Bagian 18

8 2 1
                                    


25 Maret 2019

Seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya, akhirnya hari ini aku dan Jeje akan pergi ke Jakarta, Bandung dan Yogyakarta selama satu minggu. Aku senang karena sudah lama sekali rasanya tidak pergi keluar kota bersama teman-teman. Sayangnya hari ini Ivan tidak bisa mengantarku karena dia ada kuliah jadi aku dan Jeje pergi ke kampus dengan memesan mobil online karena koper kami cukup besar.

Namun siapa sangka ternyata kebahagiaan ini menjadi awal kehancuran hubunganku dengan Ivan. Sejak di Jakarta aku memang jarang sekali membalas pesannya karena jadwal yang cukup padat dan harus mendengarkan materi-materi yang juga disampaikan karena menurutku ini sangat penting dan akan berguna bagi aku di masa depan kelak.

Apalagi masuk di dunia pertelevisian merupakan salah satu cita-citaku sejak duduk dibangku SMA jadi aku tidak bisa membuang kesempatan ini begitu saja. Tapi mana mungkin aku mengabaikan Ivan begitu saja, ketika sedang istirahat atau di perjalanan aku pasti akan menghubungi Ivan, aku memberi tau kemana tujuanku selanjutnya, dimana hotel yang akan aku tempati, bahkan aku sedang makan pun aku juga akan memberi taunya.

Malam ini saat di hotel aku berusaha menghubungi Ivan, namun tidak ada jawaban. Padahal ini masih jam sepuluh dan biasanya dia begadang untuk mengerjakan tugas. Jujur saja aku cukup gelisah takut terjadi apa-apa dengan dia.

"Udah, mending kamu tidur besok kita bakalan ke studionya Trans 7 sama Net TV, kalau kamu kurang energi nanti pingsan lho" Jeje menenangkan aku yang mulai overthinking

"Ya udah aku tidur duluan deh"

"Aku keluar bentar ya, temen sekelasku ada di kamar depan kita katanya mau ada perlu sama aku"

"Iya Je"

***

Entah apa yang terjadi di Malang tapi aku berusaha melupakannya sejenak, aku ingin menikmati hari-hari disini. Terlebih hari ini kita sudah sampai di Kota Bandung dan pergi menuju Trans Studio Bandung. Aku dan Jeje berlarian kesana dan kemari hanya untuk mencoba semua wahana. Tiada hari seindah hari ini.

"Masuk ke rumah hantu yuk"

"Boleh"

Tempat antrinya saja sudah membuat bergidik ngeri

"Je, balik yuk"

"Gila, udah dikit lagi nih" Jeje menarik lenganku

"Kalau nanti aku kesurupan gimana?"

"Setannya gak minat buat deket-deket sama kamu, percaya deh"

Aku hanya tertawa singkat

Setelah memasuki rumah hantu, kami merasa lapar dan memutuskan untuk duduk di salah satu stand makanan.

"Isi bensin dulu bos" Jeje meletakkan piring di hadapanku

"Selamat makan"

"Eh habis ini jalan-jalan aja yuk, capek banget tau dari tadi kita main terus"

"Iya ngikut deh aku pokoknya"

Jeje mengacungkan jempol dan kembali melahap makanannya

***

31 Maret 2019

Akhirnya kita kembali lagi ke kota tercinta dengan keadaan selamat, aku dan Jeje seharian ini sibuk tidur di kamar masing-masing karena perjalanan jauh ini cukup melelahkan.

"Mau kemana?" Jeje melihatku turun dari tangga dengan terburu-buru

"Bukain pintu"

"Ada siapa?"

Irreplaceable 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang