"Jujur selama ini aku masih sayang sama kamu tapi di sisi lain ada seseorang yang deketin aku"
"Jadi, siapa orangnya?"
"Dia temen aku di gereja, dan kebetulan juga kerja di rumah sakit tempat mama sama papa aku kerja"
Ivan merubah posisi duduknya "Sebagai laki-laki aku paham kalau dia udah nyaman sama aku, bahkan aku tau kalau dia suka sama aku tapi sumpah Ra, aku gak ada perasaan apa-apa sama dia"
"Terus?"
"Ya aku cuma bisa anggap dia sebagai kakak aja, perasaan gak bisa di paksa kan Ra?"
Aku hanya mengangguk dengan perasaan yang mulai campur aduk
"Kamu cemburu Ra? Gak masalah kok kalau mau cemburu tapi jangan marah ya?"
Lagi-lagi aku masih bingung harus bereaksi apa
"Kan tadi udah janji gak marah"
"Iya aku gak marah kok" aku berusaha tersenyum senatural mungkin walau ada sedikit sesak di dalam hatiku
"Aku beneran gak ada perasaan apa- apa sama dia Ra"
"Iya aku percaya, tapi kamu tau kan Van 'Witing tresno jalaran soko kulino' mungkin saat ini kamu emang gak ada perasaan apa-apa sama dia, tapi kita gak tau kedepannya gimana? Terlebih kalian juga gak ada jarak sedikitpun"
"Maksudnya jarak?"
"Ya..... itu"
"Apa sih yang jelas?"
"Kalian seagama"
"Aku cuma pingin cerita aja Ra, biar kedepannya kamu gak salah paham"
"Iya Ivan"
"Terus masalah kita gimana Ra?"
Aku mengernyitkan dahi
"Kamu masih mau balikan sama aku?"
Jujur saja aku benar-benar ingin namun sepertinya tidak ada alasan untuk aku kembali
"Udah, kamu gak usah pikirin masalah balikan, kita bisa seperti dulu aja aku seneng kok Van"
"Hmmm gitu?"
Kami pun kembali terdiam dan kembali menghabiskan ice cream yang mulai mencair
***
7 Desember 2018
Tepat pukul 12 dini hari, Abian mengirim sebuah audio tanpa ada kata-kata sedikit pun
Via WhatsApp
Zahra: Apaan nih?
Abian: Dengerin sendiri lah anjir
Aku mengunduh audio tersebut dan bagaimana aku tidak tersentuh ternyata itu adalah audio instrumen lagu "Happy Birthday to You" yang di buat sendiri oleh Abian. Nama file audio tersebut juga sudah diganti menjadi "Happy Birthday Zahra" pantas saja setiap aku duduk bersebelahan dengan Abian dia tidak membolehkan aku melihat isi laptopnya. Bukannya GR tapi mungkin inilah alasannya.
Zahra: ABIAAAANNNN, THANKS YAAAA!!
Abian: Hmmm yaa
Zahra: See you di kampus hehe
Perkuliahan sudah mulai libur dan yang tersisa di kampus hanya anak-anak yang sedang ujian susulan namun hari ini aku dan Abian datang ke kampus untuk latihan paduan suara. Karena selain BCF kampus kita juga akan mengadakan konser untuk paduan suara.
"Bian, makasih ya"
"Apaan?"
"Itu ucapannya semalem"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable 2 (END)
Teen Fiction*BASED ON TRUE STORY* "Aku tidak ingin kita menjadi pendosa atas nama cinta" Jeremy Ivan Janitra "Terkadang aku bingung, kita sedang mempertahankan sebuah hubungan atau menunda perpisahan" Zahra Gita Renjana (Disarankan membaca Irreplaceable yang p...