[10] Lost Control

2K 179 1
                                    

“JAEMIN..!!

Teriak haechan ketika melihat kondisi mengenaskan sahabatnya. ia melirik kearah mark yang mencoba menahan sosok pure vampire itu. pandangan haechan menggelap karena amarah ketika melihat sosok itu menyeringai dan masih berusaha untuk menghampiri jaemin. haechan yang tersulut emosi itu pun hendak menghampiri pure vampire itu. namun ketika akan mendekat, mark memberi isyarat padanya untuk segera menolong jaemin. haechan mendecak, ia mengepalkan tangannya karena tak punya pilihan lain, ia memang harus segera menolong jaemin.

“Cepat bawa pergi bocah itu dari sini, aku juga akan membawa pure vampire ini pergi dari sini. Jika masih ada yang tidak kau mengerti dari penjelasanku tadi, kau bisa menanyakan semuanya pada pemuda bernama Huang Renjun. Ia akan menjelaskan semuanya padamu. Bukankah kau dan jaemin berencana untuk bertemu dengannya?” ucap mark sambil menahan sosok pure vampire yang masih memberontak itu.

Haechan terdiam sesaat, bagaimana bisa vampire itu tau jika ia dan jaemin akan pergi menemui pria bernama Huang Renjun. “b-bagaimana kau..?” belum sempat bertanya, mark sudah memotong ucapannya.

“Semoga kita bisa bertemu kembali tuan pemburu dan ketika saat itu tiba, ku harap aku sudah mengetahui nama serta wajah manismu itu. aku pergi” mark tersenyum manis sebelum melesat pergi.

Haechan menggelengkan kepalanya keras, mencoba mengusir perasaan aneh pada dirinya akibat senyuman yang mark berikan. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa ia begitu percaya nya pada sosok mark itu. bukankah ia juga sangat membenci bangsa vampire seperti halnya jaemin. Mengingat tentang bocah itu, haechan tersadar dan segera berlari menghampirinya. ia meringis melihat banyak luka disekujur tubuhnya. ‘apa yang sudah pure vampire itu lakukan’ ia menangkup wajah jaemin yang tengah kesakitan. Sahabatnya itu seperti akan hilang kesadaran.

“Jaemin, hey.. kumohon tetap buka matamu. Aku akan membawamu pergi dari sini”

Jaemin dapat mendengar suara haechan, tapi entah kenapa pandangannya semakin buram. Mata nya juga terasa semakin berat dan rasanya ia sudah tidak kuat menahan matanya untuk tetap terbuka. Dadanya terasa sangat sesak, aura pure vampire itu benar-benar menekannya.

“h-hae.. c-han..” ucap jaemin lirih sebelum semuanya menjadi gelap. Haechan yang melihat jaemin tak sadarkan diri pun mulai panik, ia menepuk pipi pemuda itu.

“Yaa! Jaemin, buka matamu kumohon..!”

***

- Another Place  -

“Aku tidak peduli, bagaimana pun caranya kau harus segera membunuh bocah pure hunter itu!”

Ucap marah seorang pria paruh baya pada sosok dihadapannya. “aku sudah susah payah merubahmu seperti ini, dan apalagi yang harus kau tunggu. Pure vampire itu sudah bergerak lebih cepat dari yang  kita duga!” lanjutnya

Lain halnya dengan sosok yang diajak bicara. Sosok itu terlihat sangat santai dan menikmati cairan merah kental yang ia minum. Ia sama sekali terlihat tak mengindahkan ucapan pria paruh bayu tersebut. Pria itu mendecak tidak suka dengan sikap sosok dihadapannya. “Ingat ini baik-baik, jika sampai kekasihmu itu berkhianat kepadaku. Jangan salahkan aku jika kau harus melihatnya tak bernyawa didepanmu. Ingat, kau sekarang berbeda. Kau ada dibawah kuasaku. Jika kau bermain-main denganku, maka kupastikan kau tidak akan pernah bisa bertemu dengan kekasih maupun saudara-saudaramu yang lain.” Ancam pria itu.

Sosok itu menoleh ketika mendengar ancaman itu, ia menggeram rendah. Sosok itu menatap tajam pada pria paruh baya di sampingnya. ia meremas gelas berisi cairan merah kental yang masih berada di genggamannya. Sosok itu lantas menyeringai kemudian menenggak habis cairan kental berwarna merah itu kemudian melesat pergi meninggalkan pria paruh baya itu sendiri.

VAMPIRE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang