebih baik kau berburu manusia" saran Mark

Gelengan kembali di berikan sosok itu kepada Mark "Tidak, aku tidak mau! Aku minum darahmu saja hyung~. Apa susahnya sih memberiku sedikit darahmu. Aku sudah kepalang haus.. jika aku berburu, itu akan memakan waktu lebih lama lagi, aku tidak mau membuang waktuku. Kau kan tau, aku harus kembali melanjutkan perjalananku lagi. Tempat ini bukan tujuanku, aku hanya sekedar mampir." jelas sosok itu panjang lebar.

"Lalu apa beda nya dengan kau memohon kepadaku saat ini, tidak ada bedanya. Kau juga membuang waktumu dengan membujukku seperti ini." Mark mendengus sambil memejamkan matanya, lelah dengan sosok yang masih betah menduduki perutnya.

Sosok itu merengut sebal, namun beberapa detik kemudian ia menyeringai lebar. Maniknya menatap liar pada sosok dibawahnya "tidak akan memakan banyak waktu jika aku bisa mengambilnya dengan paksa bukan?"

Belum sempat memproses kalimat yang di lontarkan sosok di atasnya, Mark merasakan jika krah baju nya sudah ditarik dengan kasar hingga membuatnya tersingkap agak lebar, memperlihatkan keadaan lehernya yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Ingatkah kalian tentang Jeno yang menggigit leher pemuda bermanik emas itu dengan kasar beberapa hari lalu? Ya, Luka gigitan itu masih belum sepenuhnya sembuh.

Mark merotasikan bola matanya malas ketika melihat ekspresi terkejut sosok diatasnya.

"Sudah ku bil-"

"Siapa yang melakukan ini padamu hyung?" Potong cepat sosok itu tanpa memperdulikan kalimat yang akan dilontarkan pemuda di bawahnya. Mark tidak menghiraukan pertanyaan itu, ia memilih untuk memperbaiki pakaiannya namun sebelum sempat menyentuh krah bajunya, sosok itu menahan tangannya.

"Apa ini perbuatan Jeno?" Ucap sosok itu dingin. Mark yang mendengar nada dingin itu pun memilih mengalah, Tidak ada gunanya untuk berdebat dalam situasi seperti ini.  ia mengangguk pelan mengiyakan.

Terdengar helaan napas pelan dari sosok diatasnya saat ia sudah menjawabnya. Sosok itu kemudian mulai menyingkir perlahan dari tubuh mark, membiarkan pemuda yang lebih tua itu untuk kembali duduk.

"Maaf hyung" ucap sosok itu sendu.

Mark yang tengah mengusap-usap punggungnya itu pun hanya tersenyum tipis "tidak apa-apa" manik emasnya kemudian ia bawa untuk melihat sosok yang sedang menunduk menatap aliran sungai di depannya.

Hening beberapa saat.. tidak ada yang bersuara lagi.

"Apa kau masih haus?" Ucap Mark memecah keheningan.

Sosok itu hanya mengangguk pelan, tidak berniat mengeluarkan suaranya untuk menjawab.

"Kau bisa meminum darahku" ucap Mark lagi, menolehkan kepalanya kesamping menunggu jawaban. Namun gelengan yang ia terima.

VAMPIRE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang