Bagian 11

21 4 1
                                    

"Aku mau ngerjain tugas sama kelompokku, kamu balik ke kos duluan gak masalah kan Ra?" Tanya Jeje saat kami baru saja menyelesaikan mata kuliah jam terakhir

"Gak papa Je"

"Ya udah aku berangkat ya, nanti kalau butuh apa-apa telfon aku aja"

"Siap"

Aku dan Jeje pun berpisah di kampus, jam sudah menunjukkan pukul tiga sore dan udara di Malang sedang sejuk-sejuknya. Aku mengeluarkan kepala ku di jendela kamar yang kebetulan berada di lantai dua, menyaksikan langit biru yang bersih tanpa awan. Secara tiba-tiba aku teringat pesan WhatsApp yang masuk tadi pagi saat rapat, aku pun buru-buru membuka pesan tersebut dan membalas

Via WhatsApp

Zahra: Iya ini siapa?

085++++++++: Kamu hapus nomer ku Ra?

Zahra: Enggak, sorry ya kayaknya nomer temen-temen aku kehapus waktu ganti hp hehe

085++++++++: Ohh gitu, ini Ivan

DEG, ternyata firasatku benar nomer ini adalah milik Ivan. Aku pun menyimpan nomernya dan kembali membalas pesannya

Zahra: Oalah, oke aku simpen ya nomernya

Jeremy Ivan: Makasih Ra, gimana kuliahmu?

Zahra: Alhamdulillah lancar, kamu gimana?

Jeremy Ivan: Puji Tuhan lancar juga. Denger-denger kamu ngekos ya Ra?

Zahra: Iya

Jeremy Ivan: Sekarang dimana?

Zahra: Di kos

Jeremy Ivan: Udah selesai kuliahnya?

Zahra: Udah, kenapa?

Jeremy Ivan: Mau gak kalau aku jemput? Kita cari makan

Aku tak percaya dengan chat yang Ivan kirim kepadaku, takutnya dia salah kirim atau bagaimana

Zahra: Ini gak salah kirim kan?

Jeremy Ivan: Enggak Zahra, udah buruan shareloc ya aku tunggu

Panik. Satu kata yang menggambarkan aku saat ini setelah mengirim lokasi aku pun segera mandi dan berganti baju. Sambil menunggu Ivan aku mulai mengatur nafas, bayangkan saja setelah 4 bulan tidak bertemu lalu tiba-tiba hari ini Ivan datang dengan tanpa permisi, aku memang sudah tidak berharap untuk kembali bersamanya tapi jujur ini sangat mengejutkan bagiku.

***

Ternyata Ivan membawaku kek Mc Donald di dekat kampusnya, aku menunggu dia memesan sambil terus berkutat dengan ponselku. Panik, grogi, bingung menjadi satu.

"Ini mc flurry oreo kesukaan kamu" Ivan menyodorkan es cream favoritku

"Makasih"

"Nih ayamnya yang dada ya, kan kamu gak suka paha"

Aku menelan ludah, masih tak percaya Ivan mengingat semua hal yang aku suka

"Makan dulu aja terus nanti ngobrol oke?"

"Iya"

Sekitar 20 menit kita pun menghabiskan makanan yang di hadapan kita, kemudian mulai berpindah melahap es cream

"Long time no see ya Ra" Ivan mulai membuka pembicaraan

"Hehehe iya Van, kamu apa kabar?"

"Baik kok seperti yang kamu lihat"

"Citra gimana?" dengan sangat terpaksa aku menanyakan hal ini kepada Ivan

Irreplaceable 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang